2. FIRST CASE

Depuis le début
                                    

Aku hanya tertawa melihat kelakuannya itu. Dia memang lebih tua dariku, tapi dia terlihat seperti lebih muda dariku.

Aku dan Hoseok memasuki sebuah ruangan yang sudah terdapat Jin seorang diri.

Tak lama kemudian, Namjoon masuk ke ruangan dengan membawa file-file ditangannya.

"The monster is back. Kalian masih ingat buronan kita?" ujar Namjoon sambil membagikan file kepada kami.

"Maksudmu?" tanyaku.

Namjoon menoleh sesaat.

"Ah mian. Aku lupa padamu Hyunjae." ujar Namjoon.

"Buronan kita adalah penjahat expert. Jeon Jungkook, dia adalah monster yang suka memangsa gadis-gadis" jelas Jin kepadaku.

"Ah aku sudah mendengar tentang dia. Bukankah Direktur Bang pernah meminta bantuan Direktur Vance di Miami untuk mencari dia?" ucapku sambil membolak-balik file berisi identitas dan laporan terakhir buronan mereka.

"Iya, benar. Dan kemarin ia terlihat di sebuah pusat perbelanjaan. Sepertinya dia sedang keluar dari sarangnya karena persediaan kehidupannya telah menipis." ujar Namjoon dingin.

"Dulu, aku dan timku pernah menangani kasus penjualan gadis dibawah umur. Gadis-gadis itu berasal dari sini. Aku berasumsi bahwa penjualan gadis-gadis ini dilakukan oleh komplotan yang sama." ucapku sembari mengingat-ingat kasusku sewaktu masih di Miami.

"Apa kalian menuntaskan kasusnya?" tanya Namjoon.

"Tentu saja. Kami berhasil menangkap orang yang mengirim mereka. Dia adalah Park Jimin, dia dan beberapa anak buahnya berhasil kami tangkap dan gadis-gadis yang menjadi korban itu dikirim kembali ke Korea."

"Apakah Park Jimin itu kaki tangan Jungkook?" tanya Hoseok.

"Entahlah. Tapi selama penyelidikan dia tidak menyebutkan nama Jungkook. Aku pernah mendesak Jimin untuk menyebutkan siapa saja komplotannya. Namun, dia hanya menyebutkan nama-nama anak buah yang ditangkap bersamanya saat itu." balasku.

"Menarik. Sangat menarik." ucap Jin dengan tampang cool-nya.

"Hyunjae-ssi, bisakah kita meminta bantuan kepada tim di Miami untuk mengirimkan data tersangkamu itu?" tanya Namjoon.

"Akan kuusahakan." balasku.

Setelah rapat, aku langsung bergegas ke ruanganku.

Aku akan mencoba menghubungi tim dari Miami untuk meminta bantuan.

"Halo? Hyunjae? Apa ini benar kau?" tanya orang di seberang telepon.

"Ya, ini aku. Kau berlebihan sekali, Tarra." balasku kepada wanita bernama Tarra. Partner-ku di Miami crime lab.

"Aku merindukanmu. Terasa berbeda sekali tanpamu disini." ujarnya dengan nada sedih yang menurutku berlebihan.

"Ah, nanti kau akan terbiasa. Oh iya, apa kau sibuk?" tanyaku lagi

"Tidak. Ada apa?"

"Aku ingin meminta bantuanmu. Apa kau ingat kita pernah menangani kasus penjualan gadis-gadis dari Korea?" tanyaku lagi.

"Ya, aku ingat. Mengapa?"

"Apa kalian masih mempunyai data kasus tersebut?"

"Akan aku periksa. Apakah ini ada hubungannya dengan kasus pertamamu?" tanya Tarra.

"Aku masih belum tahu. Tapi menurutku kasus tersebut ada hubungannya dengan kasus pertamaku disini." jawabku.

"Baiklah. Nanti akan kukirimkan berkasnya."

Bulletproof [BTS] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant