LOCKY - [ Kai x Sehun ~ KaiHun fanfic ]

Chapter II

"Huh? Jongin, apa kau baik-baik saja?"

Bukannya menjawab, justru Jongin malah menerobos masuk ke rumah tanpa izin dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Sehun, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Seperti Dejavu.

Sehun hanya melongo sambil memperhatikan punggung temannya yang perlahan menghilang dari pandangannya menuju ke lantai atas. Tentu saja Sehun hendak protes, namun melihat keadaan Kai yang terlihat muram seperti itu mau tak mau membuatnya bungkam.

Tersadar dari lamunannya, Sehun segera menutup pintu dan menyusul Jongin ke kamarnya.

Sesampainya di atas, Sehun membuka pintu kamarnya dan menemukan Jongin yang sedang membuka seragam sekolahnya. Wajah Sehun sontak memerah, namun segera teralihkan begitu ia melihat banyak luka lebam di tubuh Jongin.

Ia pun segera menutup pintu kamar dan mendekati Jongin yang kini sedang terduduk di pinggir kasur, memejamkan matanya lelah. Sehun mendudukkan dirinya disamping Jongin.

"Kau ini. Masih saja berkelahi. Kau tidak jera mendapat banyak pukulan seperti ini?" ujar Sehun sambil menatapi bekas-bekas luka di punggung Jongin. Yang ditanya masih diam.

"Kau sudah besar Jongin. Kau tidak perlu lagi terlibat dalam perkelahian seperti ini"

"Kalau ada masalah kan bisa menyelesaikannya secara baik-baik. Itu lebih jantan"

Sehun menghela nafasnya.

"Lagian aku tak mengerti apa sih yang kalian permasalahkan?"

"Kalau kau masih berurusan dengan orang yang sama, lebih baik kalian menyelesaikannya dengan berbicara empat mata,"

"Supaya kalian bisa keluar dari masalah bersama-" sontak perkataan Sehun terhenti ketika ia menemukan Jongin yang sepertinya sudah sedari tadi menatapnya lurus. Tatapan itu serasa menembus kedalam dirinya. Sehun pun terdiam, beberapa saat mereka saling bertatapan.

"Apa kau sudah bicaranya?" Sehun tertegun, dan terkejut ketika Jongin tiba-tiba saja menyenderkan kepalanya dibahu Sehun.

"Sebentar aku lelah" ujar Jongin, lalu menutup matanya hendak beristirahat sementara.

Sehun terdiam lalu kembali menghela nafasnya. Tangannya terulur untuk menepuk kepala Jongin pelan, kemudian mengisyaratkan Jongin untuk berbaring dengan kaki Sehun sebagai bantalnya. Remaja berkulit tan itu segera mengubah posisinya dengan yang dianjurkan Sehun sebelumnya. Setelah posisinya terasa nyaman, ia kembali memejamkan mata.

Sehun pun tersenyum dalam hati. Ia hanya dapat memandang temannya ini yang kemudian terlelap jatuh kedalam dunia mimpi.

-------------------------------

Namun, jika di sekolah, Sehun dan Jongin tidak terlihat seperti orang yang saling mengenal.

Jikalau pun mereka terlihat dekat, dimata orang-orang itu akan terasa aneh. 

Kenapa? Karena tidak mungkin seorang murid populer yang mempunyai nama yang sangat baik disekolah akan dekat dengan si berandal yang bahkan sudah terkenal berkat perilaku buruknya.

Sehun sangat disukai orang-orang berkat karakternya yang terlihat keren dan menawan dimata orang banyak. Sehun pun semakin disukai berkat keramahannya.

'Tidak mungkin seorang Oh Sehun, siswa yang disukai banyak penduduk di sekolah karena sifatnya yang pendiam dan kalem, serta sangat jago menari akan berdekatan dengan Kim Jongin!, siswa berandalan yang sering tak terlihat batang hidungnya di kelas dan terkenal dengan wajah tak bersahabatnya.'
.
.
'Oh Sehun yang mempunyai figur seperti seorang pangeran dan berkelakuan gentle tidak akan mungkin berhubungan degan Kim Jongin! yang terlihat seperti orang dengan wajah yang membosankan dan kulit yang gelap.'
.
.
'Mereka tidak akan cocok berteman, karena Sehun adalah lelaki sejati yang bisa dibilang sempurna. Sedangkan Jongin lebih terlihat seperti pecundang yang mungkin wajar saja bila tidak mempunyai teman satu orang pun.'
.
.
.
Sehun sudah sering mendengar hal-hal diatas. Ia sudah banyak diperingatkan orang-orang jika ia sempat terlihat bertemu dan berbicara dengan Jongin. Orang-orang akan segera mengingatkannya akan berbagai perbedaan antara dirinya dan Jongin, dengan kesimpulan bahwa ia tidak seharusnya berteman dengan Jongin.