Dia beralih pada dompet Sandra, membuka dompet tersebut. Ada uang, ATM, dan ada juga foto Sandra dan Loan.

"Hah, dia bahkan meninggalkan tasnya." Zelia memasukkan lagi ke dalam tas. Dia mengambil kotak berwarna merah, membukanya dan mata Zelia terbelalak. Ada banyak perhiasan milik Sandra dalam kotak tersebut.

Zelia meraih beberapa untuk mencari tahu asli atau palsu, tapi sepertinya asli. "Apa ini juga milik Sandra? Apa dia merampok?" Zelia menggeleng dengan ucapannya barusan.

Zelia berdiri, dia menggendong Logan dan membawanya ke kamar. Lalu setelah itu, dia kembali ke ruang tengah untuk mengambil dan menyimpan barang milik Sandra.

Tok, tok, tok!

Zelia berlari menuju pintu mendengar ketukan itu. Dia sangat yakin kalau itu adalah Sandra.

Zelia membuka pintu dan— "Tasmu ketinggalan dan Logan—" Zelia terdiam melihat orang di depannya. Ternyata bukan Sandra, tapi Loan.

"Zeze...." Zelia mundur dua langkah, dia ingin berlari sejauh mungkin melihat lelaki yang dulu menyakitinya, mantan tunangannya. Zelia menyembunyikan tangan kirinya karena dia masih memakai cincin yang dulu Loan berikan padanya saat hari pertunanganan mereka.

"Zeze, akhirnya aku menemukanmu," kata Loan mendekat membuat Zelia mundur. Loan berniat memeluk Zelia.

"Untuk apa kau datang ke sini? Aku sudah tidak ada lagi urusan denganmu!" jerit Zelia dengan kuat.

"Zeze, tenanglah!" Loan mempercepat langkahnya dan memegang bahu Zelia yang ketakutan.

"Kumohon, pergilah! Aku tidak pernah menganggumu!" Jerit Zelia lagi yang ternyata membuat Logan terbangun dan terkejut membuatnya menangis. Zelia melepaskan diri dari Loan, dia berlari ke kamar. Loan mengikuti langkah Zelia, dia tertegun melihat Zelia yang kini menggendong seorang anak lelaki.

Apa itu putranya? Apa Zeze sudah menikah? Tanya Loan dalam hatinya.

Zelia masih berusaha mendiamkan Logan tanpa menghiraukan Loan yang terus memperhatikannya.

"Zeze, apa dia putramu? Kamu sudah menikah?" Zelia membalikkan tubuhnya, dia menatap Loan kebingungan. Harusnya Loan tahu bukan kalau balita yang dia gendong putranya?

"Ah, ya. Aku sudah menikah, dan ini hasil dari pernikahan kami, haha...." Zelia tertawa di buat-buat. Dia membalikkan badannya lagi, lalu berusaha melepaskan cincin dari jari manisnya. Setelah berhasil, Zelia memasukkan cincin tersebut ke dalam kantung celananya.

"Oh, begitu...." kata Loan dengan pelan. Wajahnya mendadak lesu.

"Iya. Lalu apa yang membawamu ke sini? Dari mana kau tahu aku tinggal di sini?" tanya Zelia berusaha tenang.

"Oh, aku mengikuti ibuku ke sini beberapa hari yang lalu. Di mana suamimu?" Zelia terdiam, dia meletakkan Logan di tempat tidur karena sudah tertidur kembali.

"Dia sedang bekerja di luar kota." Loan menatap Zelia lekat-lekat. Dia memerhatikan kamar Zelia, tidak ada foto Zelia dengan seorang pria. Hanya ada Zelia sendiri.

"Lalu, kenapa tidak ada foto dengan suamimu?" Zelia menghela napasnya dengan perlahan.

"Loan, kau tidak punya hak bertanya-tanya tentang kehidupan pribadiku! Sebaiknya kau pergi dari sini sekarang!" usir Zelia tapi Loan bersikeras tidak mau pergi.

"Aku tidak mau!" Zelia duduk di sebelah Logan. Dia menyelimuti Logan.

"Aku tidak tahu apa tujuanmu datang ke sini, tapi apa pun itu, aku sama sekali tidak mengharapkan kau ada di sini!"

"Aku mencarimu selama tiga tahun, aku sudah bercerai dengan istriku dua bulan setelah menikah." Zelia tidak tahu harus senang atau bagaimana, tapi sepertinya dia mengerti kenapa Loan tidak mengenal Logan.

"Aku tidak pernah memintamu mencariku! Dan aku juga tidak pernah berniat ikut campur dengan kehidupanmu lagi! Entah itu kau bercerai atau tidak, itu bukan urusanku!" Loan menundukkan kepalanya. Dia benar-benar terkejut karena sebelumnya Zelia tidak pernah berkata kasar padanya.

"Zeze, aku menyesal...." Kata-kata itu yang Zelia tunggu setelah Loan meninggalkannya. Penyesalan Loan yang telah mencampakkan dirinya beberapa tahun yang lalu.

★∞★

SEMOGA SUKA!

Terima kasih

13 Maret 2017

The Cold Burning LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang