[5/10]

8.5K 1.2K 85
                                    

Weird Feeling

Aneh.

Itulah yang pertama kali Todoroki pikirkan saat memasuki kelas pagi ini.

"Selamat pagi, Todoroki-kun." sapa Midoriya yang berada di belakangnya.

"Selamat pagi, Midoriya." balas Todoroki menoleh pada Midoriya lalu berjalan menuju bangkunya.

'Hari ini berlangsung seperti biasa...' pikir Todoroki, 'Jadi kenapa aku merasa aneh?'

"Oh, Shouto, selamat pagi."

Todoroki langsung menoleh ke sumber suara dan melihat sosok yang sedang duduk di bangkunya—(Name).

"O-oh," Todoroki mengangguk singkat, "Selamat pagi, (Name)."

(Name) tersenyum, sebelum akhirnya kembali fokus pada orang yang ada di depannya—Kirishima.

"Jadi, sejak kejadian penyerangan di USJ, kau berteman dengan Baka-nii...?" tanya (Name).

"Yup, Bakugou—er, maksudku, Katsuki juga berteman dengan Sero dan Kaminari." jawab Kirishima.

"Hei, jika kau kesulitan membedakan kami, panggil saja Baka-nii seperti biasa." ucap (Name).

"Lalu, bagaimana denganmu?" tanya Kirishima.

(Name) menyeringai lebar, "Panggil aku (Name)."

"Eh? Bolehkah?" tanya Kirishima.

"Tentu saja!" ucap (Name) tertawa.

Dengan cepat Todoroki menoleh ke arah lain.

—Dia merasa tak tenang saat melihat mereka berdua.

"Ada apa, Todoroki-kun?" tanya Midoriya melihat Todoroki yang memalingkan wajahnya.

Todoroki menoleh ke arah Midoriya, lalu menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa. Aku hanya merasa aneh." jawab Todoroki.

"Aneh?" heran Midoriya duduk di depan bangku Todoroki.

"Dadaku terasa sakit saat melihat (Name)..." gumam Todoroki melirik ke arah perempuan berambut blonde ash tersebut.

"(Nickname)?" sahut Midoriya, ikut memandang (Name).

Todoroki mengangguk. Merasa ada yang sedang menatapnya, (Name) menoleh dan melihat kedua laki-laki itu sedang menatap (Name).

"Huh, ada apa?" tanya (Name) mendekati mereka berdua, meninggalkan Kirishima yang kemudian berdiri dan mendekati kembaran (Name)—Bakugou.

"Etto," ucap Midoriya membuka suara, "Todoroki-kun bilang kalau dia merasakan sakit di dadanya saat—"

"Huh? Apa kau sakit, Shouto?" tanya (Name) memotong ucapan Midoriya, menoleh pada laki-laki berambut dwi warna tersebut, "Kenapa kau masih sekolah jika sakit?" tanya (Name) meletakkan telapak tangannya di kening Todoroki—mengecek suhu tubuh Todoroki.

Todoroki berkedip beberapa kali.

—Kini dadanya tidak terasa sakit, melainkan jantungnya yang berdetak cepat.

Todoroki menggeleng, "Aku tidak sakit, lupakan saja."

"Baiklah kalau begitu," ucap (Name) menjauhkan tangannya dari kening Todoroki, "Lagipula suhumu normal saja. Jika kau sakit, beritahu aku atau setidaknya beritahu adikmu."

Todoroki hanya mengangguk, disusul oleh suara bel masuk yang membuat (Name) kembali berjalan ke bangkunya—begitu juga dengan Midoriya.

'Perasaan aneh tadi... itu apa, ya?'

My Powerful Crush (Todoroki Shouto)Where stories live. Discover now