part 1

43.7K 1.9K 22
                                    

Cover by azhstories_
⭐⭐⭐

Realdo Blacker memandang jengah keluarganya yg tampak panik karena ketidakhadiran calon mempelai wanita. Lelaki itu bahkan dengan santainya memainkan ponselnya tanpa memikirkan pernikahannya yang sebentar lagi akan batal karena mempelai wanita-nya tidak hadir juga sampai saat ini.

Jelas saja ia terlihat santai. Karena pernikahan ini bukan keinginannya. Sekali lagi ia tekankan, Bukan keinginannya.

Orang tuanyalah yg terlalu terburu-buru menikahkan Aldo dengan alasan umurnya yg memang seharusnya sudah menikah. Bayangkan saja, diumur yg hampir berkepala tiga, ia masih dengan santainya keluar masuk club dan bermain dengan wanita yg berbeda tiap harinya tanpa memikirkan pasangan untuk berkomitmen.

"Aldo" Dyaprina dengan kesal berteriak di telinga anaknya yg sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"What Mom?" Aldo memandang tak acuh pada Mommy-nya.

"What? You say to Mommy what? Crazy" Dyprina menghembuskan nafasnya kasar kemudian menarik nafas untuk menahan emosinya "Baiklah, Mommy akan mendapatkan wanita sebagai pengganti mempelai wanitanya dalam waktu sepuluh menit, itu demi menyelamatkan nama baik keluarga Blacker"

Ha?

Semua keluarga besar Blacker dan sahabat sahabat Aldo memandang tak percaya pada Dyaprina yg mengatakan mendapatkan pengganti mempelai wanita dalam waktu sepuluh menit.

Yg benar saja? Untuk mencari pakaian dalam saja tidak semudah itu, ini Mommy-nya malah mengatakan bahwa ia akan mendapatkan wanita dalam waktu 10 menit.

Memangnya mencarikan pengantin semudah mencari aqua gelas.

Terserahlah. Pikir Aldo tak acuh.

**

Dyaprina memandang ragu pada seorang gadis yg tengah diusir oleh satpam sebuah restoran yang tak terlalu besar, namun gadis itu nampaknya terlalu gigih pada keinginannya. Dyaprina memilih menghampiri gadis itu dengan senyuman yang tampak seperti seringai-an.

"Bisa kita bicara?" gadis itu menoleh pada suara di belakangnya. Ia mengernyit saat melihat ada wanita yang sepertinya mengajaknya bicara.

"Nyonya berbicara pada saya?" gadis itu melihat kanan-kiri serta belakang tubuhnya untuk melihat siapa kiranya yg diajak berbicara oleh wanita paruh baya yang tampak elegan itu. Tak ada siapapun selain dirinya. Itu tandanya wanita paruh baya ini memang berniat mengajaknya berbicara. Gadis itu mengangguk seolah berkata baiklah.

"Sepertinya kamu sangat butuh pekerjaan?" gadis itu mengangguk lagi. Siapa tau wanita paruh baya itu berniat menawarinya pekerjaan.

"Kamu tidak perlu bekerja jika kamu mau menikah dengan anak saya?"

"Em..maaf, tapi saya bukan pelacur Nyonya"

Aprina terkekeh dengan ucapan gadis di depannya namun kemudian menampilkan seringainya "Karena itulah maka saya memilih kamu untuk anak saya. Saya tidak mungkin mencarikan pelacur untuk menjadi istri anak saya" ujarnya logika.

"Ta--"

"Saya akan menuruti apapun keinginan kamu jika kamu mau, penawaran ini hanya berlaku dalam waktu dua menit" Aprina lagi lagi menampilkan seringainya. Untuk sesuatu mendesak, ia yakin siapapun akan tergiur dengan tawarannya. Lagipula putranya bukanlah pria yang wajar untuk ditolak karena pria itu memiliki wajah yang bisa membuat wanita manapun paling tidak menoleh sebanyak dua kali padanya.

"Oh iya, siapa nama-mu?"

"Ariana Helkov, Nyonya"

Ariana atau yang lebih sering disapa dengan panggilan -Arin- benar benar tergiur akan tawarannya. Dengan ini, ia bisa membebaskan ayahnya dari penjara dan membantu ekonomi keluarganya. Namun di sisi lain, ia juga tak mungkin menikah dengan orang yg tak ia kenal.

The Sweet Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang