1.Queen

89.9K 3.3K 34
                                    

Rumah mewah bernuansa putih ini tampak begitu sepi. Bukan hanya terasa sepi tetapi juga terapa dingin. Suara deru motor terdengar dari bagasi rumah besar ini. Seorang gadis berpakaian urakan tengah memanaskan motor besarnya untuk menuju ke sekolah. Setelah dirasa cukup ia pun naik ke atas motornya tak lupa memakai helm dan segera melaju ke sekolahnya untuk membuat keributan.

Alyssa pov

Pagi ini begitu indah dengan sinar mentari yang menerangi pagi yang cerah ini, tetapi lagi lagi aku terbangun dengan keadaan sendiri. Dibangunan seindah dan seluas ini hanya ada aku dan para pembantu, tukang kebun dan penjaga gerbang yang mengabdikan diri dirumah ini. Tak ada kehangatan semenjak mereka pergi. Tak ada kebersamaan sejak nafas mereka terhenti. Tak ada pelukan hangat sejak tubuh mereka tergeletak kaku. Tak ada tatapan penuh kerinduan sejak mata mereka tertutup.

Semua sudah hilang dan tidak akan terulang kembali sejak mereka pergi dari dunia ini dan berada di didunia yang lain.

Dan semua keluarga pun begitu. Tak ada yang peduli sejak mereka tiada, bahkan ketika kecelakaan itu terjadi pun bukan tangis yang didengar dari bibir mereka tetapi perdebatan atas harta orangtuaku.

Sudah banyak dari mereka semua yang ingin mengambil hak asuh ku. Tetapi aku tahu niat busuk mereka. Dan aku akan mempertahankan hak ku atas warisan kedua orangtuaku. Jalanan di ibu kota ini belum begitu padat mungkin ini masih terlalu pagi untuk para pekerja di kota ini. Tak ada yang istimewa selama hidupku ini sejak orang tuaku mengalami kecelakaan pesawat dua tahun yang lalu.

Dan akhirnya sampailah aku disekolah menengah atas yang paling diminati dikota ini. Bukan hanya karena fasilitasnya lengkap tetapi juga anak anak muridnya yang terkenal pintar dan juga kaya.

Aku memakirkan motorku ditempat yang biasa aku menaruh si Coddy- motor sport merahku.

"Baru dateng neng?" Sapa seseorang yang membuat ku menatapnya.

"Iya bang. Temen-temen yang lain udah pada dateng?" Tanyaku pada Ryan.

"Udah dong neng, udah pada nunggu di gedung olahraga tuh." Ujarnya.

"Oh oke, lo duluan aja ntar gue nyusul."

"Oke oke. Jangan lama lama ya neng." Teriaknya yang sudah berjalan cukup jauh. Dan aku tanggapi dengan mengangkat jempol ku saja.

Aku pun segera membuka helm dan membenarkan rambutku dengan kaca spion motorku.

"Pagi kak. Kakak baru dateng ya?" Sapa seorang siswi yang ku tahu namanya.... Queeny.

"Pagi dek. Iya kenapa?" Tanyaku.

"Gini, aku mau kasih tau kalo besok sehabis pulang sekolah kita latihan dance kak."

"Oh oke oke, thanks buat infonya ya Queen."

"Iya kak. Aku duluan ya." Pamitnya.

"Iya." ia pun pergi dari hadapanku.

Tak lama setelah rambutku rapih -menurutku. Aku pun segera berjalan menuju ke gedung olahraga yang berada cukup jauh dari tempat parkiran.

"Pagi Fy."

"Pagi kakak cantik."

"Pagi kak Ify."

"Pagi Cinta."

"Pagi Cecan."

"Pagi Sayang."

Hufft ini sudah biasa bagiku. Disapa semua orang ketika melewati koridor kelas X hingga XII. Sebenarnya aku termasuk orang yang famous di sekolah ini. Entah famous karena hal positif atau negatif aku tak tahu.
Sampailah aku digedung olahraga sekolahku dan ketika aku masuk disana sudah banyak anak-anak murid sekolah ini yang bisa dibilang trouble.

Queen Alpha (MOVE TO DREAME)Where stories live. Discover now