65. Usir Mereka . . . ! Cepat Laksanakan!

Start from the beginning
                                    

Sore itu Wie Liang Tocu berusaha duduk dari rebahnya. Akan tetapi Sam-cie-sin-kay telah mencegahnya dan memintanya agar dia tetap rebah untuk beristirahat.

Satu hari lagi Wie Liang Tocu beristirahat dan selama itu dia dilayani oleh Sam-cie-sin-kay dan yang lainnya, untuk makan dan minumnya. Sementara itu Sam-cie-sin-kay hanya memberikan bubur kepada Tianglo ini, karena kesehatannya dikala itu baru saja sembuh, tidak boleh memakan nasi yang keras, yang kemungkinan bisa mengganggu kesehatannya. Dan bubur itu dimasak sendiri oleh Sam-cie-sin-kay.

Bukan main berterima kasihnya Wie Liang Tianglo memperoleh pertolongan dan rawatan demikian baik dari Sam-cie-sin-kay dan para pengemis lainnya. Kesehatannyapun mulai pulih pula lebih baik.

Di hari ke tiganya, Wie Liang Tianglo telah dapat duduk dan bercerita.

Tianglo ini menceritakan, bagaimana dia telah dilukai oleh Tiat To Hoat-ong, karena sebelumnya dia telah bertempur dengan Gochin Talu dan Lengky Lumi. Juga tujuan Wie Liang Tocu yang bermaksud membunuh Gochin Talu dan Lengky Lumi, dua orang Boan yang merupakan sumber kepengkhianatan dari ke tiga orang Tianglo Kay-pang yaitu Nyo Tianglo, Pheng Tianglo dan Kan Tianglo.

Karena dari itu, walaupun bagaimana, Wie Liang Tianglo mengatakan kepada Sam-cie-sin-kay, jika kelak kesehatan telah pulih, tetap akan pergi mencari Gochin Talu dan Lengky Lumi, untuk membinasakan ke dua orang Boan itu. Dan Wie Liang Tocu pun berpesan, sejak sekarang para pengemis Kay-pang tidak perlu memperdulikan dan melayani setiap perintah dari Nyo Tianglo, Kan Tianglo dan Pheng Tianglo.

"Ke tiga Tianglo itu akan memperoleh hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka," kata Wie Liang Tianglo lebih jauh. "Dan dalam rapat besar di malaman Cap-go mendatang, keputusan itu akan diumumkan, oleh Pangcu.....!"

Sam-cie-sin-kay dan pengemis-pengemis lainnya telah mengiyakan dan mereka terkejut bukan main mengetahui bahwa tiga orang Tianglo partai mereka seperti Nyo Tianglo, Pheng Tianglo dan Kan Tianglo telah berkhianat mengadakan kontak serta kerja sama dengan pihak Boan, membuat mereka selain heran juga sangat gusar sekali.

Wie Liang Tianglo tersenyum pahit, katanya, "Hal ini disebabkan perasaan yang tidak puas, karena Nyo Tianglo, Kan Tianglo dan Pheng Tianglo pernah dipecat dari kedudukannya sebagai Tianglo oleh Oey Pangcu (Oey Yong). Mereka bertiga telah diturunkan tingkat kedudukannya dari sembilan karung menjadi delapan karung. Rupanya sakit hati dan dendam mereka itu terpendam terus, dan kini di saat mereka melihat Kay-pang akan terpecah belah, mereka ingin mempergunakan kesempatan itu untuk merebut kedudukan dan kekuasaan di dalam Kay-pang.

"Tentu saja jika hanya mereka bertiga serta para pengikutnya, mereka tidak mungkin berhasil merebut kekuasaan di Kay-pang. Namun jika memang mereka memperoleh bantuan dari orang-orang Boan, di mana Kaisar Boan itu menggerakan para pahlawan kerajaan, niscaya Kay-pang menghadapi urusan yang tidak kecil.....!"

Sam-cie-sin-kay dan pengemis-pengemis lainnya, seketika bertambah murka. Malah di antara mereka ada yang tidak dapat menahan diri dan telah mengeluarkan kata-kata makian yang ditujukan kepada ke tiga Tianglo Kay-pang yang berkhianat itu.

Sedangkan Wie Liang Tianglo menghela napas.

"Sementara itu kita tidak bisa mengatakan suatu apapun juga karena mereka masih resmi dengan kedudukan mereka sebagai Tianglo, dengan sendirinya kitapun tidak bisa bertindak main hakim sendiri! Walaupun data-data dan bukti telah berkumpul di tangan Pangcu, keputusan itu harus diambil dalam rapat besar Kay-pang seperti lazimnya.....

"Karenanya kita harus menantikan sampai malaman Cap-go yang akan datang, saat mana Pangcu akan mengumumkan hasil perundingan tersebut dan juga memberitahukan kepada saudara-saudara kita di Kay-pang, bahwa ke tiga Tianglo itu akan dipecat dari jabatan mereka dan juga akan dijatuhi hukuman......!"

Beruang SaljuWhere stories live. Discover now