Bagian 1

34K 1.3K 38
                                    

Selamat membaca!!!!

_________________

Alesha Barizah Zahra nama yang cukup indah dengan serentet doa yang kedua orang tua berikan untuk anaknya. Wajanya cantik persis ibunya, dia cerdas dan sangat menawan. Banyak pria yang mengaggumi Alesha, mengaggumi kecantikannya, kecerdasanya serta tubuhnya.

Alesha bukan gadis biasa, dia seorang gadis yang tereknal akan keras kepalanya dan keliaranya. Dia tidak pernah memandang tua ataupun muda, bagi Alesha semua orang didunia ini sama, sama-sama tidak perlu dihormati.

Alesha hidup dalam lingkungan yang bebas, pergaulan yang tanpa mengenal batas serta ia tinggal dikelilingi manusia liar lainnya. Dari sanalah ia belajar menjadi sosok wanita yang berbeda dari masalalunya. Wanita yang keras kepala tanpa mengenal apa itu kasih sayang dan rasa hormat.

Keegoisan orang-orang terdekat yang pada akhirnya membuat Alesha tumbuh menjadi wanita yang paling liar diantara wanita liar lainnya. Alesha mempertaruhkan seluruh hidupnya demi segaris senyuman kebahagiaan, hidupnya terlanjur hancur bukan, bukan karena Alesha yang menginginkanya tapi karena keputusan orang tuanya yang membuat Alesha tinggal satu rumah dengan mucikari murahan- Nona.

Nona yang memperlihatkan semuanya kepada Alesha. Menampar hati nurani Alesha serta menyadarkan Alesha betapa tidak diinginkanya Alesha ada didunia ini. Satu tahun bersama Nona cukup bagi Alesha untuk belajar akan dunia kebebasan, dunia yang membuat separuh hidupnya harus ia tinggalkan demi membuang semua rasa yang sudah terlanjur ia pendam sekian lama.

Siapa yang menginginkan Alesha ada didunia ini, tidak ada. Kedua orang tua kandung Alesha terlanjur membuang Alesha kepada Nona. Memberikan kepercayaan kepada Nona untuk menjaga Alesha membimbing Alesha agar tumbuh menjadi wanita liar tanpa tau apa itu sopan santun, apa itu rasa hormat.

Dulu Alesha mengenal semua itu, tapi itu dulu. Dulu sebelum orang-orang berhati iblis itu merenggut nyawa orang tua satu-satunya yang teramat Alesha sayangi. Orang tua yang selalu mengajarkan semuanya, mengajarkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh Alesha lakukan.

Mereka merenggut kebahagiaan satu-satunya yang Alesha miliki. Kebahagiaan yang tidak Alesha rasakan selama lima tahun ini. Alesha rela meliukan tubuhnya dihadapan mata manusia lapar demi segaris senyuman.

Baginya tidak ada yang indah didunia ini keculai melakukan apapun yang membuat dirinya semakin dibenci oleh semua orang.

"Ca. Echa" Kesih meraih gelas kecil yang ada ditangan Alesha, meletakan gelas itu disamping meja yang sudah kosong.

Kesih tidak menyukai bila melihat Alesha seperti ini, selama ia mengenal Alesha belum sekalipun Kesih melihat sahabatnya ini menjauhi minuman beralkohol.

"Apa sih, Kes." Sungut Alesha tidak terima dengan apa yang dilakukan Kesih.

Alesha tidak suka siapapun berani mengganggu kesenangannya termasuk Kesih. Bagi Alesha ini semua adalah dunianya, dunia baru yang dikenalkan oleh Nona. Bukan salah Alesha bila ia bertingkah persis seperti Nona karena memang Nonalah yang mengajarkan itu semua kepada Alesha.

"Mending pulang deh, Ca."

Alesha memutar kedua bola matanya malas mendengar perkataan Kesih yang memintanya untuk pulang dijam tiga dinihari. Bukan Alesha namanya jika pulang dijam seperti ini, Alesha biasa pulang jam delapan pagi bukan pagi buta.

Bekas Wanita LainWhere stories live. Discover now