P-4

543 63 9
                                    

( Sara's Pov )

"Sudah jam tujuh, tapi Mama belum pulang juga ..." gumamku cemas.

"Katanya Mamamu lembur?" Greyson menoleh heran.

"Yaaa ... biasanya paling malam ya jam tujuh."

"Itu sih, bukan lembur."

"Hah sudahlah lupakan!"

Greyson tersenyum geli. Ia bangkit, duduk di depan grand piano berwarna hitam milik Nenek yang diwariskan kepada Mama.

"Piano yang bagus," Greyson menekan sebuah tuts. Kemudia, jemarinya dengan lihai memainkan sebuah musik dari benda tersebut.

"Kamu bisa bermain piano?" tanyaku seraya duduk di sebelahnya.

"Ya ... Dengar ini."

Greyson memainkan sebuah musik yang belum pernah kudengar sebelumnya. Namun, aku suka musiknya. Tenang dan enak didengar.

"Musik siapa ini? Aku yakin ini bukan karya Bach apalagi Beethoven," ungkapku penasaran.

"Tentu saja bukan, Bodoh," Greyson tertawa. "Ini lagu yang kutulis sendiri."

"Yang benar?!"

"Percayalah, Manis."

"Kau hebat!" pujiku takjub. "Aku suka musiknya!"

"Ya, dan sebenarnya aku sudah mempunyai liriknya," Greyson tersenyum bangga padaku. "Sebenarnya lagu ini kutujukan untuk seseorang."

Jantungku berdebar kencang. Kurasakan wajahku mulai memanas. Ada apa ini?! Kan, belum tentu 'seseorang' itu adalah aku. Dasar bodoh!

Greyson tergelak melihat sikapku. Ia tersenyum. "Tenanglah, S. Coba dengarkan ini ..." ia kembali memainkan tuts piano.

"Byways, highways, freeways, I'm alway yours

Smoke billow wings from your blue eyes that got me from the start

Planes going bright in the distance

We're rising high

I am love sick and I just can't be healed

It happened so quick, now I head over heals

For you, cause you're the love of my heart

You're the match and we spark the fire

We light up the dark

We light up the dark."

Aku tersenyum, mendengar suara merdu Greyson yang membuatku tenang. Liriknya so sweet!

Greyson menatapku sambil terus memainkan sebuah musik. Kemudian, ia bernyanyi lagi.

"Stars shining, rain falling, love is starting with us

Free flowing melodies, playing on and on and on

Planes glowing bright in the distance we rising high

I am love sick and I just can't be healed

It happened so quick, now I head over heals

For you, cause you're the love of my heart

You're the match and we spark the fire

We light up the dark

We light up the dark."

Greyson berhenti bernyanyi. Ia menoleh padaku, "aku masih menulis lirik selanjutnya jadi ..." gumamnya sembari engangkat bahu, tampak bingung dan malu di saat yang sama.

"Grey, itu manis sekali!" jeritku histeris. "Apakah kamu diam-diam adalah seorang penyanyi?!"

"Tidak, Sara," Greyson tergelak. "Aku remaja sepertimu, hanya seorang pelajar."

"Then ..." aku berfikir sejenak. "Tell me about the girl!"

Greyson mengernyit. Wajahnya tiba-tiba memerah. "The-The girl ...?" Ia menatapku gugup.

"Ya! Yang menginspirasimu membuat lagu ini," kataku riang. Saking kagumnya, aku jadi kegirangan dan tanpa sadar merangkul lengan kanannya. "Pasti dia spesial, bukan?"

Hening selama beberapa detik.

Greyson tersenyum manis dan mengecup dahiku seperti tadi sore yang ia lakukan di taman. Lalu, ia mengacak-acak rambutku, "sangat spesial ..." ia menyenderkan kepalanya padaku.

"EHEMM!"

Sontak aku dan Greyson menoleh. Mama dan Mrs. Lisa berdiri dibelakang kami dengan wajah jahil.

"Kalian mesra sekali," komentar Mama sambil mengusap kepalaku dan Greyson.

"Apa yang kalian lakukan tadi, haah?" tanya Mrs. Lisa penasaran, namun dengan suara menyeramkan.

"Tadi, Greyson memainkan lagu yang dia tulis loh, Mrs. Lisa!" ceritaku bersemangat. "Kamu harus mendengarnya! Menurutku lagu itu indah sekali."

"Ooh ... ya, dia memang suka menulis lagu akhir-akhir ini," Mrs. Lisa tersenyum kecil. "Tentang teman ma ..."

"MOM!" seru Greyson kesal.

"Ooohh! Aku mengerti," Mama tertawa keras. Ia dan Mrs. Lisa saling bertatapan bahagia.

Oke. Tingkah mereka mulai membuatku risih. DAN MENCURIGAKAN.

"Aku mau ke kamar ..." aku bangkit dari kursi dan masuk ke kamarku.

Aku duduk di depan meja rias. Kupandang pantulan diriku di cermin.

Rambut pirang ikalku panjangnya sudah hampir sepunggung. Dan kulitku kini berwarna putih bersih, tidak pucat seperti waktu aku kecil. Dan beruntung, hidungku mancung seperti Mama. Kemudian kupandang mataku di cermin. Bulu mata lentik dan bola mata besar berwarna biru laut.

'Smoke billow wings from your blue eyes that got me from the start...'

'... blue eyes ...'

Mungkinkah gadis di lagu yang dinyanyikan Greyson adalah aku?

ProbablyWhere stories live. Discover now