Prolog

51 4 2
                                    

"Mom, Veron mau berangkat sekolah dulu. Jangan kangen, oke!" ucap Veron pada mommynya.

"Ih. Ngapain ngangenin anak bandel kayak kamu. Kayak mommy ga ada kerjaan aja" cibir mommynya kesal.

   Bagaimana tidak kesal, Veronicha berangkat ke sekolah dengan penampilan yang jauh dari kata anggun. Baju tidak dimasukkan, dasi berpindah fungsi jadi ikat kepala, rambut acak-acakan dan ditambah muka menyebalkan menurut mommynya.

Untung cantik. Kalau tidak, sudah dipastikan bahwa nama Veronicha tidak ada dalam kartu keluarga Stamford.

Veronicha yang mendengar cibiran dari mommynya hanya menyengir kuda. Dia berjalan kearah mommynya dan mengecup pipi mommy nya sekilas. "Bye mommyku yang jelek!" pamit Veron pada mommynya. Setelah itu dia berlari keluar rumah dimana mobilnya sudah siap.

   Sesampainya di sekolah,Veronicha segera memakirkan mobil jazz nya di tempat parkir khusus mobil.

"Oe nyuk!"

Veronicha yang baru saja keluar dari dalam mobil dikejutkan oleh teriakan cetar membahana milik Shawa.

"Dasar gila! Untung gue ga punya penyakit jantung." desis Veron sambil menatap tajam pada Shawa. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan tidak jelas.

"Hehe.. Abisnya Lo juga sih. Jam segini udah dateng. Kesambet setan apaan lo?"

"Setan Afrika!" jawab Veron ketus.

"Et dah! Gitu aja marah. Eh, tapi bentar deh. Lo ada apaan? Tumben tumbenan Lo jam sepagi ini udah sampe di sekolah?" tanya Shawa bingung.

"Ck! Gue berangkat pagi salah, berangkat siang salah. Mau Lo apaan sih?!" jawab Veron tak terima dengan pemikiran sahabatnya itu. "Ya bagus dong kalo gue udah ada di sekolah pagi ini. Kan gue jadi ga telat lagi." lanjutnya.

"Yakan biasanya seorang Veronicha Linx , jam segini masih molor dikasurnya. Jadinya gue heran liat Lo udah dateng jam segini."

Memang benar apa yang dikatakan oleh Shawa. Biasanya dia pada jam 06.40 masih bergelung di bawah selimutnya, dan baru berangkat sekolah apabila sudah jam 07.30. Itupun kalau dia berhasil dibangunkan oleh mommynya.

"Udahlah. Bodo amat ama keheranan Lo. Gue ke kelas duluan. Bye!" kata Veronicha berlalu meninggalkan Shawa yang masih berkutat dengan segala prasangka nya.

    Sesampainya di kelas, hanya beberapa anak saja yang sudah datang. Rata rata yang sudah ada di kelas adalah nerd, anak rajin, teladan, dan pintar. Tetapi, Veronicha tidak peduli dengan itu. Dia berjalan menuju tempat duduk favorit nya. Belakang, pojok dekat jendela. Biasanya tempat duduk yang belakang akan diisi oleh anak laki-laki, tapi Veronicha tidak peduli.

Dia memilih tempat tersebut dengan alasan yang sangat simple. Enak buat tidur saat dia bosan dengan pelajaran, atau hanya sekedar melihat pemandangan di luar jendela yang langsung mengarah pada lapangan basket. Lumayan dapat liat ciptaan Tuhan yang aduhai main basket, buat cuci mata.

Veronicha hendak tidur. Tetapi, sebelum kepalanya ia telungkup kan, teriakan mengerikan kembali terdengar.

"Veron!! Lo tega banget sih ninggalin gue di parkiran. Ntar kalo gue diculik gimana?? Kan ga lucu!" delik Shawa kesal.

"Anjir! Lo ga usah pake teriak-teriak bisa ga sih? Lama-lama kuping gue budeg deket terus sama Lo!" jawab Veron jengkel.

Shawa yang mendengar itupun hanya menghela nafas kasar. Percuma dia memarahi, mencaci Veron yang menyebalkan. Orang udah kejadian, mau diapain lagi. Akhirnya diapun duduk di kursinya yang tepat ada di depan Veron. Veronicha pun melanjutkan niatnya yang sempat tertunda, yaitu tidur.

"Lah? Si anjing udah dateng aja jam segini. Kepalanya kepentok apaan? Tumbenan?" tanya Shandra, sahabat Veronicha, pada Shawa yang sedang bermain HP.

"Gatau. Gue tadi udah nanya. Eh! Malah gue ditinggalin sendirian di parkiran. Anjing kan tuh anak!" adu Shawa pada Shandra.

Shandra yang mendengar itupun langsung terbahak.
"Hahahaha... Udah nasib Lo kali ya, ditinggalin mulu. Ha-ha-ha.." ejek Shandra.

"Oke fine! Lo bukan temen gue!" kata Shawa dengan raut muka kesal.


Yuhuu. Cerita pertama, masih amatiran. Vomment nya dong.
Kalo ada yang salah ntar di revisi. Thank's

Scheetah

UndoneWhere stories live. Discover now