Chapter 7

24.3K 1.5K 14
                                    


“Selamat pagi, Paduka.”
Illyvare meninggalkan jendela kamarnya.

“Saya membawa jadwal kegiatan Anda untuk hari ini. Pagi ini Anda dan Paduka Raja akan berkeliling Skellefreinth dan memberi pidato di tempat-tempat penting.”
Linty memberikan jadwal itu pada Illyvare.

Illyvare tidak membacanya. Ia hanya melihatnya. Gadis itu tahu kegiatan sehari-harinya akan penuh seperti ini.

“Sarapan telah siap, Paduka. Anda ingin makan di sini atau di Ruang Makan?”

“Ruang Makan,” Illyvare menjawab singkat.

“Baiklah, Paduka,” Linty mengangguk mengerti.

“Silakan duduk di sini, Paduka. Saya akan merapikan rambut Anda.” Illyvare duduk di meja rias sementara Linty menata rambutnya. Setelah selesai menggelung rambut Illyvare, Linty berkata, “Sudah selesai, Paduka.”

“Terima kasih.”

“Sudah menjadi tugas saya melayani Anda, Paduka,” kata Linty, “Saya akan mengantar Anda ke Ruang Makan.”

Illyvare mengikuti Linty menuju Ruang Makan. Semalam ketika Elleinder mengantarnya ke kamar yang sudah dipersiapkan untuknya, Illyvare tidak sempat menghafalkan bagian-bagian Istana yang telah dilaluinya.

Illyvare terlalu lelah untuk memperhatikan sekelilingnya. Bahkan ketika makan pun, Illyvare sama sekali tidak bernafsu. Ia merasa sangat lelah.

Penjaga pintu membungkuk hormat melihat kedatangannya dan membukakan pintu.

“Silakan, Paduka,” Linty mempersilahkan.

Illyvare terus melangkah masuk sedangkan Linty tetap di tempatnya.

“Selamat pagi, Illyvare,” Elleinder mencium tangannya.

“Engkau dapat tidur nyenyak?”
Illyvare mengangguk.

“Aku senang mendengarnya. Hari ini kita akan melakukan banyak kegiatan di luar Istana dan itu akan sangat melelahkanmu.”
Elleinder menarikkan kursi untuk Illyvare.

“Engkau telah menerima jadwal kegiatanmu?” Lagi-lagi Illyvare hanya mengangguk.

Pelayan mulai membawa masuk baki-baki perak. Mereka meletakkan baki itu di depan mereka.

Seperti biasa, Illyvare berdiam diri. Elleinder juga tidak banyak berbicara. Ia telah tahu sifat pendiam Illyvare. Sepanjang makan pagi itu Elleinder menjelaskan tempat-tempat yang akan mereka datangi dan apa saja yang akan mereka lakukan.

Seusai makan pagi, Illyvare kembali ke kamarnya untuk mengambil topi. Kemudian ia menuju pintu depan tempat Elleinder telah menantinya.

Sebuah kereta emas yang lain telah siap mengantar mereka ke Skellefreinth dan ke semua tempat yang akan mereka datangi hari ini.
Seperti kemarin, sepanjang jalan dipenuhi orang yang ingin bertemu Ratu mereka, Illyvare. Tetapi sayang hari ini mereka tidak menaiki kereta terbuka tetapi kereta yang tertutup.

Sesekali Illyvare mengintip keluar. Jendela kereta membuat wajahnya tak tampak dari luar.

“Engkau sudah siap?” Illyvare mengangguk.

Ia telah siap melakukan segala kegiatannya sebagai seorang Ratu sejak ia melangkah menuju altar. Ia telah siap menghadapi semuanya.

“Hari ini akan terasa sangat berat,” Elleinder mengingatkan, “Tetapi besok sudah tidak lagi. Hanya hari ini kita akan berkeliling Skellefreinth untuk memberikan pidato dan melakukan berbagai macam hal.”

Illyvare mendengarkan dengan tekun. Ia tidak pernah meninggalkan Istana Vezuza untuk menemui rakyatnya tetapi dari kesibukan ayahnya, Illyvare tahu beratnya menjadi seorang Raja apalagi Raja dari dua kerajaan.

Topeng Sang PuteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang