Jodoh memang misteri. Monic yang aku kira sengaja Tuhan ciptakan untuk berada di sisiku sepanjang sisa umurku justru meninggalkanku dan memilih untuk  bersama pria lain. Namun, setelah itu Tuhan menghadirkan Kayra, seorang dari masa lalu yang akhirnya menjadi masa depanku sekarang. Dan Monic pasti juga sudah bahagia bersama Nick di London. Senyumku mengembang saat teringat Monic.

            “Masak apa hari ini, Kay?” Setelah selesai dengan ritual mandiku, aku segera menyusul Kayra yang berada di dapur.

            “Soup beef roll sama ada perkedel kentang.”

            “Hhmmm.. dari baunya saja sudah enak.”

            “Tiap hari komentarmu selalu sama mas.” Dengus Kayra.

            “Karena memang semua masakan yang kamu masak selalu memuaskan lidahku, sayang.” Aku rengkuh tubuh istriku ke dalam pelukanku.

            “Jangan memelukku seperti ini mas. Kamu sudah rapi sedangkan aku masih bau keringat.” Kayra bergerak-gerak tidak nyaman dalam pelukanku, namun tidak aku hiraukan.

            “Memangnya kenapa kalau kamu bau kringat, Kay? Bau kringatmu adalah favoritku. Aku selalu ingin menerkammu saat melihat kulitmu mengkilap oleh kringat seperti ini. Kamu sangat seksi, Kayra.”

            Entah sejak kapan aku menjadi pria mesum seperti ini. Tapi yang aku katakan memang benar adanya. Gairahku selalu naik jika melihat Kayra sedang berkeringat, apalagi saat Kayra berkeringat di bawah tubuhku.

            “Hentikan rayuanmu mas!” ketus Kayra.

            Saat ini pasti wajah Kayra sedang bersemu merah. Karena aku memeluk Kayra dari belakang, aku hanya dapat melihat telinganya yang sudah berubah warna menjadi merah tomat.

            “Hahaha.. baiklah. Aku akan menjadi anak manis dengan duduk diam sampai istriku selesai menyiapkan sarapan untukku.”

***

            Sudah sebulan lebih aku menjadi Nyonya Suryantara, istri mas Ando. Dan selama menjalani kehidupan sebagai istri mas Ando aku sering dibuat pusing oleh tingkah suamiku sendiri yang senang sekali merayuku. Seperti yang dilakukannya barusan.

            Sepulangnya dari bulan madu mas Ando memang langsung aktif bekerja lagi. Sebagai seorang pimpinan perusahaan besar dan memiliki cabang di mana-mana pasti pekerjaan mas Ando sudah bertumpuk ketika ditinggal berbulan madu selama seminggu. Sehingga aku sama sekali tidak keberatan jika harus ditinggal bekerja seusai bulan madu.

            Beginilah kehidupanku sekarang. Setiap pagi harus memasakkan sarapan untuk suamiku. Siang hari kadang aku habiskan dengan berbelanja keperluan sehari-hari di hypermart, atau hanya untuk bermalas-malasan di rumah dan merawat taman di belakang rumah mas Ando yang cukup luas. Sedangkan sore hari aku kembali di sibukkan dengan kegiatan memasak makan malam untuk mas Ando.

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang