MOADI ▪ 01

3.3K 559 96
                                    

Wanita itu menatap takjub interior kapal pesiar yang dinaikinya, memang bukan pertama kalinya ia menaiki kapal pesiar yang mewah namun ini pertama kali ia melihat dekorasi ruang serbaguna kapal itu seindah ini. Berbagai macam bunga menghiasi tiap meja yang berada dalam ruangan tersebut serta beberapa balon berwarna merah terlihat bergelantungan ditengah-tengah ruangan antara lantai dan langit-langit ruangan itu.

Ia berdecak kagum apalagi saat menghirup aroma mawar segar yang diyakininya baru dipetik pagi ini dan diletakkan disana, karpet merah tebal yang dipijakinya tidak kalah mewahnya.

Dan ketika matanya mencapai sebuah panggung kecil disalah satu sudut ruangan, senyumnya langsung merekah. Disana ia melihat pria yang menjadi tunangannya malam ini, pria yang sangat menarik serta perhatian padanya.

Malam ini memang telah direncanakan acara pertunangannya bersama pria yang telah dijodohkan oleh orangtuanya. Meskipun awalnya ia menolak tapi ketika mengenal pria itu, ia berubah pikiran. Pria itu tidak terlalu buruk dalam bentuk fisiknya yang tinggi tegap dengan kulit kecoklatan serta wajah oriental yang terlihat tampan bahkan terkadang manis disatu waktu, perhatian-perhatian yang diberikan oleh pria itu terhadapnya membuatnya semakin merasa bahwa mungkin ini adalah pilihan yang tepat.

Meskipun sadar bahwa perasaannya belum begitu besar pada tunangannya, tapi ia yakin seiring waktu berjalan perasaan itu akan muncul dengan sendirinya.

"Kemarilah sayang," suara itu sangat merdu ditelinganya saat memanggil sayang padanya, ia masih tersenyum malu saat melangkahkan kakinya membelah kerumunan tamu-tamu yang hadir disana. Ia sadar banyak tatapan yang sedang ditujukan kepadanya saat ini tapi ia berusaha untuk menegakkan punggung dan berjalan dengan stabil untuk mendekati tunangannya.

"Ladies and gentlements, introduce my fiance, Bae Sooji."

Tubuhnya langsung diraih oleh tangan kekar itu untuk masuk dalam rangkulan hangatnya, Sooji hanya tersipu saat semua orang mengangkat gelas champange mereka kearahnya begitupun pria itu. Kedua orangtuanya serta orangtua tunangannya juga melakukan hal yang sama, mereka berdiri tak jauh dari panggung dengan senyum merekah penuh kepuasan dan Sooji semakin tersipu.

"Malam yang indah, seperti dirimu yang begitu indah sayang," bisikan itu membuat Sooji merona, tidak pernah sekalipun dalam hidupnya ia diperlakukan seromantis ini oleh seorang pria. Biasanya kekasih-kekasihnya saat kuliah hanya mengantar dan menjemputnya serta menemaninya berbelanja tanpa melakukan hal-hal romantis sedikitpun. Ini membuatnya kembali yakin bahwa pilihannya memang benar.

Setelah jamuan makan malam, para tamu berangsur berkurang hingga tidak tersisa satu tamupun di dalam kapal itu. Tunangannya sengaja tidak berlayar saat acara masih berlangsung, ia memilih menyandarkan kapal di dermaga agar memudahkan tamu untuk keluar saat acara telah selesai.

Saat ini tinggal Sooji dan tunangannya di atas kapal, beserta beberapa awak kapal yang diketahuinya sebagai orang kepercayaan pria itu dan beberapa pengawal. Sooji tersenyum menatap pria yang berdiri disampingnya saat kapal mulai dilayarkan. Katanya mereka akan bermalam ditengah laut malam ini lalu kembali ke daratan keesokan pagi untuk merayakan pertunangan mereka .

Sooji menoleh saat mendengar riuh tepuk tangan didermaga lalu ia menangkap wajah terharu ibunya, ia melambai membalas lambaian tangan ibunya dengan wajah gembira tanpa menyadari bahwa kelakuannya diperhatikan oleh tunangannya sendiri.

"Aku mengantuk Oppa," gumamnya saat beberapa jam berlayar, ia menebak jika mereka sudah berada jauh dari daratan karena sepanjang matanya memandang hanya warna hitam pekat yang menyambangi penglihatannya saat ini.

"Ini memang sudah larut, ayo kuantar kekamarmu." Pria itu tersenyum padanya lalu beranjak dan mengulurkan tangan untuk meraihnya, Sooji tersenyum malu saat menyambut uluran tangan pria itu. Rasa hangat langsung menyergapnya saat lengan kekar itu merangkulnya lalu membimbingnya masuk ke dalam dek kapal.

Man Of A Daisy Island [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang