CHAPTER 25

2.1K 240 44
                                    

Suho beserta saudara-saudaranya yg lain tampak berlarian disepanjang koridor rumah sakit menuju ruang UGD. Raut wajah mereka terlihat khawatir dan juga cemas saat mendapatkan kabar buruk tentang Luhan.

Tap.. Tap.. Tap..

Mereka berjalan menghampiri sosok yg tengah menundukkan kepalanya sambil duduk dikursi ruang tunggu depan UGD dengan langkah-langkah panjang. Suho pun lantas langsung menepuk pelan sebelah bahu orang itu saat ia sudah berada didepannya.

"Hyung..." panggil Suho pelan

Sosok yg dipanggil hyung itupun akhirnya mendongak dan ternyata sosok itu adalah Luhan dengan wajah yg sudah basah akibat airmata

"Suho-ah... eotteokhaae?? Apa yg harus kulakukan sekarang?? Karena aku... karena aku... diaa...dia...."

"Tenangkan dirimu terlebih dulu, Luhan.. Setelah kau sudah jauh lebih tenang, baru kau ceritakan pada kami apa yg sebenarnya terjadi dan kenapa kau bisa ada disini.." potong Kris lembut

Luhan mengangguk pelan lalu ia mulai menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Luhan terdiam cukup lama sementara saudara-saudaranya hanya bisa menunggunya dengan sabar. Setelah Luhan merasa dirinya sudah cukup tenang, ia kembali menatap semua saudaranya dengan pandangan sendu

"Aku.... saat itu aku..."

Flashback On

Luhan yg tidak sanggup melihat keakraban diantara Baekgu dan Minhyuk memilih untuk pergi dari taman. Ia menangis, meratapi nasibnya yg tidak bercengkrama dan bercanda bersama dengan dongsaengnya sendiri. Bahkan sewaktu dulu, Luhan lebih sering menjahili Sehun dan membuatnya menangis. Sungguh ia sekarang menyesal tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya saat bersama Sehun dulu.

Luhan terus berjalan menjauhi taman. Dengan langkah-langkah panjang Luhan menyebrangi jalan raya tanpa melihat jika lampu penyebrangan masih berwarna merah tanda pejalan kaki masih belum boleh menyebrang.

Tapi seakan buta dan tuli, Luhan terus melangkah dan menyebrangi jalanan tersebut dengan bahu bergetar akibat menangis. Bahkan suara klakson mobil yg begitu nyaring pun tidak membuat Luhan untuk minggir dan malah berhenti tepat ditengah jalan.

Perlahan Luhan mulai menutup kedua matanya dan terus berdiri mematung ditengah jalan. Mungkin Luhan sudah gila karena ia terus terdiam dan membiarkan sebuah mobil hitam terus melaju kencang menuju kearahnya

"Appaaa... Sehunnie.. Suho-ah.. Semuanya... Mianhae... hikss...hikss.. Jeongmal mianhae.." lirih Luhan pelan

Tiiinnn.... Tiiinn... Tiinnn...

Suara klakson mobil semakin terdengar keras, airmata Luhan pun semakin membanjiri wajahnya. Satu detik, dua detik, tiga detik... Luhan menunggu saat-saat dirinya akan tertabrak mobil

Brukk..

Luhan merasa jika tubuhnya didorong dari belakang oleh seseorang. Tunggu.. Kenapa Luhan masih sadar? Apa Luhan jadi tertabrak mobil? Luhan memang merasakan rasa sakit dikedua lutut dan sikunya. Tapi bukankah jika tertabrak mobil, rasa sakit yg akan dirasakannya lebih parah daripada rasa sakit yg Luhan rasakan saat ini? Bahkan Luhan tidak merasakan hantaman keras dari mobil yg melaju kearahnya. Tunggu... Apakah ada seseorang yg telah menyelamatkan dirinya?

Perlahan Luhan menoleh kebelakang dan sontak matanya langsung terbelalak lebar. Ada sesosok lain yg tengah terkapar tidak berdaya ditengah jalan. Sosok itu berlumuran darah dan pastinya sosok itu telah tidak sadarkan diri.

Luhan berusaha bangkit berdiri lalu berjalan terseok-seok menuju sosok yg tengah tergeletak sambil berlumuran darah. Mata Luhan pun semakin melebar saat ia melihat wajah dari sosok yg tergeletak itu

(Un)HAPPY FAMILY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang