[COUVERTURE]

1K 102 13
                                    

Matahari Kanada tidak begitu menyengat namun bersinar cukup hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari Kanada tidak begitu menyengat namun bersinar cukup hangat. Langkah-langkah Kris mengayun tanpa beban sementara di belakangnya Sehun sudah mulai kehilangan semangat. Tangan keduanya bertaut erat. Menyongsong tapak demi tapak di atas bebatuan granit basah mengkilat.

Kris menoleh, mengembang senyum begitu melihat wajah monoton di sana.

Ia pun berhenti dan berbalik. Membuat Sehun menatapnya heran.

"Kau lelah?"

Sehun menggeleng. Romannya masih tak berubah. Kris pun mendekat, menyentuh pipinya.

"Kau lapar? Haus? Mau bubble tea? Mau permen kapas?"

Sehun berdecak, mendorong dada keras itu pelan. Menghasilkan kekehan Kris. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan.

"Aku ingin tanya," ucap Sehun.

"Apa?" Kris menggandeng tangan hangat itu ringan. Merasakan kenyamanan luar biasa.

"Bagaimana kabar ibu?"

Yang lebih tua menoleh, menemukan kepala itu menunduk.

"Well," Kris menghela napas. "Ibu baik-baik saja. Terhitung sejak dua tahun lalu dia divonis menderita Alzheimer."

Sehun terkejut. "Apa?"

Lelaki blasteran itu menyimpul senyum kecut. "Dia sudah tua, Shixun."

Sehun mengigit bibir bawahnya. "Jadi...ibu tidak bisa mengingatku lagi?"

Kris menggeleng tapi pemuda di belakangnya tak melihat.

"Sebelum sakit dia masih sering melamunkan dirimu. Beberapa kali sepulang aku bertugas, ibu selalu sempat menanyakan keberadaanmu. Mungkin karena berkali-kali mendapat jawaban yang sama maka ia memutuskan untuk berhenti bertanya."

Sehun merasakan genggaman Kris mengerat.

"Meski sudah tak bisa mengingat lagi, namun saat ibu tengah melamun sendirian, ia akan tanpa sadar mengucap namamu. Dan hal itu membuatku jadi merasa bersalah karena telah terlambat membawamu pulang."

Sehun menatap punggung di hadapannya. Melihat kedua pundak yang biasa tegap itu kini tampak merosot.

Apakah ketidakpulangannya telah menjadi beban Kris selama ini?

Sehun pun membalas genggamannya tak kalah erat. Membisukan kalimat yang tak bisa diungkapkannya itu dalam-dalam.

Jika memang yang Kris dan ibunya inginkan adalah kepulangan Sehun, maka mungkin kali ini pemuda itu bisa mengabulkannya sebagai bentuk permohonan maaf.

(℗ᴥ℗)

Sepulang dari Rim National Park, Kris mengajak Sehun singgah sejenak ke suku asli pesisir Schoover Cove bernama Nuu Chah (Nutka) yang terletak di bagian pantai berbeda dengan pondok mereka. Lelaki bule itu sengaja berjalan kaki sepanjang 1 km melalui jalan setapak area hutan. Menggandeng jemari pucat itu erat hingga keduanya berada di bibir laut yang lengang nan teduh.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang