[Chapter 12 : Choice]

3.4K 378 14
                                    


...

 Jung Kook terus memperhatikan Tae Hyung yang terlihat begitu kaku sejak tadi.  “Ini benar-benar aneh. Bagaimanapun aku memikirkannya ini tetap saja aneh.” pikirnya. 

    “Haah … " Taehyung menghembukan  napas berat, "rencana ini punya banyak kekurangan.” Keluh Tae Hyung pelan.

    “Kau sedang memikirkan sesuatu?” Tanya Jung Kook masih menatap Tae Hyung.

    “Tidak, fokus saja pada buku-bukumu.” Jawab Tae Hyung gugup. Tae Hyung bahkan tak berani bergerak sedikitpun sangking gugupnya. Jimin menyuruhnya untuk menemani Jung Kook belajar di ruang tengah untuk memastikan jika Jung Kook belajar dengan baik selama dia masih di rumah sakit.

    Hening…

    Entah sejak kapan Jung Kook berhenti menatap Tae Hyung dan kembali belajar. Tae Hyung sendiri hanya diam memperhatikan kegiatan Jung Kook.
    “Sebenarnya,” Jung Kook menggantungkan perkataannya tanpa menatap Tae Hyung. ”Hexa itu siapa?” tanyanya.
   
    DEG!!
   
    “H-Hexa?” ulang Tae Hyung. Jung Kook menatap Tae Hyung yang tampak kaget.

    “Kenapa kau sekaget itu?" tanya Jung Kook dengan kerutan di keningnya, " Aaahh .., kau tahu tentang Hexa  rupanya? Maukah kau memberitahuku semuanya tentang Hexa?” pinta Jung Kook.

    “B-bagaimana kau tahu tentang Hexa?”

    “Ehm … aku hanya mengada-ngada  sebenarnya. Entah kenapa akhir-akhir ini aku sering bermimpi tentang yang namanya Hexa. Bukankah itu aneh? Aku juga melihatmu di dalam mimpiku, hanya saja … yahh, tak sekikuk dirimu sekarang.” Jelas Jung Kook tetap tanpa menatap Tae Hyung. Sejenak Tae Hyung merasa sedikit lega karena yang Jung Kook ingat itu hanyalah sebuah mimpi.

    “Haha, mimpimu … cukup aneh,” ujar Tae Hyung dengan senyuman paksanya.

    “Kau tidak berpikir jika aku percaya jika kau adalah teman Jimin Hyung kan?”ucap Jung Kook masih terus tidak menatap Tae Hyung.

    “H-He?”

    “Jujur saja, aku akan bersikap baik padamu dihadapan Jimin Hyung. Tapi jangan harap aku akan bersikap baik padamu saat dia tidak ada.”

    “Sebenarnya aku tidak mengerti apa maksudmu.”

    “Lalu bagaimana kau akan menjelaskan tentang portal aneh yang ada di dalam lemariku”

    ‘Sial! Aku lupa tentang portal sialan itu!'

    “Sebaiknya kau memberitahuku semuanya secepatnya sebelum aku mencari tahunya sendiri.” Sinis Jung Kook dan meninggalkan Tae Hyung sendirian.

    “Sejak kapan bocah ini jadi begitu menyeramkan?” gumam Tae Hyung terlihat tidak percaya sembari menghembuskan napas lega. Berada di dekat Jung Kook membuatnya sulit untuk bernapas. Tae Hyung langsung mengacak rambutnya frustasi.
   
    ---
   
    “Ho Seok Hyung, kemana yang lainnya?” Tanya Jimin pada Ho Seok yang tampak sibuk dengan dirinya sendiri, tepatnya sedang melatih dirinya sendiri.

    “Enyahlah, apa kau tidak lihat aku sedang apa?” jawab Ho Seok dingin dan terus terfokus pada latihannya. Jimin hanya berdecih pelan dan berjalan hendak menjauhi Ho Seok.

    “Jimin-ah,” panggil Ho Seok dan menghentikan latihannya sejenak. Jimin menoleh padanya. “apa kau tidak latihan?”Tanya Ho Seok. Jimin terlihat kebingungan saat mendengar pertanyaan Ho Seok.

    “Latihan apa?” Tanya Jimin balik.

    “Kupikir kau seharusnya lebih peka jika Jung Kook tidak bersama kita saat ini.”

[BANGTASY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang