Jeonghan hanya tertawa kecil pada sikap sepasang kekasih itu, mereka benar-benar pasangan aneh tapi ia bisa melihat jika mereka saling mencintai satu sama lain.

"Mereka benar-benar menggemaskan. Sekarang kau harus mengenalkanku pada mereka" ucap Seungcheol.

Jeonghan kemudian menarik tangan Seungcheol untuk menemui sahabatnya yang lain, Jisoo serta Jihoon yang baru kembali dari Amerika. Tanpa Jeonghan sadari ia terus menggenggam pergelangan tangan Seungcheol, Seungcheol hanya tersenyum dan melihat tangan itu terus menggenggam pergelangan tangannya.

"Hyung, sampai kapan kau akan menggenggam tangan Coups hyung?" Tanya mingyu.

"Mian...." Jeonghan langsung melepaskan tangannya dan menggaruk belakang lehernya.

"Tetaplah genggam tanganku atau kau juga bisa menciumku" ucap Seungcheol berusaha menggoda Jeonghan.

"Kau menyebalkan"

.
.

"ARGHHHHHH!!!!!" Teriakan keras dari kamar Seungcheol membuat Hansol yang baru saja pulang segera berlari untuk melihat keadaan Seungcheol.

Dia membuka pintu kamar dengan segera, Hansol melihat betapa berantakannya kamar itu. Semua barang ada di lantai, bahkan rak buku besar itu juga terjatuh, di sisi lain ia melihat Coups terduduk di sofanya dengan nafas terengah-engah serta tangan kanannya yang terus mengalirkan darah.

"Coups hyung? Ada apa?"

"Kau...kau mengkhianatiku Hansol ah"

"Apa maksud ucapanmu hyung? Aku tidak mengerti sama sekali"

"Kenapa kau membawa Seungcheol pada Jeonghan? KAU MEMBUATNYA MENCIUM KEKASIHKU CHOI HANSOL!!! DIA MENCIUM JEONGHANKU" Hansol mendengar dengan sangat jelas bagaimana marahnya Coups saat ini, ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghadapi Coups.

"Aku juga tidak tahu hyung. Aku tidak tahu jika Seungcheol hyung menemani Jeonghan hyung, aku tiba-tiba melihat keduanya datang di Cafe. Aku benar-benar tidak tahu hyung" jelas Hansol berusaha menenangkan Coups.

Coups beranjak mengambil jaketnya, ia menabrakkan bahunya pada bahu Hansol dan berjalan keluar. Hansol menghela nafasnya kasar, ia tidak tahu apa yang terjadi pada Coups serta Seungcheol. Bagaimana Coups mengetahui jika Seungcheol telah pergi dengan Jeonghan?

"Apalagi yang terjadi?" Tanya Hansol pada dirinya sendiri.

Mobil sport itu melaju kencang di jalanan Seoul. Mobil itu membelah malam seoul yang mulai sepi, Coups mengendarai mobilnya dengan sangat kencang ia bahkan beberapa kali melanggar lampu lalu lintas. Rahangnya mengeras, mata Coups terlihat begitu menahan amarahnya. Hanya menunggu waktu hingga Coups mengalami kecelakaan jika ia terus seperti itu.

Mobilnya berhenti tepat di depan rumah Jeonghan, salah seorang security mendekatinya.

"Ada perlu apa tuan?"

"Aku ingin bertemu Jeonghan, aku kekasihnya"

"Baiklah, silakan masuk"

Mereka membukakan gerbang itu dan mempersalahkan Coups untuk masuk kedalam rumah. Coups berdiri di depan pintu rumah itu dan terus menekan bel rumah Jeonghan, ia tidak lagi memperdulikan apakah penghuninya akan terganggu atau tidak, mengingat sekarang jam sudah menunjukkan pukul 1 malam.

"Coups hyung? Ada apa hyung?" Mingyu yang membukakan pintu sedikit terkejut mendapati Coups dihadapannya dalam keadaan yang sangat berantakan.

"Apa aku bisa bertemu Jeonghan?"

"Jeonghan hyung masih di kantor, dia harus mengerjakan beberapa hal. Hyung, kau baik-baik saja?"

"Gwenchana. Aku akan menemuinya, maaf mengganggu tidurmu mingyu ya"

Alter EgoМесто, где живут истории. Откройте их для себя