18 : Taehyung-ie pabo-ya

Start from the beginning
                                    

mencium bibir gadis itu lembut, Aera memejamkan matanya rapat-rapat saat Taehyung mulai melumatnya. dia ingin membalas ciuman Taehyung namun takut menguasainya.

"OH ASTAGA MATAKU--"

Aera membelak kaget lalu mendorong Taehyung dari atasnya. "eomma ... ketuk pintu dulu" ucap Taehyung berusaha sabar.

"miane. Kalian ingin melakukannya ya? Taehyung kau jangan bermain kasar ya" ucap nyonya Kim lalu keluar kamarnya.

Aera menutup wajahnya dengan bantal, malu. "ada apa dengan wajahmu itu?" ejek Taehyung tertawa.

Gadis itu melemparnya memakai bantal lalu segera keluar kamar.

••

Taehyung melirik Aera yang masih diam menatap keluar jendela, "Aera" panggil Taehyung menengok kearahnya sebentar lalu fokus pada jalanan lagi.

"ada apa denganmu?" tanyanya yang tetap dihiraukan gadis itu. "ya! Kim Aera"

"mwo"

"marah padaku?"
"tidak"
"lalu?"

Aera menghela nafas geram "aku kesal denganmu, Kim Taehyung"

"aku? apa salahku?" tanya nya tak mengerti. "kau laki-laki"

Taehyung menatap gadis itu tak percaya "laki-laki? jadi, jika aku perempuan kau masih ingin menikah denganku? begitu? baiklah, aku akan membeli wig dan rok malam ini" sewotnya tiba-tiba.

"silahkan saja, aku tidak peduli" sautnya. Taehyung mengacak rambutnya pasrah. Laki-laki memang slalu salah.

"baiklah, aku minta maaf"
"untuk?"
" karena membuatmu kesal"
"segampang itu?"

Taehyung rasanya ingin menyeburkan mobil ini disungai han. "Im Aera, kau benar-benar akan membuatku gila"

••

"masih marah padaku?"

Aera memutar knop pintu rumah lalu membukanya. Dia langsung menuju dapur untuk mengambil minuman

"apa salahku? aku sudah minta maaf padamu" Taehyung terus mengekor gadis itu.

Saat Aera ingin membuka kulkas, tiba-tiba pintu kulkas tertutup kencang dari belakang. Lalu Taehyung memutar badannya hingga menghadapnya.

"Aera .." lirih Taehyung menatap Aera didepannya dengan sedikit menunduk. Tanganya mengurung gadis itu diantara kulkas dan tubuh nya.

Taehyung menghembuskan nafasnya kasar "aku.minta.maaf.padamu"

"untuk?"

Taehyung menatap Aera tak percaya, dia berusaha sabar untuk tidak menerkam gadis didepannya ini. "menurutmu? apa salahku?" Taehyung mencoba sabar.

Aera menghembuskan nafasnya kasar, "kau terus menciumku seharian ini, dan eomma melihat kita berciuman diranjang. kau terus memelukku, mengikutiku, hingga menerkamku. aku kesal padamu Taehyung dan juga .. malu"

Taehyung menahan senyumnya, ternyata itu yang membuat Aera mendiaminya? Kenapa dia tidak memberitaunya jika dia malu?

"kita sudah bertunangan, apa salah nya jika aku menciummu?"

Aera memukul Taehyung "kita belum menikah, dan jangan menyentuhku hingga kita lulus" ucap nya lalu mendorong tubuh Taehyung dan berlari menuju kamar nya.

Wajahnya memerah, Taehyung hanya tertawa melihat itu. Dia terlihat lucu.

••

Aera sedang membuat tugas dikamarnya, saat tiba-tiba handphonenya bergetar.

Jaebum: kau dimana?

Aera mengerutkan keningnya, tumben sekali Jaebum mengirimi pesan, dia mulai mengetikkan jarinya pada layar handphone.

Jaebum: aku bosan dirumah,
Jaebum: teman-temanku sibuk.
Jaebum: aku tunggu dihalte 10 menit dari sekarang

Gadis itu melotot lalu segera mengambil jaket hitam nya, memakainya lalu keluar kamar.

"ingin kemana?" tanya Taehyung yang sedang berada diruang tv. "eum, keluar sebentar"

"kemana?" ulang Taehyung lagi. "beli pembalut"

"dengan baju seperti ini?"
"memangnya aku harus berpakaian seperti apa huh?"

Taehyung berdiri menghampiri gadis itu "kau seperti ingin berkencan" Aera mendengus kesal "hapus pikiranmu itu, aku pergi" baru saja ingin beranjak, tanganya ditahan "aku antar"

Gadis itu langsung mendorong Taehyung ke sofa lalu menekan pundaknya "aku bisa sendiri, tidak usah kau antar" ujar nya lalu keluar rumah.

tbc,

Cherish You Where stories live. Discover now