#9 Nobody Knows 'Jinyoung Feels'

2.5K 253 45
                                    

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


*

Sampai pintu gerbang nan tinggi itu tertutup, kedua manik matanya beralih pada lantai dua rumah besar dihadapannya. Biasanya, gadis itu akan segera mematikan lampu kalau sudah sampai dikamar, entah langsung tidur atau bergelap-gelapan dengan sinar remang lampu tidur, Jinyoung tidak pernah tahu.

Nayeon itu, seperti hujan. Selalu datang meski terus ditolaknya, selalu setia disisinya meski ia tak bilang membutuhkannya. Tanpa sadar, Park Jinyoung yang kini bergeming didepan rumah Nayeon sembari melihat kearah balkon kamar Nayeon itu tersenyum.

Setelah lampu kamar itu mati, Jinyoung menghembuskan napas lalu kembali pulang.

Sebenarnya, siapa Nayeon untuk Jinyoung?

***

22 September 2014  

Seperti halnya sebuah daun kering yang terlepas dari ranting, perasaan sakit dan terbelenggu dalam dusta nya masa lalu itu terus bermain melewati angin sepanjang waktu. Entah rasa itu akan jatuh kemudian hari ketika angin sudah lelah menyelami rasa sakitnya atau tidak, ia ingin rasa itu hilang dan lenyap begitu saja. Ia ingin, seperti daun kering yang jatuh lalu mati, ketimbang harus terus terbawa angin yang tak tahu kapan berhenti berhembusnya.

Pernah dengar tentang, orang yang sangat kau sayangi adalah orang yang sangat berpotensi menyakiti?

Sepertinya itu benar, dan rasa sakit yang ditimbulkan sangatlah lebih mendalam, karena kenangan manis saat bersama bisa menjadi jarum yang menusuk ketika kau disakiti. Mengenang itu memang menyakitkan, obatnya itu melupakan, tapi melupakan itu tidak semudah membakar dedaunan kering yang mati.

Lalu,

Rintik hujan yang kemudian berubah menjadi hantaman air cukup deras serta gemuruh diatas awan, membuat suasana mereka yang tersakiti merasa lebih baik, kenapa? Mungkin saja kan, bumi ikut merasakan kepedihannya dan membaginya lewat hujan, hingga mereka tidak merasa sendiri dalam kesakitan.

"Jinyoung-ah, bagaimana kalau kita lari saja"

"yak! Kau gila! Ini hujan deras"

"ayolah, pasti seru, kejar aku ya!"

"yaaa!! Jung Chaeyeon!!"

Helaan napas serta decihan ringan sangat kentara membenci kenangan kurang ajar itu. Kesal, Jinyoung pun lantas segera melangkah cepat kearah gerbang sekolah menembus hujan. Bahkan ketika ia sudah berada disekolah baru dan seharusnya memulai kehidupan baru pun harus terusik dengan masa lalu menyebalkan dan membuat jengah.

Brughhh

Jinyoung tersentak ketika langkahnya harus terhenti karena seseorang menubruknya, sontak saja ia berusaha menjaga keseimbangan, tangannya terulur menangkup orang yang menubruknya dan kakinya memasang kuda-kuda menahan bobotnya dan juga orang tersebut yang kini berada dalam dekapannya.

Gotta Have You ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें