0.4 bertemu sebentar

Start from the beginning
                                    

Aretta membuka playlist lagu milik Alvino. Menyetel lagu Never be alone dari Shawn Mendes. Aretta tersenyum ternyata Alvino juga mempunyai selera musik yang sama dengannya.

Dia menyender pada batang pohon, bisa dia lihat dari sini Alvino yang sedang fokus membaca buku fantasinya.

Matanya yang indah, alisnya yang tebal. Ah dia begitu tampan. Hingga membuat sudut bibir Aretta terangkat.

Tapi tidak dengan sudut bibir Sonya dkk yang ada di pojok sana sedang memperhatikan mereka.

"Lo harus samperin dia Nya!" ucap Lavina.

"Dia harus dikasih pelajaran tau nggak!" seru Adora. Dan itu membuat Sonya melangkah maju menghampiri Alvino dan Aretta.

Aretta yang melihat Sonya dkk, sontak mengernyitkan dahinya sambil membuka headset.

"Mau lo apa si Ta?" ucap Sonya saat tiba dihadapan mereka.

Alvino ikut berdiri saat Aretta berdiri. "Apaan sih lo? nggak jelas tiba-tiba dateng terus ngomong gitu." Jawab Aretta.

"Apa maksud lo berduaan sama Alvino disini hah?!"

Aretta melirik Alvino yang sedari tadi diam melihat Sonya. "Emang apa urusannya sama lo? gue berduaan sama siapa pun itu bukan urusan lo!"

"Tapi jadi urusan gue kalo lo berduaan sama Alvino!" ucap Sonya lalu mendorong pundak Aretta.

"Lo apa-apa sih Nya, emang Alvino siapa lo sampe-sampe gue nggak boleh berduaan sama dia?" tanya Aretta.

"Dia—"

"Gue bukan siapa-siapanya dia." sahut Alvino, melirik Sonya dingin lalu pergi begitu saja.

"Lo jauhin Alvino, ngerti lo!" ucap Sonya lagi.

"Lo tuli, nggak denger tadi Alvino bilang kalo dia bukan siapa-siapanya lo—yang artinya, siapapun bebas buat deket sama Alvino termasuk gue." jawab Aretta tidak tau ucapan itu berasal dari mana, lalu melangkah pergi, tapi tangannya ditahan oleh Sonya.

"Gue lagi nggak mood buat berantem sama lo." ucap Aretta lalu melepas tangan Sonya dengan kasar.

                               ●●●●

Aretta membasuh wajahnya dengan air mengalir, menatap bayangannya yang ada dikaca.

"Kenapa tadi gue ngomong seakan-akan gue mau deketin Alvino ya?" tanya Aretta pada diri sendiri.

Lalu menyender pada dinding, dia menepuk jidatnya saat tersadar ponsel dan headset milik Alvino masih bersamanya.

Kembali mengahadap kaca lalu membuang nafasnya pelan, membawa kedua benda tadi keluar dari toilet.

Saat Aretta berjalan, dia hanya memberi seulas senyum pada beberapa adik kelas yang menyapanya.

Setelah sampai ditempat duduknya. Dia melipat tangannya diatas meja dan menenggelamkan wajahnya disana.

Teya dan yang lainnya saling melirik, lalu duduk mendekati Aretta.

"Ta kenapa lo?" tanya Kayla tapi Aretta tidak menjawab.

"Handphone siapa yang lo bawa?" kali ini Teya yang bertanya.

Aretta mengangkat kepalanya, membenarkan posisi kursinya. Bergantian menatap ketiga temannya "Alvino." jawabnya singkat.

"Lo mah orang Teya nanya itu handpone siapa, malah jawab Alvino," ucap Kayla.

"Lo mending diem deh Kay, lebih terlihat pinter," saran Kyna.

ALVINOWhere stories live. Discover now