"Apa mingyu tidak memberitahumu kalau Jeonghan ke Paris?"

"Paris? Eonje?"

"Hari ini, mingyu bilang begitu"

"Jinjja? Aku fikir Jeonghan oppa sedang bersamamu dan lagi aku sedang bertengkar dengan mingyu, jadi aku tidak menelponnya sejak kemarin"

"Kau tahu, kemarin Seungcheol muncul ketika aku bersama Jeonghan. Lalu aku tidak tahu apa yang sudah dikatakannya pada Jeonghan"

"Bukankah aku sudah bilang untuk menceritakan semuanya secara langsung pada Jeonghan oppa. Istirahatlah dulu, aku sudah memesan makanan untuk kita. Aku akan mengganti baju, kalau makanan datang tolong bayarkan sebagai biaya konsultasi hari ini"

Hanna segera memasuki kamarnya dan melihat kearah Jeonghan yang sedang duduk di tempat tidurnya.

"Apa dia sudah pergi?" Tanya Jeonghan.

"Belum, tetaplah disini dan kunci pintunya. Aku akan kembali setelah coups oppa pulang"

Hanna masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya sedangkan Jeonghan hanya bisa terdiam, dia tidak tahu mengapa Coups bisa berinisiatif untuk menemui Hanna.

Semenjak kembali dari pulau itu, Jeonghan langsung menuju apartemen Hanna dan menceritakan semua yang sudah ia alami. Saat Coups tak sadarkan diri dan berganti menjadi Seungcheol, dia tak lagi sadarkan diri lalu Jeonghan memutuskan untuk meninggalkan mansion itu dan kembali ke Seoul. Bahkan rahasia itu harus ia ketahui dari Hanna setelah memaksanya untuk menceritakan semuanya.

"Jangan lupa kunci pintunya" ucap Hanna.

Hanna kemudian kembali keruang tengah dan melihat Coups sudah menikmati makanan yang sengaja ia pesan saat berpura-pura keluar tadi. Gara-gara Coups menghubunginya tadi, ia harus bersembunyi di tangga darurat beberapa menit sebelum kembali ke apartemennya dan berpura-pura jika ia baru kembali dari rumah sakit.

"Lalu bagaimana keputusan oppa?" Tanya Hanna.

"Aku akan mengikuti pengobatan itu. Aku tidak mau dia menguasai ku kali ini"

"Pertunanganmu akan dilakukan sebentar lagi, apa yang akan terjadi denganmu dan Jeonghan oppa?"

"Tidak akan terjadi apa-apa. Ini hanyalah pertunangan dan aku bisa pastikan jika pernikahan tidak akan terjadi"

"Sekarang ceritakan padaku, apa yang terjadi ketika kalian pergi kemarin?"

Satu persatu Coups mulai menceritakan semua hal yang sudah ia lakukan bersama Jeonghan di rumah halmeoninya. Tak ada satupun yang terlupa ketika ia mulai bercerita, bahkan Hanna bisa melihat bagaimana perubahan suasana hati Coups ketika menceritakan hal-hal indah yang dialaminya bersama Jeonghan.

Hanna merasa kasihan pada Coups dan sangat ingin berteriak jika Jeonghan sedang berada di kamarnya.

.
.
.

3 hari berlalu dengan begitu cepat. 3 hari sudah Jeonghan menginap di apartemennya, 3 hari sudah Jeonghan hanya mengurung dirinya di dalam kamar tanpa memperdulikan pekerjaannya, 3 hari yang namja cantik itu habiskan hanya untuk meratapi nasib serta merutuki keadaannya.

Hanna menatap kesal pada mingyu yang dengan santainya membiarkan Jeonghan terus bersedih mengingat Coups. Ia tidak mengerti dengan fikiran mingyu.

"Kenapa kau jadi ikut seperti ini? Kau tega membuat Jeonghan oppa terus bersedih karena Coups oppa? Ini sudah 3 hari mingyu ya dan dia selalu menangis saat malam"

"Lalu aku harus bagaimana? Kau tahu kalau Jeonghan hyung itu keras kepala. Kita bertengkar selama 3 hari hanya karena membahas ini, kenapa kau selalu membela Coups hyung? Apa kau menyukainya?"

Alter Egoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن