Kembali

889 56 10
                                    

Di hari kosong ini, aku mencoba sesuatu yang tidak membuatku bosan. Dimulai dari menonton televisi, hingga memasak aku coba.

Namun tetap saja, rasanya terlalu hampa dan segalanya terasa berkaitan dengan Hariz ku.

Aku membuka kulkas dan melihat kue ulang tahun bang Kev yang sangat enak itu.

Aku pun langsung memotongnya dan membawanya ke kamar. Di balkon, semilir angin membelai kulitku seakan Hariz yang melakukannya.

Aku masih ingat betul bagaimana ia menceritakan soal Gladys padaku, hingga berujung sebuah ciuman yang benar benar membuatku makin merindukannya.

Aku menyuapkan sesendok kue itu dengan perlahan sambil menikmati semilir angin pagi serta cahaya matahari yang menghangatkan.

Tak terasa air mataku lolos begitu saja dari kelopak mataku.

Untuk Hariz ku..

Kenapa cobaan ini begitu berat untukku? Aku tak kuat menahan jemu. Menghadapi hal hal yang biasanya kulakukan dengan dirimu. Rasanya sulit menerima apa yang telah terjadi dalam hidupku . Tetapi apalah dayaku? Waktu telah berlalu, meninggalkan kenangan kita terdahulu. Rindu menggema di telingaku, hati berteriak namun bibir membisu. Hal yang perlu kamu tahu,

Aku merindukan kamu...

***

Diluar keadaan telah berubah. Awan hitam mulai mendominasi, hingga angin bertiup sangat kencang sekali.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, sehabis menangis aku langsung bergelayut di atas kasurku sembari memainkan ponsel hingga kini.

Perutku yang bergetar ini membuatku mau tak mau harus bangkit dari kasur. Aku turun dan mengecek kembali, apakah ada makanan lain selain kue?

Tetapi tak ada satupun makanan atau snack yang ada. Mataku yang menangkap lemari berisi mie instan pun mengambilnya dan mulai memakannya tanpa dimasak terlebih dahulu.

Ponsel ku berdering, terpampang nama bang Kev disana. Langsung saja kuangkat dengan cepat.

"abanggg Key laper, beliin sesuatu please.." rengekku ketika sambungan terhubung.

Terdengar suara decakan dari seberang "kamu tuh ya, makan mulu kerjaannya. Kan ada kue."

"ish Key bosen kue mulu. Pokoknya bawain dua kantong gamau tau." belum sempat bang Kev berkata, suara kak Alice telah mengambil alih.

"siap sayang nanti kakak beliin ya lima kantong. Tak lupa, abang mu yang bayar." setelahnya ada suara ringisan dari kak Alice membuatku terkekeh.

"ditunggu ya makanannya.." tanpa bang Kev berkata lagi, aku sudah memutuskan panggilan sepihak.

Ku lempar ponselku ke atas kasur lalu kembali asyik menikmati film yang tengah ku tonton.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Who? (#3)Where stories live. Discover now