chapter 24

16.2K 745 25
                                    

Rio berjalan santai saat memasuki pekarangan sekolah. Tidak ada rasa takut atau bersalah sedikit pun yang nampak di wajahnya.

Tanpa sengaja ia berpapasan dengan bu dina. Kemarahan tampak terlihat jelas di wajah rio. Ia terus menatap bu dina dengan penuh api kemarahan di matanya. Bu dina merasa bersalah saat rio terus menatap nya seperti itu.

Rio meletakkan tubuh nya di atas kursi. Memasang earphone miliknya. Tanpa memperdulikan sedikit pun wali kelasnya yang sedang menjelaskan di depan

Daffa menarik ikat rambut  teman yang berada tepat di depanya membuat rambutnya terurai dengan bebas. Daffa terkikik geli.

Rio terus menatap kursi kosong di samping vanilla dengan tatapan membunuh. Ia tidak sabar ingin segera menghambisi cewek iblis itu!.

Drrttt,,rio yang merasakan ponsel nya bergetar pun segera mengecek.

From Sisil: gue udah ketemu alamat nya!

Dengan cepat rio membalas pesan singkat tersebut.

To:sisil
Habisi dia!!!
Send.
***
Ica terus menatap dinding dengan pandangan kosong. Matanya menerawang ke segala arah. Sekilas, hadir lagi bayangan sosok cinta pertamanya. Ia terus berperang melawan semua yang berkecamuk dalam hatinya.

Randy berjalan menuju tempat penyekapan ica. Sosok wanita yang selama ini pergi jauh darinya. Sosok wanita yang selalu membuat nya merasa tersiksa oleh penantian panjang.

'Ceklekk' randy memutar kenop hingga pintu terbuka lebar.

Randy memandang ica dengan sangat terluka. Hatinya teriris melihat gadisnya meringkuk ketakutan seorang diri.

Randy menyerka air matanya yang tanpa sengaja mengalir dari sudut matanya. Ia mulai berjalan mendekat arah ica.

"Ca,"
Ica tidak menyahuti dan terus melamun. Randy merasa sangat bersalah karena sudah membuat gadisnya menjadi sedih.

Randy langsung memeluk ica dari belakang membuat tangis ica pecah seketika.

"Ica,maafin aku"

"Plisss,jawab caa!! Ca aku sayang kamu. Aku gak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya."

"Aku mau pergi dari tempat terkutuk ini!!!!" teriak ica dengan suara seraknya. Matanya menatap rendy dengan berapi-api.

"Maafin aku ca, aku gak bisa turutin mau kamu"

"Kamu jahat rendy,,,kamu jahat!!!" teriak ica sambil memukul dada randy.

***

Tubuh sintia di dorong ke dinding sampai ia tak mampu bergerak sedikit pun. Tangan april mencengkram wajah sintia dengan kasar sampai ia merasakan perih di pipinya.

"Brengsekk!,dimana lo sembunyiin ica!!" sisil berteriak sambil mengangkat dagu sintia dengan sangat kasar.

"Plakkk,,plakkk,,plakk" tiga tamparan mulus mengenai pipi sintia.

"Awwhhk" sintia mengerang kesakitan di kedua pipinya.

"Gue bakal bunuh lo sekarang!!!" teriak tika dengan emosi yang menggebu-gebu.

April mengeluarkan pos dari tas kecil miliknya.

To:rio
Gue udah dapet pesenan lo. Dateng ke tempat biasa secepatnya!!!
Send

CASANOVA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang