8

476 32 4
                                    

Akhirnya, farica diantar oleh darel ke tempat pemotretan, sepanjang perjalanan mereka mengobrol bersama.

"Gimana kabar orangtuamu di prancis rel?", tanya farica

"Mereka baik, kamu udah banyak berubah ric"

"Berubah gimana?", farica menoleh ke arah darel

"Ya kamu tambah cantik, dan kamu mulai menjadi wanita sukses", darel tersenyum

Farica hanya tertawa kecil. "Ya, kamu juga udah keliatan lebih dewasa sekarang", kata rica, dan darel mengelus rambut farica.

Tidak lama kemudian, mereka sampai di tempat. Farica langsung masuk ke dalam dan memulai sesi pemotretan. Disaat sedang istirahat, hp farica berbunyi dan disitu tertera nama 'alvredo'. Farica sempat me reject panggilan tersebut. Lalu, alvredo menelfon kembali hingga 4 kali, alhasil farica mengangkatnya

A: kenapa kau menolak telfonku hahh!!

Farica langsung agak menjauhkan hp dari telinganya karena alvredo tiba-tiba sedikit berteriak.

F: aku lagi sibuk! Makanya aku tolak
A: halah alasan, aku tau kamu tadi tidak diantar oleh evika
F: emang tidak, aku diantar oleh kakakku
A: haha kau tidak bisa berbohong sayang, kau itu diantar oleh darel mantanmu itu kan?
F: bagaimana kamu bisa tahu?
A: apa yang aku tidak bisa tahu tentangmu, pokoknya nanti selesai foto, aku akan menjemputmu. Jangan berani untuk kabur farica earlene
F: terserah

Farica mulai jengah dengan sikap alvredo. Semakin lama al bersikap protektif kepadanya. Farica berpikir, bagaimana al bisa tahu kalau darel itu mantannya. Kepala farica sedikit berdenyut, dia tidak ingin terlalu memikirkannya.

Saat selesai pemotretan, farica diberi tahu oleh cika bahwa besok ia diundang ke acara fashion show brand ambassadornya.

Ketika rica selesai berberes dan segera pulang, tiba-tiba alvredo menghampirinya.

"Tidak ada niatan untuk kabur kan nona?", kata alvredo mengelus kepala farica

Farica melihat al dengan sinis "tidak. Tahu dari mana alamat studionya? Perasaan aku ngga ngasih tau ke kamu"

"Clovis, udah ayuk kita balik", alvredo menarik tangan farica.

Dimobil mereka mengobrol, saat ngobrol, bunyi lah hp farica. Ia membuka dan ternyata ada pesan dari grup sahabatnya

Line
Hana: caa, nanti malem kita main ke rumah lo ya
Gavin: iyaa, udah lama nih gak main ke rumah lo
Me: yaudah iya
Evika: kita kesana jam 7
Me: okey

"Siapa yang ngeline?"

"Sahabat, kenapa? Pasti mikirnya darel deh", jawab farica

"Emang iya, sampai darel bisa membuat kamu berpaling, tidak ada ampun buat dia" kata alvredo tegas

Farica hanya diam. Ia merasa takut ketika al berbicara seperti itu. Ia berpikir, apakah alvredo benar-benar menyukainya? Karena selama ini, al selalu bertingkah peduli dan terkadang protektif.

Farica sendiri saja tidak tahu bagaimana perasaannya kepada al. Yang jelas rasa benci dia sudah mulai berkurang. Semenjak al sering mencium farica, ia tampak terlihat gugup di depan alvredo. Bahkan, suka tidak berani terlalu lama menatap matanya.

Farica berharap tidak ada rasa tertarik dengan al. Dan saat darel balik ke indonesia rasa kangen dan sayang itu muncul lagi dalam hati farica.

Alvredo mencium bibir rica singkat. "Kamu lagi mikirin siapa sih? Dari tadi diem aja. Sekarang udah sampai nih"

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now