31. Batasan yang Hilang

27.3K 2.9K 31
                                    

Keesokannya dipagi hari yang dingin Carrel sedang melayang terbang diatas punggung Draco. Dia butuh udara segar untuk menghilangkan segala kemarahannya. Beruntung Draco sedang baik untuk memperbolehkan Carrel bermanja-manja di punggungnya. Draco membawanya ketempat yang lebih tinggi lagi tapi tetap berada diatas kediaman Aegis.

Kemarahannya benar-benar sudah meledak, bukan hanya masalahnya karna jurnal itu tapi juga karna Ravelas. Kemarin dia langsung pulang dan melupakan pesta utamanya dan Ravelas menceramahinya kemarin dan berakhir dengan bentakan keras dari Carrel juga diperburuk oleh Raise, dia menasihati Carrel agar tidak melakukan hal,al seperti itu lagi apalagi membentak Ravelas dan tentu saja itu membuat kemarahan Carrel memuncak sehingga dia membentaj Raise juga tapi seperti biasa Raise tidak memarahinya seperti Ravelas.

Disaat dia mencari kenyamanan dia pergi kekamar dan Laila memintanya menceritakan penyebab kemarahannya dan Laila justru membuatnya kesal kemarin

Flasback

"Dengan menceritakan masalah yang mulia mungkin akan meringankan beban anda.." pinta Laila lembut, dia belum bisa berjalan dan terbaring ditempat tidur Carrel.

Dan Carrel menceritakan segalanya tentang hari-hari panjangnya.

"Yang mulia, kalau aku boleh berkomentar itu tidak sepenuhnya kesalahan mereka, itu karna temperamen anda yang penuh dengan emosi, kita tidak hidup dizaman dimana semua orang mendengarkan dan selalu membenarkan ada, sesekali yang mulia harus menahan diri anda sendiri," ucapan Laila memang benar tapi dia mengucapkannya disaat yang tidak tepat. Seharusnya Laila tau Kalau Carrel tidak bisa diceramahi dan diberitahu disaat emosinya sudab meledak-ledak seperti ini. Diasaat seperti ini Carrel akan menjadi sangat keras kepala dan selalu ingin benar.

"Dengar! Kau tidak berhak mengatur cara hidupku! Sepertinya aku terlalu lunak padamu sehingga kau bertingkah semaumu, ingat baik-baik Laila, kau dan aku, perbedaan kita sangat jauh jadi jangan harap kau bisa menyetarakan dirimu denganku," Laila terdiam lalu Carrel pergi dari sana, sebelum dia pergi Carrel sempat berkata pelan padanya

"Kau hanya seorang pelayan," Laila diam, dia tidak bisa menyalahkan Carrel karna semua yang diucapkan Carrel benar meski Carrel yanh dia kenal bukan yang seperti ini.
Tapi Laila mengakui kalau Laila melakukan kesalahan. Dia harus ingat seperti apa Carrel saat dia marah.
Seharusnya dia ingat betapa mengerikannya saat Carrel marah, beruntung Carrel membiarkannya sendiri tanpa ada sedikitpun luka di tubuhnya.

End Flashback

Carrel menggelengkan kepalanya frustasi, Carrel tau caranya salah! Tapi mau bagaimana lagi saat ini emosinya benar-benar tidak bisa dikontrol.

Carrel meringis dalam hati, Dia harus minta maaf pada Laila tapi dia tidak akan mentolerir Ravelas dan Raise. Mereka tidak ada hubungannya dengan Carrel...

Tidak, sekarang mereka adalah ayah dan kakaknya dan Carrel tidak bisa menipu diri sendiri kalau Carrel.menyayangi mereka.

Tapi tetap saja kan!.

"Draco, bisa lebih cepat," Carrel mengelus tengkuk Draco dan kecepatan Draco meningkat drastia mungkin lebih cepat dari kecepatan pesat.

Carrel merasakan angin sejuk menerbangkan rambutnya yang panjang, membiarkan angin dingin menerpa wajahnya. Tidak perduli dengan cuaca dingin yang penting itu bisa ikut mendinginkan kepalanya.

Carrel tidak-tiba terkenang memori-memori tentang Crysel.

.........

Crysel kecil berlari-lari gembira ditengah taman bunga mawar putih dan seorang wanita cantik paruh baya mengikutinya dari belakang.

THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang