part 5 ;

21.9K 750 23
                                    

Continuation ;

“Tㅡtidak, maksudmu kau akanㅡ”

Tangannya yang memegang pinggiran meja terlihat berkeringat, selain karena sesi kecil mereka barusan, tentunya. Kakinya ia tutup rapat-rapat.

Ketakutan? Mungkin.

Pria bermarga Jeon di depannya ini tak lain adalah sahabatnya sendiriㅡ sahabatnya sejak kelas dua sekolah dasar. Tak ada anak perempuan lain yang sedekat hubungan Jungkook dengan Yujin.

She do want him.

Tak ada murid perempuan yang tak menginginkannya, semua murid perempuan sekolahnyaㅡ bahkan yang hanya lewat di depan sekolahnya setiap hari punㅡ tersihir oleh pesona sang adam.

“Akuㅡ” Mata Yujin mengikuti bagaimna tangan Jungkook bergerak melepas belt-nya sendiri, bagaimana celana jeans tersebut turun dan menggantung di betisnya. “ㅡ takut, Jungkook.”

Tangan Jungkook yang hendak melepas dalamannya berhenti. Kepalanya terdongak menatap sang puan yang baru saja berbicara.

Satu senyum terpoles di bibirnya sebelum dirinya melangkah mendekat, menghampiri Yujin yang masih menatapnya takut-takut.

Jari-jari tangan kiri mereka menyatu secara refleks begitu keduanya bertemuㅡ sedangkan jari-jari kanannya Jungkook gunakan untuk meraih dagu sang gadis.

Bibir mereka kembali bertemu untuk yang kedua kalinya, dalam tempo yang cukup lembut namun menuntut. Kepala keduanya memiring kearah berlawananㅡ berusaha memperdalam tautan mereka.

Tak sampai tiga menit lamanya, untaian liur terlihat saat bibir keduanya menjauh. Jungkook jadi yang pertama kali menyatukan dahi keduanyaㅡ tersenyum lembut.

“Yujin, aku mencintaimu.”

Sang empunya nama yang saat itu masih sibuk mengatur nafasnya saat itu langsung menoleh, menatap wajah sang adam yang terjarak tiga sentimeter darinya.

Nafas berat pria Busan itu menerpa wajahnya, membuat tak sadar hatinya menghangat. Jantungnya berdebar lebih cepat dari batas normal, dan ribuan kupu-kupu serasa berterbangan di perutnya.

“Aku juga.” Suara lembut Yujin menyambut indera pendengarannya. Membuat sudut bibirnya tertarik secara refleks, membentuk kurva sempurna sebelum menarik sang dara dalam dekapan hangatnya.

“Perasaanku selama setengah tahun ini ternyata terbayar juga.” Jungkook membenamkan wajahnya di ceruk leher sang dara, terkekeh kecil. “I'd like to call you mine, Yujin-a.”

Senyum di wajah Yujin melebar, pelukan pria yang sudah menyandang status menjadi kekasihnya tersebut ia balas tak kalah erat. “I'm truly yours, Jeon.”

Keduanya larut dalam pikirannya masing-masing, hingga Jungkook menjadi yang pertama mengambil tindakanㅡ menekan pinggulnya kedepan.

... Membuat milik Jungkook yang masih tertutup dalaman tersebut menekan kewanitaan sang dara.

“Nhhㅡ!” Pekikan kecil lolos dari bibir kecil Yujin, pelukannya di leher sang teruna refleks mengerat. “Jungkook, ada apa?”

“Boleh aku lanjutkanㅡ?” jawab Jungkook, nada ragu terdengar jelas di suaranya, disertai satu lagi dorongan kecil dari pinggul Jungkook. “Aku sudah sekeras ini, sayang.”

Benar, memang. Material kasar yang menggesek labianya cukup menjelaskan bagaimana kerasnya sang kekasih saat ini.

Yujin menarik nafas dan membuangnya perlahan, sebelum melonggarkan pelukannya dan menatap wajah /tampan/ Jungkook.

Take me.”

ㅡ ; to be continued.

( a/n )

ciye, belom masuk, ciye.
woi ini yang penting jungkook yujinnya taken dulu, masuk-masuknya belakangan. ( ; __ ; )

btw, follow personal wattpad-ku dong, octaepus. mau ngepost something disana, very soon.

look forward for next chapter, guys. ♡

Painting ( On Your Body )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang