0.9 rasanya mulai berubah

Start from the beginning
                                    

Amzar dan Theo sedang bermain catur yang biasa mereka bawa untuk permainan jika ada jam kosong.

Dan Alvino. Dia sedang mengeluarkan tasnya, mengambil kotak berisi obat-obatan.

"Kantin yuk!" ajak Amzar sambil mengusap perutnya lapar.

Alvino dan yang lainnya mengangguk.

"Woi kantin!" ucap Theo sambil menepuk pundak Ravin agar kembali ke dunia nyata.

"Aaaa Alvino!"

"Hai kaa!"

"Amzarrr!"

"Theoooo!"

"Ko nggak ada yang nyebutin nama gue ya?" ucap Ravin sambil mengambil tempat duduk disamping Alvino.

"Kayanya penggemar lo udah beralih ke gue, karena mereka tau bahwa Amzar jauh lebih pantas digemari dari pada Ravin." sahut Amzar membuat Ravin menjitak kepalanya.

"Lo semua pada mau pesen apa?" tanya Theo saat Pak Somat menghampiri meja mereka. Hari ini kantin lumayan sepi, jadi mereka hanya perlu duduk di meja masing-masing tanpa perlu mengantri panjang hanya untuk mendapatkan sepiring makanan dan segelas minuman.

"Bakso aja," sahut Amzar.

"Bakso mulu nanti usus lo jadi bulat-bulat!" sahut Ravin.

"Gue kalo makan bakso dikunyah dulu, emang lo langsung ditelen!" sahut Amzar.

"Ye enak aja lo kambing!"

"Woi kampret cepetan ini Pak Somat nungguin, lo kira ini pelayanan VIP." ucap Theo, membuat Amzar dan Ravin menatapnya.

"Yaudah gue somay aja satu" sahut Ravin.

"Ya keles satu doang ga kenyang bego. Yang ada nanti lo makan somay gue lagi!" sahut Theo.

"Lo yang bego, maksut gue satu porsi!"

"Ini teh kenapa jadi kaya debat capres nya?" ucap Pak Somat membuat Alvino tertawa.

"Udah Pa didi, somay aja empat porsi" ucap Alvino. Lalu Pak Somat mengangguk dan berjalan menuju dapurnya.


"Kenapa dia manis banget pas lagi senyum ya Tuhan!" ucap Aretta dari mejanya saat melihat Alvino dkk dimeja tengah kantin.

"Pasti lo lagi liatin Alvino ya Ta!" ucap Kyna lalu mencoel pipi Aretta.

"Tiap hari makin ganteng tau, tidak bisa dipungkiri." sahut Aretta sambil menopang dagu dengan tangan kanan.

"Makan dulu, jangan sampe gue yang makan nih Ta!" ucap Teya.

"Yee enak aja lo!" sahut Aretta lalu mengambil somay'nya.

"Jangan-jangan perasaan lo mulai berubah lagi?" tanya Kayla sambil menuangkan saus ke dalam somaynya.

Aretta berhenti mengunyah lalu menatap Kayla "Enggak kok."

ALVINOWhere stories live. Discover now