"Kau ini kenapa sih? Ingin bergabung dengan mereka?"

"Tidak juga.. aku hanya sedang berpikir kalau dunia ini cukup tidak adil. Kenapa cuma Krist yang diberi semua kelebihan?? "

Oaujun kembali menoleh pada sekumpulan mahasiswa populer itu. Jelas sekali bahwa keberadaan mereka selalu jadi pusat perhatian.

"Sudahlah, ku pikir Krist tidak sesempurna itu. Singto punya nilai yang lebih bagus dari mereka semua yang berkumpul disana"

"Itukan Singto. bukan aku! Huh!"

"Hahahah, kau terlalu banyak berpikir. Kau juga jago bermain game" Oaujun masih tersenyum geli. Kini dia memperhatikan sahabatnya Singto sedang menutup jurnal yang dia baca sejak tadi.

"Apa yang kau dapatkan dari membaca itu?" Tanya New pada Singto.

Singto mengangkat bahu acuh. "Kalau kau ingin tau, kau bisa membacanya" jawabnya datar.

"Tidak terima kasih!"

"Jadi apa yang kalian bahas?" tanya Singto.

"Kau tertarik juga??" New mendelik ke arah Singto.

"Aku hanya ingin tahu"

Tiba-tiba Fluke kembali ke meja membawa baki berisi 2 piring makanan dan 2 botol air. "Makanan datang.."

"Terima kasih Ai'Fluke"

Fluke duduk di kursinya, ia menatap Singto dengan pandangan serius. "Mereka membicarakanmu"

Alis Singto bertautan, ia melirik New di sebelahnya, "Kau begosip tentangku??"

"Kau gila ya?!" giliran New menatap tajam Fluke, " kau saja baru sampai, kenapa asal menuduh kami membicarakan Singto?"

"Hey, memangnya aku bilang kalian membicarakan Singto?? Aku berbicara soal mereka kelompok populer yang duduk disana" Fluke menunjuk Arthit dan kawan-kawannya, " Mereka membicarakanmu Ai'Sing"

Alis mata Singto semakin bertautan. Ia penasaran.

"Mereka menduga kalau kau itu... gay"

Singto, New dan Oaujun tak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka.

Para mahasiswa populer membicarakan Singto? Dan topiknya adalah, Singto seorang gay??

Yang benar saja!

Singto tak habis pikir. Dari banyaknya mahasiswa di kampus mereka, kenapa kelompok populer membicarakan dia? Dari banyak topik yang ada, kenapa malah memilih topik gay?

Oh ayolah, Singto memang tidak terlihat berkencan dengan siapapun itu bukan berarti dia tidak tertarik dengan wanita, iya kan?
Dia hanya sibuk dengan kesibukannya yang bermanfaat. Lagian banyak aspek dalam dirinya yang bisa dibahas selain pembahasa gay bukan?

Singto tidak merasa tersinggung sama sekali, tapi dia merasa heran kenapa dia di sangka gay? apa wajahnya mirip orang-orang gay? Sungguh, dia tidak habis pikir.

Tiba-tiba lamunanya terbuyar dengan gelak tawa dari New dan Oaujun. Mereka menertawakan Singto yang disebut sebagai gay.

"Makanya, cari pacar!! Jangan hanya berkutat dengan tugas kuliah sajaa" seru New terbahak-bahak.

"Hahaha, sudah ku bilang. Saat P'Pin menembakmu, harusnya kau terima" lanjut Oaujun.

Singto hanya berdecak kecil, Fluke juga terlihat tak begitu berminat dengan gelak tawa dua temannya karena mulai makan makanannya dengan tenang.

"Mereka bilang apa lagi Ai'Fluke?" tanya New menahan suara tawanya.

"Mereka bilang.. kau itu pacarnya Singto" tunjuk Fluke pada New.

Im Not Popular [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin