2-3

453 72 15
                                    


Author POV

Harry mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan kondisi cahaya yang ada di kereta. Dengan perlahan, matanya sudah dapat menyesuaikannya dan ia dapat melihat jumlah orang di gerbong mereka semakin sedikit.

'Mungkin beberapa dari mereka turun di stasiun King's Cross (London).' Pikir Harry sambil mengabaikan pikirannya yang sudah mulai mengarah ke segala arah.

Selagi berpikir, ia dapat mendengar suara dengkuran kecil dari Louis yang berada di sebelahnya.

Rambut coklatnya yang berantakan disertai sweaternya yang terlalu besar membuatnya semakin lucu.

Harry tidak akan membuang kesempatan sia sia ini. Ia mengambil ponselnya dan memfotonya dan langsung ia jadikan sebagai lockscreen di ponselnya.

Jam di ponselnya menunjukkan waktu pukul 1.13 P.M. yang berarti sudah melewati waktu makan siang, tetapi Harry belum lapar sama sekali. Jadi, ia tidak masalah dengan itu.

Kira kira selama 30 menit ia sudah mengecek semua aplikasi yang ia miliki di ponselnya sambil menunggu Louis bangun agar mereka dapat makan siang bersama.

Selagi membalas pesan dari temannya, ia dapat mendengar suara gerakan dari tangan Louis.

Louis mengucek matanya beberapa kali dan menatap bangku kereta dengan tatapan kosong sebelum ia menatap Harry dengan senyum lebar.

"Baru beberapa jam aku tertidur namun badanku sudah bagaikan tidak memiliki tulang."

Ia mengambil botol yang berisi air putih di tasnya dan meminumnya sampai habis.

"Kau terlalu alay." Meskipun Harry hanya berbisik, tetapi Louis masih dapat mendengarnya. Harry dapat menyadari bahwa Louis menatapnya tetapi ia tidak memperdulikannya.

Dengan tiba tiba, Louis bangun dari duduknya dan membenarkan celananya.

"Aku akan ke toilet sebentar." Tutur Louis sambil berjalan keluar dari lorong kereta. Harry dapat mengetahui Louis ingin sekali buang air kecil dari gerak geriknya yang selalu menggoyangkan celananya sedari tadi.

Harry menjawab hanya mengangguk dan mengangkat ibu jari pertanda mengerti.

Harry membuka bungkus biskuit cracker terakhir yang ia miliki dan memakannya sambil mendengarkan musik di ponselnya.

Lagu Elvis Presley - Can't help falling in love berputar disaat Harry memilih lagu random di ponselnya.

Memang lagu itu sudah sangat lama, bahkan Harry belum direncanakan oleh Ibu dan Ayahnya.

Tetapi menurut Harry, lagu itu memiliki perasaan yang sama pada saat ia menyukai Louis pada saat pertama bertemu.

Dulu, Louis merupakan mahasiswa yang bisa dibilang sangat 'nakal'. Balap motor adalah salah satu yang paling sering ia lakukan.

Ia selalu meminjam uang kepada Harry untuk memodifikasi motornya, seperti menambah kecepatan, mengganti roda, dan sebagainya.

Tetapi setiap ia selesai balapan motor, pulangnya ia akan babak belur dengan luka banyak luka lebam di wajahnya.

Setiap balapan motor harus membayar £100 dan yang kalah harus memberikan motornya kepada yang menang.

Louis selalu mengambil uang di tabungannya sampai tidak tersisa untuk masuk ke balapan itu. Dan untuk masalah modifikasi, ia selalu meminta.

Louis hanya pernah menang dua kali jika dihitung keseluruhan ia mengikuti balap motor yang memang sangat mengenaskan.

Dan karena pembalap yang kalah harus memberikan motornya kepada yang menang, Louis terkadang menolak untuk diambil motornya. Jadilah perkelahian antara 5 orang berbadan besar melawan 1 landak berumur 2 bulan.

Meskipun begitu, tetapi terkadang sayang itu tidak harus kita sama sama bahagia, tetapi kita harus cinta satu sama lain.

Lagu yang tadi Harry putarkan sudah habis mengganti otomatis lagu yang lain. Tiba tiba, Harry mendapatkan pesan singkat dari Louis.

'Aku bertemu temanku pada saat kita kuliah. Ia mengajakku makan di lorong makan. Apabila kau ingin ikut datang saja.

Louis xx'

Harry sudah malas bertemu teman temannya saat kuliah, itu membuatnya merasa canggung dan ingin pergi pada waktu yang bersamaan.

Karena ia juga malas untuk berjalan ke lorong makan, ia hanya memanggil pelayan dan memesan satu spaghetti.

Selagi menunggu, ia hanya menatap keluar jendela untuk menghilangkan kebosanan.

Pelayan datang dengan tiba tiba yang membuat Harry sedikit terkejut dan ia sudah membawa pesanan yang Harry pesan. Harry membayar makanan tersebut dan pelayan itu mengucapkan 'terima kasih' sambil berjalan pergi.

Harry memakan spaghetti itu perlahan lahan. Ia berpikir mungkin Louis ingin sedikit spaghetti miliknya.

30 menit sudah berlalu tetapi Louis belum juga kembali. 'Mungkin mereka sedang mengobrol tentang masa mereka kuliah.' Pikir Harry positif.

Tetapi terkadang sisi positif pasti mempunyai sisi negatif.

Cerita ini bakal dikit banget chapternya. Jadi jangan marah kalo bentar lagi tamat.

The train 🚃 larryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang