PART 7

11.9K 386 3
                                    

-Part 7-

DEG.

Jantungku serasa berhenti berdetak. Tubuhku terasa kaku melihat kenyataan yang ada di depanku sekarang.

            “Kayra.” Ucapku lirih.

            Kayra tampak sama terkejutnya denganku. Namun dia dangan mudah dapat menyembunyikan keterkejutannya dengan memberikan senyum manis ke arahku. Malam ini dia terlihat sangat cantik dengan dress motif bunga-bunga kecil yang membalut tubuh mungilnya. Lebih cantik dari terakhir kali aku melihatnya.

            “Duduk sayang.” Tante Anita mengajak putrinya duduk bergabung dengan kami.

            Kayra berjalan mendekati meja dan mengambil kursi di samping tempat dudukku.

            “Kayra, ini Fernando. Anak om Putra dan Tante Susan.” Om bayu memperkenalkanku dengan Kayra. Kayra tampak tersenyum simpul mendengar kalimat perkenalan yang diucapkan papanya sendiri.

            “Dulu kalian sering bermain bersama.” Tante Anita kini ikut bersuara. “Kalian lucu sekali waktu sedang bermain bersama. Kakakmu Revan kadang juga ikut bergabung dengan kalian.” Tante Anita tampak menerawang ke masa lalu di mana aku dan Kayra masih sama-sama kanak-kanak.

            Jadi dulu kami sudah berteman? Bagaimana bisa? Aku sama sekali tidak bisa mengingatnya. Pantas saja wajah om Bayu dan tante Anita tampak sudah tidak asing lagi, pasti dulu aku sudah sering bertemu dengan mereka. Tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa mengingat Kayra?

            Selama acara makan malam om Bayu dan tante Anita banyak cerita mengenai masa kecilku bersama Kayra. Sedangkan aku dan Kayra lebih banyak diam dan merespon seperlunya.

            Dari cerita tante Anita sepertinya dulu hubunganku dengan Kayra sangat dekat. Bahkan dari carita tante Anita aku terkesan tidak ingin jauh-jauh dari Kayra.

            Setelah sedikit banyak mendengar cerita om Bayu dan tante Anita, sedikit banyak juga aku mulai mengingat masa kecilku. Tetapi sengingatku dulu Kayra tidak seputih sekarang. Dulu warna kulitnya lebih gelap dari kulitku dan sangat manja. Kayra yang sekarang terlihat sangat berbeda dengan kulitnya yang sudah jauh lebih putih dari kulitku dan sikap manjanya sudah digantikan dengan sikap angkuh. 

           

            Tidak terasa hidangan penutup sudah habis tidak bersisa. Acara makan malam yang tadinya aku kira akan berjalan sangat lama dan membosankan ternyata selesai sangat cepat tanpa terasa.

            “Om senang Ndo akhirnya kita bisa bertemu lagi.” Ujar Om Bayu dengan suara kebapakan. “Sebenarnya om sendiri juga tidak tahu kenapa Pak Putra dan istrinya Ibu Susan ingin sekali menjodohkan Kayra denganmu. Om kira mereka tidak serius waktu itu, mengingat kalian masih kanak-kanak. Tapi ternyata mereka tidak main-main dengan ucapannya.” Astaga! Melihat Om Bayu membuatku merindukan Ayah.

            “Setelah melihatmu sekarang sudah menjadi pria dewasa dengan segala tanggung jawab yang ada di pundakmu. Om dan tante ikhlas jika harus melepas putri kami satu-satunya untuk hidup bersamamu.” Mendengar kalimat yang diucapkan om Bayu membuat tubuhku membeku seketika.

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang