31. Batasan yang Hilang

Mulai dari awal
                                    

"Mama! Tangkap aku!." Dia berlari-lari kecil dan wanita yang dipanggilnya mama berlari kecil pura-pura mengejarnya.

"Hati-hati, aku dibelakangmu~," mamanya mengejar dan..

"Dapat!." Mamanya menangkap tubuh Crysel kecil dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Aaa! Tidak ayah selamatkan aku!," Crysel kecil berteriak sambil tertawa dan Ravelas muncul disana lalu menyambar Crysel kecil dari tangan sang istri.

"Crysel anak ayah, kan?," Ravelas bertanya dan Crysel kecil mengangguk semangat.

"Lalu Crysel lebih sayang ayah atau mama," tanya Ravelas lagi dan disambut rawaan sang istri.

"Mmmm, siapa yah?," Crysel kecil pura-pura berfikir.

Tiba-tiba tubuhnya disambar lagi kedalam gendongan Raise yang baru datang.

"Tentu saja Crysel lebih sayang kakak,kan?," Raise tertawa manis dan memberi ejekan pada kedua orang tuanya lalu membawa Crysel kecil pergi.

"Ayah! Mama! Tolong Crysel! Kakak jelek! Crysel tidak mau!," Crysel kecil berteriak-teriak digendongan Raise. Kedua orang tuanya tertawa dan mengejar mereka.

Mereka saling mengejar dan tertawa bersama dengan bahagia, keluarga yang benar-benar menjadi impian.

.........

Carrel melihat dirinya sendiri merindukan momen-momen itu, dia tersenyum bahagia diatas tubuhnya Draco.

Dia juga punya masa kecil yang diisi dengan belajar dan berlatih tanpa kasih sayang. Dia punya ibu yang tidak dia ingat dan seorang ayah yang bahkan ingin membunuhnya. Diam-diam dia bersyukur terlahir sebagai Crysel dan memiliki memori seperti ini.

Dipandang langit indah berkabut yang bahkan membasahi rambut dan wajah Crysel dengan embunnya.

Wajahnya yang sudah pucat semakin pucat kecuali bibir merahnya yang tetap merah.

"Uhuk uhuk.." Carrel terbatuk kecil, Carrel rasa dia butuh teh hangat sebelum masuk angin.

Draco bahkan menengok padanya mendengar suara batuk Carrel,
"tidak apa Draco, aku baik-baik saja," lalu secara terang-terangan Draco membuang mukanya pada Carrel seolah berkata "siapa juga yang mengkhawatirkanmu!"

Carrel tersenyum dan membelai pucuk kepala Draco.

Carrel tau kalau Draco menyukainya tapi dia adalah seorang hewan dengan karakter bangsawan yang berharga diri tinggi, mana mau dia mengakui Carrel seperti itu.

Carrel harus benar-benar mengontrol emosinya. Dia bahkan belum membuka buku jurnal Aiden lagi, dia takut dengan segala kebenarannya.

Tidakkah kau berfikir untuk apa kau hidup sekarang?

Siapa?! Ada suara yang familiar muncul entah dari mana.

Siapa?! Mengapa begitu familiar?

Carrel menggali lagi, sepertinya ia mengenal suara yang tiba-tiba muncul itu, dia melihat Draco yang tidak bereaksi sama sekali yang artinya Draco tidak mendengarnya.

Lalu Carrel memikirkan ucapan suara itu tadi.

Benar...

Untuk apa dia hidup sekarang? Awalnya dia ingin mati dan bertemu tuhan lalu setelah menyadari dia yang menginginkan kehidupannya dia kembali merenungkan untuk apa dia hidup dan ternyata untuknya yang menunggu Carrel selama ini...

Tapi siapa orang itu? Carrel perlu tau kebenarannya,kan?

Lalu kata-kata Artois melayang diingatannya.
"Jurnal ini berisi kebenaran yang anda cari"

THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang