[10/10]

9.6K 1.3K 422
                                    

The Confession

Todoroki menghela napas panjang—berjalan ke salah satu meja di kantin sambil membawa makan siang yang dia pesan tadi.

—Semenjak kejadian tempo hari, dia dan (Name) tidak berbicara satu sama lain.

Dan hari berlangsung dengan cepat sampai di hari dimana mereka akan melakukan presentasi: hari ini.

"Apa ada yang menganggumu, Todoroki-kun?" tanya Midoriya menyadarkan Todoroki.

"Kau sering menghela napas lho, Todoroki-kun!" sahut Uraraka.

"Jika ada sesuatu, kau bisa cerita pada kami." ucap Iida.

Todoroki menoleh ke arah tiga temannya, sebelum akhirnya mengangguk singkat.

"Oh, apa kalian mencari tempat duduk? Ayo duduk bersama kami!" tiba-tiba terdengar suara Kirishima memanggil mereka berempat.

Keempat murid kelas 1-A itu pun pergi mendekati teman mereka yang sudah duduk duluan disana—yaitu Bakugou, Kirishima, Kaminari dan Sero.

"Huh, ada apa denganmu, Todoroki?" tanya Kaminari melihat ekspresi baper Todoroki.

Todoroki yang baru saja duduk di sebrang Midoriya pun menghela napas panjang—sebelum akhirnya mulai menceritakan apa yang terjadi. Semua yang mendengarkan cerita Todoroki pun terdiam,sampai...

"Bodoh, nyatakan saja perasaanmu!" komentar Bakugou dengan ekspresi galaknya.

"Tapi kami belum berbicara satu sama lain sejak saat itu." sahut Todoroki.

"Lalu?" tanya Bakugou, "Bukannya nanti kalian berdua yang akan presentasi? Cepat selesaikan urusanmu dengan (Name) karena presentasi ini mempengaruhi nilai kita."

Todoroki terdiam, dan akhirnya mengangguk untuk kesekian kalinya.

___

"Sekarang, kelompok si kembar akan memulai duluan." ucap Aizawa-sensei.

(Name) dan Todoroki berdiri dari bangku mereka, dan berjalan menuju podium guru. Sesampainya mereka di podium guru, mereka hanya diam disana—tanpa bicara satu sama lain.

(Name) lalu berdehem pelan, "Etto—"

"(Name)." tiba-tiba Todoroki memanggil (Name), memotong ucapanyya—sambil menghadap ke arahnya.

"Eh?" (Name) menoleh pada Todoroki.

"Aku suka padamu, jadilah pacarku."

Suasana langsung menjadi sunyi, dan dalam hitungan detik wajah (Name) sudah jadi semerah tomat—disusul oleh teriakan kaget teman-teman.

"Eh? Eh? Eeeh!?" kaget (Name).

"Jadi, apa jawabanmu?" tanya Todoroki tidak memperdulikan sekitar—hanya fokus pada (Name).

(Name) terdiam, lalu dia menunduk. Tak lama kemudian, ia mengangguk.

—Tentu saja teman-teman langsung bersorak gembira.

"Terima kasih." ucap Todoroki tersenyum sebelum akhirnya memeluk (Name) yang sudah semerah dan sepanas kepiting rebus—membuat sorakan teman-teman jadi semakin meriah.

.

.

.

"Saat ini sedang kelas, kenapa kalian malah melakukan pernyataan perasaan? Nilai kelompok kalian sensei kurangi." ucap Aizawa-sensei.

"Apaaa!?" pekik Bakugou, "INI SEMUA GARA-GARA KAU, MANUSIA SETENGAH-SETENGAH!!"

"Bukannya kau bilang untuk menyelesaikan urusanku dengan (Name)?" tanya Todoroki masih memeluk (Name).

"MAKSUDKU ITU SEBELUM PRESENTASI!!"

My Powerful Crush (Todoroki Shouto)Where stories live. Discover now