Bagian 5

12.1K 521 11
                                    

"MOMMYYYYYYYYYY" teriak Bulan terburu buru menyiapkan semua perlengkapannya.

Kanaya yang mendengar teriakan anaknya geleng-geleng kepala. Sedangkan Rafael fokus menyeruput kopinya sesekali memperhatikan kelakuan putranya.

"KAKAKKKKK BURUAN TURUN!" teriak Bintang membuat kedua orangtuanya terlonjat kaget.

"Kenapa kamu jadi ikutan teriak seperti kakakmu itu hem?" tanya Kanaya pada anak laki-lakinya.

"Bintang manggil kak Bulan karna Bintang sudah telat mommy" dengus Bintang pada Kanaya membuat Rafael menggelengkan kepalanya.

Percayalah Bintang sudah gerah menunggu kakak kembarnya. Kakaknya ini punya kebiasaan suka tidur tapi susah untuk di bangunkan dan hasilnya seperti ini. TELAT.

"I'M HERE BABY" teriak Bulan ditangga.

Bulan langsung menghampiri kedua orangtuanya dan mencium pipi kedua orangtuanya. Bulan langsung mengambil sarapan yang sudah disiapkan oleh mommy-nya. Bulan langsung menarik tangan Bintang membuat sang empu menggerutu.

"MOMMY, DADDY, BULAN DAN BINTANG BERANGKAT DULU YA. LOVE YOU MOM-DAD" teriak Bulan membahana.

Rafael dan Kanaya yang melihat kelakuan putri mereka tersenyum. Mereka berharap semoga kebahagiaan keluarga mereka akan tetap selalu utuh.

*********

Bulan yang kewalahan akibat terlambat, lupa untuk mempersiapkan tampilan palsunya.

"Waktu lampu merah kita tukar posisi menyetir. Tetapi sebelum itu tolong ikat rambut aku. Karna terburu-buru, aku lupa untuk berpenampilan yang menurutku aneh" pinta Bulan yang langsung di tolak oleh Bintang membuat Bulan cemberut.

Bintang yang menolak permintaan Bulan membuat Bulan mendiamkannya. Bulan fokus melahap sarapannya dengan rambut yang sudah di kepang dua. Jika ditanya siapa yg mengepang rambut Bulan, jawabannya adalah Bulan sendiri karna Bintang menolak menolongnya. Tepat saat lampu merah-mereka langsung tukar posisi tanpa banyak bicara. Kini Bulan mengambil alih mobil Bintang. Tapi tanpa mereka sadari ada 4 sosok pasang mata yang memandang double B dengan tatapan takjub.

"Wow itu Bulan dan Bintang bukan. Kenapa mereka bisa berangkat bersama" ucap Maurer memperhatikan 2 makhluk yang berada di mobil sebelahnya.

"Karna mereka kakak adek" ucap Marchel yang dibalas dengan anggukan dari Maurer sahabatnya.

Jack melihat kedua adiknya yang saling mendiamkan satu sama lain. Ia yakin bahwa sebentar lagi Bintang akan merengek karna di diamkan oleh Bulan. Melihat pertengkaran kakak-beradik sudah menjadi tontonan sehari-hari mereka. Tetapi itulah yang membuat mereka akur dan tetap bersama.

"Jujur aku terkejut saat mengetahui kenyataan kalau Bintang adalah adik Bulan. Terlebih lagi aku yg mengusulkan taruhan itu. Aku tak tau bagaimana Bulan saat marah tetapi aku sudah tau bagaimana Bintang saat marah dan itu sangat menakutkan" lirih Maurer menatap Bulan yang fokus tanpa menggunakan kacamatanya.

"Kita berdua tak bisa memberitahu kalian bagaimana jahatnya Bulan ketika marah. Hanya saja kita cuma mau ngasih tahu kalian untuk berhati-hati" ucap Alex santainya.

Seakan tersambar petir, Marchel terdiam. Ia tahu akan kesalahannya itu tetapi apakah mereka tak bisa barang sehari saja tak mengingatkannya tentang kejadian itu yang menyebabkan ia menjadi pacar dari gadis yang tak berdosa. Marchel tak mau ini terjadi. Ia juga masih memiliki hati nurani untuk tidak mempermainkan hati perempuan. Bisa saja ia menolak tantangan itu mengingat ia juga sudah memiliki pacar tetapi entah kenapa hatinya menginginkan ia untuk melakukan itu dan disinilah ia berakhir. Menjadi pacar seorang Bulan yang entah kenapa membuat hatinya selalu berdegup kencang. Membuatnya nyaman jika sedang bersama-membuatnya tersenyum dengan tingkah usilnya. Ia berharap semoga Bulan bisa membuatnya tetap bertahan disampingnya dan memilihnya.

The Nerd Gangster 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang