Huru Hara Di Horia

159 13 5
                                    

Malam itu tidak seperti biasanya.

Regan menguap berkali-kali. Dia tidak pernah merasa semengantuk ini selama bertugas menjadi penjaga gerbang istana. Dia menghitung jumlah tidurnya siang tadi. Delapan jam. Tidak kurang. Tetap sama seperti hari-hari sebelumnya. Namun, dia tidak bisa membuka matanya dengan sempurna, tubuhnya pun tak mampu lagi berdiri tegak. Di dalam pikirannya hanya ada satu gambaran. Tempat tidur yang nyaman di dalam kamarnya yang hangat.

Dia menoleh dengan mata setengah terpejam. Reynold juga sedang menguap. Dia bahkan melakukannya secara terang-terangan. Seolah tidak peduli jika atasan mereka memergoki kelakuannya yang menyalahi aturan.

"Bangunkan aku kalau ada yang datang, Reg," pintanya sambil memeluk tombak yang terlihat seperti guling yang empuk. Tubuh raksasanya melorot ke tanah. Tanpa menunggu persetujuan Regan, dia menutup mata lalu mendengkur keras-keras. Dia tidak tahu kalau Regan tidak sempat mendengar Reynold menyelesaikan kalimatnya. Dia sudah tertidur lebih dulu. Sambil berdiri.

Malam itu, Horia seperti mati.

Orang-orang tertidur begitu saja. Di semua tempat. Bergelimpangan menyerupai korban bencana.

Para ibu melupakan anak-anaknya. Siapa yang peduli apakah mereka sudah menggosok gigi atau tidak sebelum tidur. Tidak ada dongeng-dongeng yang dibacakan sampai mereka terlelap. Para koki yang sibuk menyiapkan menu pesanan membiarkan api di tungku tetap menyala. Tak ada yang buru-buru berteriak kasar ketika mencium bau masakan gosong. Petugas keamanan melepaskan tangkapannya. Tapi, mereka tak perlu khawatir. Para penjahat yang menjadi langganan sel-sel di penjara bawah tanah itu tidak akan lari kemana-mana.

Di sana. Di puncak tertinggi Horia. Perempuan bercadar hitam tak berhenti bersenandung. Lagu tidur yang melelapkan seisi Horia.

Inilah waktunya, Putri.

Lalu dia melayang perlahan menuju menara di selatan istana. Membuka jendela dengan sekali jentikan.

Dia tersenyum lebar saat melihat wajah sang putri yang sedang tertidur pulas. Dia mendekat. Berdiri persis di samping tempat tidur bertirai beledu. Satu tangannya menumpu di salah satu tiang berukir. Satu tangan lainnya terulur. Menyingkirkan helai rambut yang menutupi kening sang putri yang terlelap.

Tidak akan ada satu ciuman pun yang bisa membangunkanmu. Dia tertawa. Lagipula aku tidak akan membuatmu tertidur. Aku tidak tidak akan pernah mengekor atau menjiplak Maleficent. Dia pasti marah besar dan aku tidak mau berurusan dengannya atau penyihir lain yang berniat memberi kutukan pada putri-putri kerajaan sepertimu. Sungguh disayangkan. Andai saja kalian tidak memburu dan melenyapkan kami.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Terbayang kembali anggota keluarganya yang tertangkap karena tak tahu sedang masuk perangkap. Mereka sungguh naif karena merasa bisa hidup berdampingan sehingga hidup mereka harus berakhir dengan cara yang tragis.

Tapi aku juga tidak akan menyudahi hidupmu seperti yang ayahmu lakukan pada keluargaku. Aku sudah berjanji untuk tidak membayar nyawa dengan nyawa. Untung saja selalu ada jalan untuk membalas dendam.

Dia memegang tiang berukir itu kuat-kuat hingga telapak tangannya mengeluarkan asap.

Aku tidak akan rela meninggalkan kehidupan ini sebelum memberi bangsamu sebuah pelajaran. Jangan main-main denganku atau Horia selamanya tidak akan tertera di peta dunia.

Sepasang matanya yang bermanik senja perlahan-lahan berubah saga saat ia mulai bersenandung. Angin berhembus kencang. Awan berarak lebih cepat, tidak beraturan. Dahan-dahan bergoyang keras seakan-akan dahannya akan pantah. Ketika tongkatnya terulur dan sinar kekuningan memancar dari ujungnya, gemuruh bersahutan di luar sana.

Horia sedang mengalami huru hara.

Sayang, tidak seorang pun yang menyadari.

Tidak sampai pada keesokan harinya.



to be continue....


==== Hola ====

Sudah lama banget kepengen bikin cerita fantasy tapi selalunya enggak selesai. Kali ini saya mulai lagi, pelan-pelan ...

Thanks for reading :D




Putri Penyepi dan Lelaki Dari Seberang SenjaWhere stories live. Discover now