열하나

1.2K 107 21
                                    

Tak ada yang bisa mendeskripsikan bagaimana takutnya Yoora saat ini. Hatinya sibuk menyalahkan takdir yang begitu tega mempertemukan dirinya dengan dokter itu, sementara otaknya berperang memikirkan bagaimana ia bisa melewati malam ini dengan baik? Dan lebih sialnya lagi, ternyata Kyuhyun mengenal dokter itu. Apa katanya tadi? Chaerin? Bahkan Yoora sama sekali tidak ingat bahwa nama dokter itu Chaerin. Demi Tuhan!

"Oh tentu saja aku mengenalnya." Dokter muda itu tertawa ringan namun beberapa detik kemudian tawanya berhenti, "Ah...tunggu-tunggu, kau dan Nona Shin..." telunjuk dokter itu menunjuk-nunjuk Yoora dan Kyuhyun bergantian dengan alisnya yang menaik-turun.

"Kalian...menikah?" Tanya Chaerin keheranan. Tangan Yoora semakin dingin, meski Kyuhyun juga sempat gugup, namun pria itu lebih cepat mengatasinya dibanding Yoora. "Ya, kami menikah." Jawab Kyuhyun enteng.

Matilah aku... desah Yoora dalam hati.

"Oh, kalau begitu selamat! Kenapa aku tidak tahu?" Dokter muda itu kembali lagi tertawa, menyisakan tawa canggung di bibir Yoora sementara Kyuhyun tetap pada ekspresi biasanya meski ditambah senyum sedikit.

"Itu mendadak sekali noona," timpal Kyuhyun lagi.

"Yah kau benar-benar jahat, lain kali kalian harus mentraktirku ya!" Semakin Chaerin mengeluarkan kata-kata dari mulutnya, semakin kencang pula jantung Yoora berdetak. Untung Kyuhyun sedang tidak menggenggam tangannya, atau mungkin pria itu akan tahu betapa dinginnya tangan Yoora saat ini.

"Tentu" jawab Kyuhyun singkat, sepertinya ia juga tidak begitu nyaman berbicara terlalu lama dengan Chaerin.

"Ya sudah, aku harus menemui Hyukjae dulu. Anak itu ternyata diam-diam hebat juga!" Ucapan Chaerin kali ini benar-benar membuat hati Yoora lega. Rasanya ia ingin mengucapkan beribu-ribu syukur kepada Tuhan karena doa nya terkabul---

"Ah iya aku hampir lupa, semoga bayi kalian lahir dengan selamat ya!" Dan ucapan Chaerin terakhir kali itu membuat Yoora yang tadinya tersenyum dengan sangat lebar langsung meluntur. Oh tidak---mengapa Chaerin mengatakan hal seperti itu?

-=JJ=-

Yoora bertanya-tanya dalam hati, ini memang Tuhan benar-benar sedang menghukumnya ataukah memang nasib nya yang selalu sial? Sejak kecil Yoora selalu bermimpi bahwa nanti saat ia dewasa ia akan menikah dengan seorang pangeran berkuda putih yang sangat tampan dan baik hati. Hidupnya akan sangat indah dengan kebahagiaan yang bertumpah-ruah. Namun apa daya, mimpi hanyalah sekedar mimpi yang tak akan dengan mudah terwujud. Terlebih hanya mimpi seorang anak ingusan yang belum genap berusia 5 tahun.

Kini justru kenyataan hidupnya adalah kebalikan dari mimpinya. Meski memang pangeran berkuda putih yang menikahinya, namun tak ada kebahagiaan yang bertumpah-ruah menelingkupi kehidupannya. Yang ada hanyalah kebahagiaan sesaat yang pergi dengan mudah namun datang terlalu singkat.

Kyuhyun tak mengatakan apapun sejak pria itu memutuskan untuk pulang sebelum acara berakhir. Bahkan setelah Chaerin pergi pun, sikap Kyuhyun sudah mulai berubah. Mungkin pria itu menahannya dan menunggu di waktu yang tetap untuk mencerca Yoora habis-habisan.

Jantung Yoora berdetak dengan sangat cept bahkan detik jam saja masih kalah cepat dengan detak jantung Yoora saat ini. Yoora merasa waktu berjalan sangat lambat mengiringi kepulangan mereka ke apartemen. Yoora bertanya-tanya dalam hati, apakah Kyuhyun akan mencaci makinya saat sampai nanti?

Sopir didepan sana langsung menghentikan mobil mereka saat mobil itu sudah terparkir dengan rapih didepan apartemen. Tak banyak bicara, Kyuhyun memilih langsung keluar dari mobil dan membanting pintunya dengan kencang. Bahkan pria itu tak perlu repot-repot memikirkan Yoora yang agak kesulitan dengan gaun yang cukup panjang itu, belum lagi high heelsnya yang sudah sangat menyiksa.

[KYU✔] But, I Love YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin