Chapter 12

39.6K 1.8K 42
                                    

Met mayam muanya :D udah ma'am beyum? (biasa anak alay jadi bahasa mesti gitu) xixixi ..:P

udah masuk chapter 12... fiuhh(ngelap keringat) rencana mau digenapin eh.. diganjilin ampe chapter 15, biar nggak dikit banget..(-^o^-)

ditunggu komentnya ya kalau anda sangat baik hati boleh juga pencet tombol bintangnya <-- orang marketing banget..xp

biarkanlah saya yang gaje ini silahkan dibaca dan selamat menikmati

salam hangat

diana.w

______________________________________________

Helena berdiri disamping mobil Chevy pick up berwarna biru. Dia menarik keluar kacamata hitam dengan bertuliskan huruf C dan C terbalik yang saling terkait dipinggir ganggangnya untuk menghalau cahaya matahari yang menyilaukan.

Disampingnya bertengger mobil Ferrari sport berwarna merah tampak tak sebanding dengan Chevy pick up yang warna birunya sudah mengelupas dan karatan. Asap rokok keluar dari mobil Ferrari berbentuk bulat bulat.

"Dia masih lama?" tanya suara berat yang berasal dari pemilik mobil Ferrari merah.

"Sebentar lagi." jawab Helena cemberut, melihat tingkah Taylor yang notabene adalah pacarnya yang begitu tak sabaran. Sudah lebih dari sepuluh kali bibirnya mengucapkan pertanyaan yang sama membuat kuping Helena panas.

Taylor kembali menghembuskan asap rokok keluar membuat hidung Helena berjengit mencium bau tembakau yang begitu kuat. Tangan Helena menyilang didepan dadanya mencoba menahan tangannya yang sudah geram ingin memukul wajah Taylor karna membuatnya berpanas ria diluar.

Helena terpaksa keluar dari mobil karna tak tahan dengan asap rokok yang membuat paru parunya menjadi sesak. Dalam hati Helena terus memaki maki pacarnya.

Cepatlah keluar Kyle!

Teriak Helena dalam hati. Sudah tiga Minggu lebih semenjak penangkapan Kyle, barulah tuntutan Kyle dapat dicabut. Helena begitu pusing menghadapi begitu banyak prosedur dan tetek bengek hukum yang harus diurus untuk pencabutan tuntutan.

Helena membuang nafas sambil memikirkan semua yang terjadi sebulan ini. Helena benar benar tidak tahu sahabatnya memiliki rasa pada mantan pacarnya sejak lama.

Helena kecewa pada dirinya sendiri yang selalu mengatakan kalau dirinya adalah sahabat terbaik buat Joanna Hill tapi dia bahkan tidak pernah tahu mengenai perasaan terpendam Joanna selama ini dan malah jadian dengan Kyle.

Joanna berada dirumah sakit selama tiga Minggu, memulihkan kondisinya dan menutup diri dari wartawan kota yang meminta keterangannya.

Helena mengutuk kota kecil tempat dia tinggal beberapa kali, saat melihat mereka menunggu berkerumun seperti lebah di lantai dasar rumah sakit.

" Dasar! mereka kira kita siapa? para korupsi!" Helena mengintip dari jendela yang ditutupi gorden berwarna putih. Joanna hanya tersenyum lemah melihat temannya marah marah sendiri.

"Kota ini begitu tenang dan damai sehingga tak ada sama sekali berita untuk mereka makan. jadi apapun yang terjadi baik itu kucing yang kejepit sekalipun akan mereka jadikan bahan pemberitaan." jawab Joanna dengan senyum miris dibalas Helena dengan memutar mata dan melenguh.

Kondisi Joanna memang sudah jauh membaik dari sebelumnya. Demam tinggi yang membuatnya hanya bisa berbaring dan makan dari infus selama beberapa hari sudah tidak ada lagi, begitu juga dengan mual dan pusing yang dialami Joanna sebelumnya.

HURT ENOUGH [COMPLETE] [Love-hate Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang