Dua : Axel

14.8K 975 61
                                    

Sial! Aku harus menghindar dari wanita gila itu. Dia benar-benar gila, maksudku wanita mana yang mau memberikan keperawanannya begitu saja? Katakan aku tidak normal, tapi aku tak bodoh. Bisa saja dia akan mengaku dihamili olehku dan meminta pertanggung jawaban lalu menguras seluruh kekayaan keluargaku. Dan jika kalian pikir aku Gay, maka kalian salah besar. Aku 99% straight dan 1% nya lagi, yah jika aku ingin bermain-main, mungkin bermain dengan pria bukanlah hal yang buruk.

Aku berlari kearah keramaian di club ini, berusaha menjauh dari wanita itu. Tapi langkahku terhenti saat tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Otomatis aku langsung menopang tubuhnya dengan lenganku, aku memegang punggungnya dengan salah satu lenganku, dan dia memegang punggung leherku. Mata kami bertemu, aku melihat lekat kearah manik matanya. Ada perasaan aneh saat aku menatapnya, ditambah lagi dia adalah seorang pria. Hatiku sedikit tenang saat melihat matanya, jantung agak berdegup. Apa ini? Shit, aku bukan gay. Mungkin aku kelelahan saat berlari tadi, ya kelelahan.

"Ma-maaf" suaranya membuyar lamunanku. Sekali lagi aku merasakan hal aneh di dalam diriku, suaranya begitu lembut dan apa ini? Sesuatu dibalik celanaku mengeras dan ini begitu sesak.

"Tak apa, tapi lain kali kau harus berhati-hati. Apalagi ini tempat yang ramai" kataku sembari memberikan senyuman terbaikku.

"By the way, mengapa kau terlihat begitu cemas? Apa kau mencari seseorang?" sambungku. Ok, aku mulai aneh. Aku tak biasa berbicara dengan seorang pria selain klienku dan lagi menanyakan sesuatu.

"Ah.. Itu aku mencari kakakku dan temanku yang sedang berada disini, tapi aku tak bisa menemukan mereka" balasnya. Kurasakan celanaku mulai sempit, sungguh ini aneh. Apa aku berubah menjadi gay dalam waktu kurang 1 menit? Shit!

Aku menganggukan kepalaku paham. "Mungkin mereka sudah pulang?" ujarku. Dia tersenyum ulas, kurasa ia kecewa dengan jawabanku.

"Ba-baiklah terimakasih, Aku permisi dulu.." katanya. Ia mulai melangkah maju melewati tubuhku. Sesuatu dalam tubuhku memerintahkanku untuk menarik lengannya, sungguh aku tak tau apa yang terjadi pada diriku.

"Tunggu dulu, Siapa namamu?" tanyaku langsung. Sial! Mungkin ini reaksi dari 1% diriku untuk bermain-main dengan pria.

"Nat-" saat ia hendak menjawab pertanyaanku, seseorang menarik lenganku dan menarikku menjauh darinya. Shit! Aku kehilangan mangsaku.

Aku meronta dan menghentakkan tangan orang itu, dan ternyata dialah wanita gila yang sedari tadi mengejarku. Aku benar-benar ingin menghantamkan kepalanku padanya, tapi dia itu wanita jadi aku tak tega melakukannya.
"APA YANG KAU LAKUKAN!!" bentakku, dia terlihat tertegun dan sedikit mundur. Sial, karna wanita bodoh ini aku kehilangan mangsaku. Baiklah, aku benar-benar horny saat ini. Kuakui wanita ini cantik, dan tubuhnya juga bagus. Ok, dia begitu sempurna untuk wanita sepertinya.

"A-aku hanya... ingin kau bersamaku" jawabnya gugup. Baiklah, dia akan aku jadikan mangsa selanjutnya, dia yang memulai dan dia juga yang kn menerima akibatnya.

Aku mendekatkan tubuhku kearahnya, melangkahkan beberapa langkah kaki untuk benar-benar berdiri tepat dihadapannya. Kurasa ia sedikit takut dan berjalan mundur seirinng aku melangkah maju. Ada apa? Bukankah dia yang meminta ini?

Kini ia takkan bisa kemana-mana lagi, tubuhnya sudah menabrak dinding dan tak ada jalan lagi baginnya untuk kemanapun. Aku berserigai kecil dan mengayunkan kedua tanganku untuk mengunci dirinya.

"Ada apa? Apa kau takut? Bukankah ini yang kau inginkan?" ucapku sembari mencium daerah lehernya.

Dia terlihat begitu takut. Aku tak peduli, dia sudah menghalangiku dan inilah balasannya. Tanpa aba-aba lagi, aku mulai memajukan wajahku dan menempalkan bibirku kearah bibirnya. Dia sama sekali tak bergeming, aku yang sudah mulai dikuasi oleh nafsuku kini memeras buah dadanya yang membuatnya mendesah.

My Beautiful FianceWhere stories live. Discover now