#10(Berubah)

35 5 0
                                    

Farel's pov

Seminggu sudah gue berusaha terus cari mayat Anara. Tapi semuanya gak ada hasilnya.

Sejak kejadian gue manggil Andra lewat permainan papan ouija itu, Anara jadi lebih jarang lagi nampakin diri.

Kenapa sih dia???
Kenapa Anara berubah???

Gue sekarang berdiri di balkon kamar gue, hanya angin malam yang nemenin gue saat ini.
"Lo dimana Anara?gue kangen curhatan lo...."
Sadar gak sadar, gue bergumam sendiri.

"Farel...."

Suara itu.....!!!!!
ANARA!!!

sangat jelas tadi gue denger suara Anara, tapi dimana???
"Anara???" gue berusaha memanggil Anara lagi.
"Anara???" ulang gue memanggil Anara

Tiba-tiba tangan kiri gue terasa dingin.
"Gue juga kangen sama curhatan lo"

Ya!!! Itu dia, ANARA

gue gak bisa berkata apa-apa lagi. Apa bener yang disamping gue ini Anara???
"Anara gue----

Ucapan gue terpotong, karena gue sadar ada yang berbeda dan ada yang berubah dari Anara.

Matanya yang dulu kelabu, sekarang menjadi hitam seperti lubang kegelapan. Wajahnya yang dulu pucat pasi serta cantik, sekarang menjadi penuh retakan.

Anara jadi menakutkan!!!!

"Kenapa???"
Anara membuyarkan lamunan gue, emang bener aura dari Anara sekarang beda. Seperti ada sesuatu yang negativ.

"Lo baik-baik aja kan???" tanya gue, Anara menunjukkan senyumannya. Senyumnya pun sekarang jadi menakutkan.

"Gue lebih dari baik!"
Ini cuma perasaan gue aja yang lagi kacau atau emang bener sekarang Anara menatap gue dengan lekat. Mata hitan yang seperti lubang kegelapan itu yang paling gue takutin!

"Kenapa lo berubah, Ra???"
Pertanyaan gue itu gak dijawab sama sekali.
"Gue berubah?? Gue seneng dengan perubahan ini"
Ucapan Anara menjadi dingin.

Gue cuma bisa terdiam.

"Maafin gue, gak seharusnya kita jadi temen. Lo gak pantes jadi temen gue, dan gue juga gak pantes jadi temen lo. Maaf juga kalau lo sama sahabat-sahabat lo harus repot buat nyari mayat gue, udahlah lupain aja pencarian mayat gue. Dan makasih juga karna lo udah mau jadi temen gue"

Ucap Anara panjang lebar.
Kenapa gue gak pantes jadi temen dia??

"Lo ngomong apa sih!! Gue sama sekali gak keberatan buat jadi temen lo. Dan gue juga seneng punya temen hantu kaya lo. Ra, gue gamau kehilangan lo. Pokoknya gue bakalan tetep cari mayat lo sampe ketemu!"
Ucap gue tegas, tapi Anara malah menggelengkan kepalanya.

"Lo gak perlu temuin gue lagi, sekarang gue udah diambil alih sama dia "

'Dia'
Maksud Anara siapa???

"Maksud lo dia siapa???" tanya gue penasaran.

Anara memegang pipi kanan gue, terasa dingin.
"Lo gak perlu tau, dan yang pasti sekarang Syakila dalam bahaya!"

Kenapa tiba-tiba Anara bilang Syakila dalam bahaya??
Apa hubungannya semua ini sama Syakila???
Semua ngebuat gue bingung!

"Maksud lo apa?! Kenapa Syakila dalam bahaya??" tanya gue

Anara menyentuh tangan kanan gue. Lagi lagi terasa dingin, namun kali ini dinginnya lebih menusuk.

Dan entah sejak kapan sekarang gue udah ada di sebuah tempat serba putih....

Ghost Friend[Jacob Sartorius]Where stories live. Discover now