Bab 16 - KAMIS SADIS

102 4 0
                                    

As long as you love me
We could be starving, we could be homeless, we could be broke
As long as you love me
I'll be your platinum, I'll be your silver, I'll be your gold
As long as you love, love, love, love me
As long as you love, love, love, love me

Nada dering ponsel Eky terus berbunyi, ada sebuah nama menari dilayar ponselnya. Sepertinya ia lupa akan hari ini. Setengah sadar ia mencoba membuka mata, menggeliatkan tubuhnya, merenggangkan otot-otot itu.

"Hooaaaam... Berisik sih siapa coba nelfon pagi gini?" sambil menguap ia mencoba meraih ponsel yang ia letakkan diatas nakas.

Diraihnya benda berwarna silver itu, menslide tombol berwarna hijau, sedetik kemudian....

"Woy! Ngorok apa lo! Gue telponin, gue chat kagak ada yang di read! Niat kerja nggak? Gue mau otw ini udah kesiangan!" teriak sebuah suara disebrang sana.

"Anah jam berapa ini? Gue lupa kalo kerja! Astagaaaa!" ia menepuk jidat dan langsung melihat jam di dinding.

07.54. Mampussss!!!

"Yaudah gue otw bodok nggak mau tau nyampe sana lo udah harus siap!" ucap suara itu yang lebih terdengar seperti perintah. Dimatikan nya panggilan tersebut, lalu Eky bergegas ke kamar mandi.

Grusak grusuk Eky bersolek, ntah yang lipstik sedikit keluar dari garis bibir, eyeliner mata kanan agak menceng, dan memilih warna eyeshadow sembarangan. Kacau! Pokoknya kacau hari pertama ia kerja ini. Kebiasaan ia bangun siang, masih belum hilang.

Tiiin... Tiiiin... Tiiin....

Suara klakson motor Puput sudah terdengar. Sekali lagi ia menatap wajahnya didepan meja rias. "Cukup sempurna kok. Dah ah harus pede!" dengan santai ia memakai sepatu ber-hak 7cm itu menemui Puput.

Puput yang melihat ia keluar rumah dengan dandanan seperti itu, memekik kesal dengan mata membulat lebar "Heh! Mana jilbab lo peak?! Stres lo ini!"

Eky yang baru sadar bahwa ia lupa memakai kerudung itu berlari lagi kedalam kamar, dengan secepat kilat ia memakai jilbab berwarna hitam model pasmina.

"Yuk!"

***

"Maaf Pak kami telat." ucap Puput sambil menunduk didepan meja bos nya itu.

"Iya. Yasudah sana duduk. Langsung kerjain yang kemarin belum selesai!" perintah bosnya.

Eky mengekori Puput dan sudah duduk dimeja kerja nya-bersebelahan dengan Puput-

Pelan-pelan ia mengikuti perintah Puput yang mengajarinya tentang apa yang harus ia kerjakan. Bagi dia, orang awam yang pertama kali menyentuh bidang pekerjaan seperti bukan tidak mungkin akan merasa kesulitan. Dengan sabar dan semangat ia mulai mengerjakan.

"Eky! Cap surat ini pakek stempel yang garuda!" perintah laki-laki yang menjadi bosnya itu.

"Baik Pak." lalu ia mengambil surat tersebut dan melakukan perintah bosnya.
Diserahkan nya selembar kertas itu setelah ia cap.

"Kok ini?! Ini salah! Makanya kalau gak tau itu tanya! Kan kaya gini kerok udah kena materai nya! Ah kamu ini gimana sih!" amukan laki-laki itu keluar dari mulutnya, Eky yang baru pertama kali bekerja hanya menunduk menyesali kesalahannya.

"Maaf Pak. Saya kira yang stempel panjang ada garudanya." ucapnya dengan tergugu.

"Sudah sana duduk!"

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang