- Anak Guru -

732 74 8
                                    

Aloooo :v
Yap, akhirnya kita bertemu lagi di kelas 9-2 bersama kami 4 anak gaje :v

Siap untuk pelajarannya? :v

.

.

.

.

Anak guru?
Apa kali ini kita akan membahas anak dari seorang guru? :v
Hah, bukan, bukan, bukan, tentu saja maksudnya itu kita :v
Kita yang masih duduk di bangku sekolah dan yang pernah duduk di kursi sekolah

Pasti ada kan yang namanya.. *bisik* anak kesayangan guru?
Nah, itu maksudnya :v

Jangan-jangan disini ada yang jadi anak kesayangan guru?? :v

Hayo ngaku :v

.

.

.

Pagi itu Fira yang baru saja sampai di sekolah langsung membaca novel yang dipinjami oleh Adel kemarin. Seru-serunya membaca Adel sudah berdiri di sampingnya dengan tampang masam.

''Fir,'' panggilnya, ''temenin nyari Bu El yok, mau beli dasi nih. Dah urgent banget. Punya gue ilang entah kemane. Tiga lebaran gak pulang-pulang.''

Sejenak Fira menatap datar mengabaikan kalimat terakhir Adel, ''Hellow, itu tuh Ibunya lo kan, cari sendiri sono.''

''Wtf bruh, apaan maksud luh?'' tanya Adel dengan tampang gak ada bagus-bagusnya.

''Wtf bruh,'' Fira meniru gaya Adel barusan, ''bukannya lu ngfans sama tuh guru sampe ngaku anaknya segala?''

''Wt--,''

''Bodo, cari sendiri sana.''

Alhasil, hari itu Adel kena razia karena tidak memakai kaus kaki ketentuan sekolah.

.

.

.

Aurum diduga tengah menyalin pe-er untuk besok hari.

''Rum, bapa'mu nyariin, noh,'' ucap Adel yang baru datang dari rapat besar PBB.

''Bapa'! bapa'!'' seru Aurum marah, ''lu mau nyari gara-gara?''

''Weits, sabar,'' Adel membuat gestur seakan tengah menenangkan seekor badak, ''Pa'Bas nyariin di ruang guru.''

''Ya bilang dong!'' hardik sang pelaku langsung berlari keluar kelas.

Dengan ini kita tau guru favoritnya Aurum :v

.

.

.

''Eh, ehehe, sendirian aja, neng?'' tanya Adel dengan begonya pada Fira kelihatan sangat tidak mood. Pelaku diduga tengah memakan camilan enak dan terlihat tidak ingin membaginya.

''Menurut lo?'' balas Fira cuek, terus saja memakan cemilannya.

''Walas tersayang nyariin tau,'' jawab Adel santai lalu duduk dibangkunya, ''dan gue rasa lo-lah yang paling cocok untuk pergi. Tenang, semua barang lo aman.''

''Ya udah,'' Dengan polosnya Fira pergi keluar sementara Adel menyeringai lebar.

Pas Fira balik cemilan itu diduga raib dimakan setan.

Nah lo :v

.

.

.

''Ngenes banget lo,'' bisik Adel di tengah jam pelajaran, cukup pelan hingga hanya Ian yang bisa mendengarnya, ''dibutakan oleh cinta sampai tak tau kasih sayang.''

''Apaan sih? Rese,'' balas Ian yang tidak terima tempe-tempe (baca: tahu-tahu) diejek seperti itu.

Terdengar kekehan nista dari sang setan, ''Cuma lu yang gak punya guru favorit.''

''Ada kok,'' Kini Ian terdengar bangga, ''Bu Ida.''

''Wtf, wtf, lu, lu, lu, mulia banget,'' bisik Adel histeris.

Rupanya Bu Ida adalah guru fisika yang membuat Adel trauma.

.

.

.

Dan rupanya bel tanda pelajaran berakhir sudah berbunyi :v

Dadaah~

The Pojokan [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now