The Pojokan [DISCONTINUED]

- Perjalanan -

Hooy, maaf baru bisa melepaskan diri dari rasa malas untuk update.

Yah, meski chapter ini sendiri gak panjang-panjang amat. Pokoknya silahkan baca dulu~

------------- -------------

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata ''perjalanan''?

Jalan-jalan bareng?

Mudik mungkin?

Lalu, menurut kalian perjalanan yang cocok untuk anak kelas IX SMP yang labil apa?

Gak tau?

Kalian tau apa itu c.i.n.t.a?

Nah, itu dia.

Saya akan membahas perjalanan gila tentang cinta orang-orang pojokan.

Ralat, maksud saya perjalan cinta salah seorang anggota Pojokan.

Pejuang cinta kita kali ini adalah yang tidak lain dan tidak bukan..

.

Ian.

Perempuan lucky yang berhasil menggaet hatinya adalah..

.

Mari kita sebut namanya, Haifa.

Haifa, siswa perempuan yang cantik, pintar, pasti putih dan rajin. Sangat terkenal di kalangan siswa lelaki sejak kelas 7. Sahabat Adel dan Fira.

Kapan gerangan Ian menambatkan hatinya pada sang pujaan hati yang masih bertahan hingga detik ini? (Ya, meski kami sudah lulus SMP. Rupanya Ian belum patah semangat untuk mengejarnya. Bahkan, semangatnya makin menggebu-gebu.)

Ini bermula saat kelas 8. Saat itu kelasnya diacak, otomatis dalam satu kelas ada anak 'mantan' kelas tujuh ruang berapa dan berapa dan seterusnya.

Takdir pun memutuskan Ian, Aurum dan Haifa sama-sama masuk ke dalam kelas 8 ruang 7.

(Sekedar keisengan saya demi menjahili Aurum di sebrang pulau sana biar dia ngamuk pas baca ini, saya beritahu sesuatu. Aurum sendiri, pernah juga nyangkut perasaannya pada Haifa dan pernah menembaknya hingga tewas yang berakhir penolakan.

Tapi sekarang, ayo kita fokus ke Ian x Haifa.)

Sejujurnya, saya juga bingung bagaimana caranya menceritakan dengan jelas kronologi perjalanan cinta Ian.

Jadi, biarkan saya to the point kasus penembakan Ian.

Intinya, semua penembakannya mulai dari yang biasa hingga romantis.. Semua berakhir dengan..

Penolakan.

Itulah, kapan-kapan mungkin akan saya ceritakan beberapa kejadian menarik mengenai Cour Perjalanan.

Sekian dan terima kritikan.
Silahkan corat-coret di kolom komentar demi kelanjutan cerita aneh ini.

Request? Silahkan saja, saya bahkan menerima semua genre termasuk Thriller dan menolak genre LGBT, rating 21+ dan semacamnya.