Sarah Aulia Wijaya

2.7K 89 21
                                    

Sarah tersentak kaget saat ada surat terlempar di meja kamarnya.

"Lagi?" Perempuan berpakaian kantor itu bertanya dengan nada sarkas "Kamu mau nya apa sih? Mama bingung sama kamu"

Sarah mendengus saat wanita itu menyebut dirinya 'Mama'. Sarah berdiri dari duduknya, berjalan melewati Mama nya begitu saja.

Siska—Mama Sarah— menggeram menahan marah melihat tingkah anaknya "Kamu bilang sama Mama, mau kamu itu apa Sarah?" Siska sedikit meninggikan suaranya.

Sarah menoleh menatap Mamanya "Peduli apa anda tentang hidup saya?"

Mendengar itu, Siska sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dihampiri nya Sarah lalu dicengkeram erat lengan Sarah "Kalau Mama nggak peduli sama kamu, kamu udah Mama biarin, gak mungkin mama sekolahkan kamu"

Sarah menghempaskan lengannya kuat sampai cengkeraman Siska terlepas "Saya gamau sekolah"

"SARAH" Siska berteriak marah "mau jadi apa kamu kalau tidak mau sekolah, pendidikan itu penting untuk masa depan kamu".

Sarah tersenyum miring "Mau jadi apa saya nantinya, yang pasti saya tidak mau menjadi seperti Anda"

Tepat setelah itu, sebuah tamparan mendarat di pipi sebelah kanan Sarah. Iya, Siska menamparnya. Dada Siska naik turun menandakan emosi yang begitu besar "Jaga omongan kamu ya, tanpa orang seperti saya kamu juga tidak akan bisa jadi seperti ini"

Sarah diam, tangannya mengepal kuat, dia juga emosi, dia juga marah.

Siska mengatur nafasnya agar sedikit tenang "Kamu harusnya bersyukur ikut Mama, daripada kamu Mama suruh ikut Papamu itu"  setelah nya Siska keluar dari kamar Sarah. Meninggalkan Sarah yang berdiri dengan tangan mengepal kuat.

"Bangsat" Sarah menendang meja belajarnya kuat, sampai mejanya runtuh jatuh ke samping. Membuat semua barang yang ada di atasnya berantakan.

🍃🍃🍃

Sarah melangkahkan kakinya menelusuri jalanan Jakarta yang sangat padat pada malam hari. Tadi, setelah pertengkaran dengan Mamanya terjadi Sarah keluar dari rumah dengan menggunakan mobil. Tapi setelah itu mobilnya Ia tinggal begitu saja di depan sebuah supermarket, selanjutnya dia berjalan kaki entah kemana tidak tau arah. Yang pasti dia hanya ingin mengikuti langkah kakinya.

Setelah cukup jauh berjalan akhirnya Sarah berhenti di sebuah tempat ramai banyak kerumunan orang-orang dari mulai anak kecil, remaja, sampai orang dewasa ada. Di hadapannya, pasar malam yang membuat gemerlap di malamnya kota Jakarta itu, membuat Sarah terdiam dan berdiri dengan kaku.

Kakinya enggan beranjak masuk tapi juga enggan beranjak pergi. Sarah hanya mematung di depan pintu masuk sampai ada yang menubruk kakinya dari belakang. Dia terkejut berbalik lalu mendapatkan anak kecil yang masih berusia sekitar 4 tahunan menatapnya takut-takut.

Sarah berjongkok menyamakan tingginya dengan anak kecil itu. "Kamu gapapa kan?" Tanya Sarah sambil menyentuh bahu anak kecil itu.

Anak kecil itu tetap menatapnya takut-takut "Ma-maaf kak, aku tadi ga sengaja" katanya sedikit cadel.

Sarah tersenyum mengusap rambut anak itu pelan "Gapapa kok"

"Sarah"

Keduanya menoleh bersamaan saat seorang wanita berjilbab bersama dengan laki-laki berjalan menuju ke-arah mereka berdua.

Sarah mengernyit bingung, dia tidak kenal tapi kok wanita itu tau namanya?.

"Bubuuunn" anak kecil tadi berlari mendekat lalu melompat ke gendongan wanita itu.

"Astaga Sarah, bunda udah bilang jangan kemana-mana dulu, nanti kalau kamu hilang gimana, ini ramai loh sayang" wanita tadi berceloteh, raut khawatir terlihat jelas di wajahnya.

Sarah tersenyum masam, ternyata nama anak kecil itu juga Sarah. Sama sepertinya.

"Yaudah ayo kita masuk" laki-laki yang sepertinya Ayah nya anak kecil itu segera mengajak masuk merangkul bahu istrinya yang sedang menggendong putrinya.

Keluarga kecil itu meninggalkan Sarah yang tercekat, lagi, lagi, dia iri terhadap hidup orang lain. Senyuman miris tercetak di bibirnya, anak kecil itu juga bernama Sarah, bedanya dia berada di keluarga yang hangat, bukan sepertinya.

Setelah menelan ludah dengan susah payah akhirnya Sarah melangkah meninggalkan pasar malam. Bahkan sebelum dia memasuki nya.

🍃🍃🍃
Jadi ada pergantian part hehe, semoga suka yaaa 😊

SMA, Putih (bukan) Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang