BAB 19

4.8K 218 6
                                    

Saat itu lo berteriak minta tolong, memohon sama Tuhan ada malaikat yang nyelametin elo. Dan saat itu juga gue dateng buat bantuin elo. Mungkin gue malaikatnya.

...
Aku terhenti di sebuah bangku di pinggir jalan, ini sudah hampir larut malam sedangkan aku tidak tau ini ada dimana, tapi itu bukan lah hal besar bagiku, kini aku tidak memikirkan diriku, entah bagaimana nanti aku ingin pulang, tapi aku tidak peduli.

Seseorang menepuk pundak ku dan sontak aku terkejut.

"Hai?" ucap nya duduk di samping ku

Dia perempuan seusia ku tapi dia sangat sangat buruk, aroma alkohol sangat tercium dari tubuhnya, dia memakai rok yang sangat minim dan pakaian yang sangat ketat.

"Lu siapa?" ucap ku bergeser.
"jangan takut" ucap nya.
"Lu Sharin??" tanya nya.

Mengapa dia tau aku??

"Kok lu tau??" tanya ku balik.
"Lu anak idola gue" ucap nya.
"Maksud lu Javier Miguel" ucap ku.
"Ya!" jawab nya singkat.

Aku hanya diam.

"Oh ya kenalin nama gue Sarah" ucap nya.
"Sharin" jawab ku berjabat tangan oleh nya.
"Lu ngapain disini?" tanya nya.
"Gak tau, nyasar mungkin!" ucap ku singkat.
"Lu harus pulang dari sini, ini gak aman buat gadis polos kaya lu" ucap nya.
"Maksud lu??" tanya ku bingung.
"Iya tempat ini bahaya buat lu, gue saranin lu cepet-cepet pulang deh" ucap nya.
"Gue gak ngerti" ucap ku bingung.
"Ck!!!" dia hanya berdecak.

Tiba-tiba 2 orang laki-laki menghampiri kami

"Sarah lu ngapain disini!!! masuk bos udah nunggu!!!" ucap laki-laki berbadan besar dan penuh tatto.
"Lebih baik lu pergi dari sini" suruh sarah pada ku.
"Eh tunggu dia siapa, temen lu??" tanya ku.
"Udah lah gak penting" ucap Sarah.
"Sarah!!! Siapa cewek itu" teriak laki laki yang badannya lebih kecil.
"Ehh anu dia..." ucap Sarah gugup.
"Dia anak baru disini??" tanya laki laki itu mendekati ku dengan tatapan kotor. Aku hanya memundurkan tubuh ku pelan pelan.
"Lumayan buat malem ini" ucap nya lagi semakin dekat.

Ya tuhan apa yang dia maksud...

"Sarah temen lu boleh juga" ucap laki laki yang berbadan kecil.
"Eh jangan sentuh dia!" ucap sarah berlari ke depan ku.
"Awas!!!" ucap laki-laki itu mendorong tubuh Sarah.
"Sarah!!!" teriak ku melihat sarah terjatuh.
"Cepet lari dari sini!" ucap nya pelan.
"Gak, gue gak bakal ninggalin lu" ucap ku.
"Udah sana,i ini udqh pekerjaan gue"ucap Sarah.
"Gak Sarah!!" ucap ku.
"Lu pergi dari sini, kalo gak lu bakal jadi santapan 2 laki-laki itu" ucap nya.

Aku melihat kedua laki-laki itu, nampaknya dia sedang memperhatikan ku.

"Udah sana pergi, nanti diri lu bakal rusak!!" ucap Sarah lagi.
"Tapi..." ucap ku.
"Udah sana" suruh Sarah.

Aku berlari menjauhi Sarah dan kedua laki-laki itu.

"Hey jangan lari!!!" ucap nya mengejar ku.

Aku terus berlari kencang...aku berhenti sebenentar untuk mengambil napas.

"Hey mau kemana!!!" teriak laki-laki itu dari jauh.
"Ya tuhan dia masih mengejar" ucap ku.

Aku kembali berlari tapi, tenaga sudah tidak kuat lagi sementara laki-laki itu masih megejar ku, aku harus bagaimana???

Aku memaksakan diri untuk berlari sambil memohon.

"Oh my god!!!! help me please" teriak ku masih berlari.

"Ya tuhan kirimkan aku malaikat untuk menyelamat kan ku!!!! aku mohon!!! kirim kan seseorang untuk ku!!!" teriak ku sambil berlari sekencang mungkin.

Napas ku mulai ngos-ngosan, pandangan ku mulai buram dan akhirnya aku terjatuh....

***

Aku membuka mata ku saat matahari masuk dari arah jendela.

Sekarang aku berada di dalam sebuah kamar, dimana aku?? apa aku telah dibawa oleh laki laki itu, apa yang mereka lakukan pada ku?? apa mereka telah melakukan sesuatu pada tubuh ku??

Aku melihat ke arah jendela, ada sosok laki-laki yang tak asing bagiku, dia adalah Raveno. Yaa dia Raveno!!

"Raveno" ucap ku langsung duduk.
Seketika Raveno menegok ke arah ku.
"Kok gue ada disini?" ucap ku.

Tapi tunggu kenapa dibagian sudut mata Raveno ada luka.
"Semalem gue liat lu lari-lari dikejar sama cowok-cowok, pas gue pengen nolongin lu eh lu udah pingsan duluan"ucap nya
"Gue gak butuh pertolongan lu" ucap ku segara bangkit dari tempat tidur ini.

Aku sangat kesal dengan Raveno mengingat kejadian kemarin, entah aku sangat cemburu.

"Gue denger kok, lo teriak-teriak minta pertolongan sama Tuhan, lo sampe memohon ada malaikat yang datang nyelametin lo, lo minta seseorang dan gue orang yang dikirim tuhan buat nyelametin lo" ucap nya.

Dengan ucapan itu aku terhenti dari langkah ku

"Gue gak butuh pertolongan lu" ucap ku lagi tanpa menengok ke arah nya.

Tiba-tiba Raveno memeluk ku dari belakang seraya berkata
"Gue kangen lu, gue pengen sama lu selamanya" ucap nya, entah mengapa tiba-tiba air mata ku mengalir begitu saja.

"Lepasin gue Raveno!" ucap ku.
"Gue tau lu marah sama gue soal Tiara" ucap nya.
"Lepasin gue bilang!!!" ucap ku berontak.

Seketika Raveno melepaskan pelukannya.

"Lu jangan sok jadi playboy Rav!!!sebentar lagi lu bakal jadi ayah!!!" ucap ku menghadap padanya.

"Gak gue gak bakal jadi ayah, kalo bukan dari rahim lu" ucap Raveno.
"Jangan ngegombal, rayuan lu itu udh basi Rav!!!" ucap ku sudah menangis.
"Lu bilang lu sayang sama gue!!!cinta sama gue!!!tapi apa lu udqh punya pacar dan lu hamilin dia!!!" teriak ku kencang disertai air mata.

Raveno hanya menunduk.

"Gue bisa jelasin semua" ucap nya.
"Gak usah Rav!!! disaat gue udh mulai sayang sama lu udah mulai cinta sama lu!!! tapi ini balesan lu, lu jahat Rav!!!jahat!!!" ucap ku memukul dadanya.

Raveno langsung memeluk ku dangan erat.

"Lu jahat" ucap ku pelan sambil memukuli dadanya yang mulai basah karena air mata ku. Raveno semakin mempererat pelukannya.

"Gue cuma cinta sama lu" ucap nya.
"Tapi lu boong!!!hiks" ucap ku.
"Gue bisa jelasin semuanya" ucap Raveno.
"Gak usah Rav" ucap ku.
"Lepasin gue!!!"teriak ku.

Aku berontak dan akhirnya aku terlepas dari pelukannya, saat aku ingin berlari tiba-tiba tangan Raveno menarik ku untuk duduk di tempat tidurnya.

"Duduk" ucap nya.
"Gue mau pergi" ucap ku.
"Gue bilang duduk!!!" ucap Raveno tegas.

Aku hanya pasrah.

"Sharin dengerin gue, gue gk pernah cinta sama cewek selain lu dan gue gak sama sekali  pacaran sama Tiara" jelas nya.
"Gue gak percaya!" ucap ku tanpa memandang wajah nya, sungguh aku sangat muak.
"Dengerin gue please, soal dia hamil, ok gur jelasin, dia hamil bukan sama gue" ucap nya.
"Mana ada cowok yang mau ngaku salah" ucap ku.
"Percaya sama gue" ucap Raveno lagi.
"Gue sama Tiara di jodohin dan lu tau dia ngaku-ngaku sama orang tua gue kalo dia hamil anak gue, jujur gue gak pernah ngelakuin hal bejat kaya gitu, kalo pun gue yang ngelakuin gue pasti bakal tanggung jawab" ucap Raveno.
"Tapi lu terima kan perjodohan itu?" ucap ku.
"Gak, gue cuma nunggu Tiara lahir, dan gue bakal buktiin kalo anak itu bukan anak gue sekarang dia udah 8 bulan dan sebentar lagi anak itu lahir" jelas Raveno.
"Sekarang lu ngerti??hmm??" tanya nya memegang pundak ku namun aku hanya diam.

Raveno langsung memeluk ku lagi.

"Guesayang banget sama lu, cinta banget sama lu" ucap nya.
"I love you" ucap nya lagi.

Aku hanya diam dan berkata dalam hati "i love you too."

"Sekarang gue mau kerumah sakit" ucap ku melepas kan pelukannya.
"Gue anter ya?" ucap Raveno.

***

Vommentnyaa yakkkkkk

Broken Home [END] (REVISI TYPO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang