PART 01 Masih bisakah KITA kembali bersama?

1.9K 44 12
                                    

Hari berganti begitu cepat, begitupun dengan aku.

Aku masih merasakan kesendirian dengan rasa yang sama. Rasa yang begitu mengharapkan dia kembali kepada ku.

Rasa yang masih ingin dimiliki tapi realitinya tak akan pernah memiliki, rasa yang semakin lama semakin menggelembu. Semenjak aku mengenal patah hati yang begitu hebat, semenjak semuanya berubah dengan cepat lalu meninggalkan rasa sakit yang mendalam bahkan masih terasa sampai saat ini, aku memilih untuk menutup hatiku dalam-dalam untuk siapapun itu. Aku tak peduli !!

Ini saat pertama kalinya aku merasakan hubungan antara 2 hati yang begitu bahagia lalu putus begitu saja tanpa alasan yang pasti.

Ya mungkin tuhan telah mengatur semuanya, jadi aku tak begitu khawatir karna aku percaya Allah selalu memberi yang terbaik untuk hambanya.

Setelah 3 tahun berlalu, aku meraskan hal itu perlahan lahan hampa.

Entah ini awal yang baik atau tidak untuk diriku. Aku selalu berharap agar rasa ini cepat-cepat sirna dari hati ku agar aku bebas menutup hatiku dan membukanya kembali tapi nanti saat semuanya telah berubah menjadi indah, entah kapan itu terjadi tapi aku percaya dan ku serahkan kembali kepada sang maha cinta yaitu Allah.

.....

Pagi ini terlihat begitu cerah, pantas saja Rani masih terlelap tidur hingga pukuk menunjukan jam 07.50 Pagi. Padahal ibu nya sudah sekuat tenanga membangunkan dirinya tetapi ia masih setia dengan kasur, bantal dan guling kuda ponny kesayangan nya.

"ADUH NDOK INI SUDAH PAGI. KAMU MASIH INGIN SEKOLAH GAK SIH? HERAAH IH MAMA SAMA KAMU" Teriak ibu nya yang menggema di ruang tidurnya yg bernuansa girly vintage itu.

"ADUH BU BENTAR LAGI DEH YAAA AKU MASIH NGANTUK BANGET NIH" Ucap nya santai.

Dan pada akhirnya ia terbangun dengan sendirinya melihat jam menunjukan pukul 08.00 . Tentu saja ini sudah terlambat untuk jam anak-anak sekolah apa kagi saat hari pertma masuk sekolah lagi.

"Ah mampus kenapa gua gak bisa nahan kantuk sih . Yah telat lagi deh" ucap nya panik.

Setelah bersiap-siap dengan secepat mungkin ia segera memanaskan mesin mobilnya lalu ia berpamitan dengan ibunya sebelum berangkat.

"Semoga aja hari ini belum mulai KBM" doa nya sambil mengendarai mobil.

10 menit kemudia ia sampai didepan parkiran lalu melihat pagar telah tertutup.

"Maaf neng pagernya udah ditutup, kan udah masuk sekitar beberapa menit yang lalu" ucap seorang petugas keamanan sekolah.

"duh pak tolongin saya yaaaaa sekali ini aja deh. Saya telat karna tadi saya ngebantuin ibu saya dulu pagi-pagi" alasan klasik yang sangat sering diucapkan nya.

Lalu datanglah seorang perempuan paruh baya dengan membawa penggaris besi berjalan menghampiri rani dan satpam itu.

"Masih berani datang juga kamu kesini?" ucap walikelas Rani yang tadi berjalan membawa penggaris besi.

"Bu maafin saya tadi saya telat karena bantuin ibu dulu tadi pagi. Suer deh bu saya mana mungkin bisa bohong" ucap nya membela diri dengan tampang pelongo dan sok polos

"Memangnya saya bodoh, enak aja kamu bohongin saya terus dengan alasan jadul kamu itu" jawab guru kiler itu

"Oh jadi ibu pengen saya ganti alasan yang lebih kekinian gitu? Biar gak jadul terus? Oke siap besok kalo telat saya ganti alesan kok" balas Rani tidak sopan dengan wajah cengengesan

"KURANG AJAR KAMU YAAA!!!!!" Teriak guru itu lalu mengejar Rani yang telah melecehkan omongan nya

Secepat kilat Rani pun menghilang tanpa menghiraukan teriakan maut sang guru killer tersebut.

Tanpa sengaja rani menabrak pundak seseorang tanpa sadar dan terkejut Rani menatap cowok yang ia tabrak tadi.

"SORRY YAAAKKK DUH GUA GAK SENGAJA, TADI GUA DIKEJAR-KEJAR SAMA NENEK LAMPIR. SUER DEH GAK BOHONG GUA" ucap Rani mengeles kembali.

"HAHAHAHA santai aja sih" jawab cowok itu dengan tampang tebar pesona nya.

"aduh nih cowok kenapa ganteng banget sih" sahut Rani dalam hati.

"kenapa ngeliatin gua kayak gitu? ada yang salah ya?" tanya cowok itu kepadanya.

"engg.. gak kokk ga kenapa-napa hehe" senyuman Rani pun melebar selebar samudra.

lalu Rani bergegas meninggalkan nya dan kembali menyusuri koridor sekolah.

.....

Rani duduk dibawah pohon beringin didekt kantin masih bertanya-tanya siapa cowok ganteng itu. Tiba-tiba saja Vio mengagetkan nya "eh lu sendirian aja ngelamunin apansih?" tegur Vio berhasil membuyarkan lamunan nya.

"ganggu aja lo, udah lah biarin gua sendiri dulu" jawab Rani cuek.

"yaelah gua cuma takut lo kesambet aja dari tadi lu bengong sendirian mulu"

"santai iman gua gaksecetek lo kok HAHAHA" ucap Rani membuat Vio gemas bukan main.

"wah sialan lo Ran" terisk Vio yang membuat seisi kantin menoleh ke arahnya.

.....

Malam ini Rani duduk diatas sofa Merah kesayangan nya sambil melihat ke arah jendela melihat hujan turun perlahan-lahan hingga menimbulkan kerinduan nya pada seseorang malam ini.

Ia menggenggam sebuah kolase foto yang tampak bahagia dan penuh cinta . yap itu adalah foto kengan masalalu nya bersama sang mantan yang telah berhasil membuat hati nya patah berkeping-keping. bahkan untuk mencintai seseorang pun ia berfikir ratusan kali.

"gak!!! gua harus lupain dia" jawabnya penuh tekat sambil merobek foto itu lalu membuang nya . seandainya waktu bisa diputar lagi, seandainya sayang tak luntur, kesetiaan tak di khianati, mungkin sekarang Rani masih menjadi kekasi Reza.

Reza adalah sesosok lelaki yang dulu menghiasi hari nya yang penuh tawa itu.
Tapi semenjak bergulir nya waktu dan hari demi hari aku menyaksikan betapa kejam nya sikap nya kepada ku yang selalu membuat aku tersakiti secara verbal, aku pun memutuskan untuk mengakhiri semuanya sampai disini.

Sulit untuk melupakan semua kenangan yang terukir sejak lama.
Terkadang aku berfikir masih bisa kah kita bersama lagi? Apa masih ada cinta diantara kita? Tapi sepertinya itu mustahil.

Aku belajar dari masalalu dan kenangan walaupun itu pahit.
Kenangan kita sungguh sulit untuk dilupakan,
masih adakah tangan lembut mu mengusap air mata ini?
Masih relakah bahumu menopang daguku saat aku lelah dengan semua ini?
Masih bersediakah dirimu menghapus air mataku ini?
Lamunan nya pun buyar saat ibu nya mengetok pintu kamar nya

Patah Hati Terhebat (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang