Siji

184 12 0
                                    

Ini adalah cerita yang pernah aku publish tapi tidak selesai.

Moga bijak dalam membaca, khusus dewasa.

Enjoy reading.








Mobil sport hitam berhenti di depan pintu besar, sepasang kaki dengan sepatu mengkilat mahal, menjejak lantai dari batu alam.

Dengan langkah gagah, berbalut jas mewah, menaiki undakan ke arah pintu kayu besar yang telah terbuka.

Tampak sudah terbiasa, ia melewati asisten rumah tangga.

Dengan kaca mata gelap yang menghiasi wajah tampannya, ia begitu percaya diri melangkah.

Melewati ruang tengah, ia bergegas keluar melewati taman yang asri, menapaki jalan berbatu alam, menuju sebuah rumah di tengah taman.

Terlihat sepuluh orang mengepung seseorang.

Dari belakang sebuah tendangan mengarah ke badan, yang diserang segera menundukkan badan, agak merendah, ia sapukan kaki ke arah belakang.

Tendangan orang itu luput, sedang kaki satunya lagi terkena sapuan, sehingga tidak ayal lagi, tanpa keseimbangan sempurna, tubuhnya jatuh ke lantai.

Detik berikutnya, mereka sudah mengeroyok satu orang itu dengan serunya.

Setelah beberapa saat, sepuluh penyerang itu terkapar.

Tepukan tangan terjadi dari pemuda tampan tadi.

"Kalian bisa pergi!" ujar orang yang dikerubuti.

Kesepuluh orang itu pergi dengan patuh dari orang yang mereka keroyok.

"Bimo, lu hebat, mengalahkan 10 orang dengan sangat mudahnya, rol ke depan, ke belakang, salto, dan sebagainya dengan tubuh gempal mu itu."

Pemuda tampan itu bersuara dengan lantang.

"Lu mau nyanjung gue, atau menghina gue?"

"Bimo Nayaka Suro, gue nyanjunglah."

"Ga usah basa - basi, mau apa lu?"

"Lu ga asik, jangan terlalu serius apa!"

"Fredy Frederico Ford, lu cepetan ngomong atau gue rusak muka lu yang sok kegantengan itu!"

"Sadis amat jadi temen, ok."

"Cepat!"

"Berhubung banyaknya persaingan model, jadi agency model gue butuh bantuan lu."

"Kenapa?"

"Karena banyak model pindah ke agency lain."

"Tentu saja mereka pindah, semua model lu tiduri kalau mau tenar."

"Mereka yang dengan senang hati membuka paha buat gue."

"Dasar penjahat kelamin, apapun dilakukan untuk memuaskan junior lu."

"Itu kebutuhan man, lu bukan gay kan, atau junior lu ga bisa bangun?"

Bimo hanya menggelengkan kepala lalu beranjak mengambil handuk.

"Ayolah, please?"

"Sebenarnya bukan hanya management tapi financial agency lu bobrok bukan?"

"Ternyata lu temen gue yang paling perhatian."

"Om Ford menghubungi gue, bodoh, dan gue tahu lu kesini karena disuruh kesini."

Fred hanya nyengir seperti biasanya.

Man With A Knife Behind  ( Private )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang