Bad Things

(8)

Kau menempatkan dirimu terlalu tinggi, hingga sulit ku gapai.
Terlalu jauh untuk terus kutempuh.
Andai kau menginginkan diriku sama seperti diriku menginginkanmu, kau akan tahu betapa sulitnya berjuang untuk seorang,
yang hatinya tidak pasti, tapi kau terus nanti.

-------------------------------------------------------

1: Denish

"kenapa gue harus ngerasa kesel sih, yaterserah dania dong gue bukan siapa siapa dia, bukan siapa siapa" batin denish memastikan

Denish berangkat seperti biasa menuju sekolah, ia merasa hari ini tidak sesemangat biasanya.

"tumben daritadi bibir lo ditekuk, pemanasan dulu dong" ujar rafly sambil memeragakan senam bibir

"ah apaansi lo"

"gue kemaren kerumah tante gue di centra aruma, terus gue liat zefan sama cewe yang dilapang basket itu,keknya itu rumah cewenya itu deh"

"yaterus, urusannya sama gua apaan sih"

"sensitif amat dah"

"ngomong apa lo? "

"eh engga"

••••

Bell istirahat berbunyi

Denish dan rafly menuju kantin, disana mereka bergabung bersama budi, faisal, dan doni

"bos manyun mulu" ujar budi

"bibir gue serah gue dah"

"mata gue nih muak liat bibir lo" ujar faisal

"sini curhat dong bor" ujar doni

"nah bagus kebetulan gue pengen cerita sama lo don"

"doni doang nih, ini yang ganteng kaya zayn gaakan diajakin? " ujar rafly sambil memasang wajah cemberut

"ini udah dipastiin masalah cewe kalo ngomong ke makhluk kaya doni" ujar faisal

"berisik ah elah" ujar doni sambil bangkit dan menepuk pundak denish

"yuk bos curhat dulu" ajak doni

Doni dan denish pun pergi menuju taman, teman teman mereka mengerti, urusan seperti ini memang doni orang yang tepat

"so, lo tuh kenapa?" ujar doni memulai percakapan

"lo taukan cewe yang dilapang basket waktu itu? " ucapnya sambil kembali menolehkan pandangannya menuju rumput rumput

"ya taulah cewe kaya gitu gaakan gue lupa"

"gue tuh gimana ya-"

"lo suka ya? "

"nyeplos mulu lo"

"ye terus apalagi?, gini aja den gausah munafik sama diri lo sendiri"

"gue harus ngapain? "