Prolog

73 11 11
                                    

Berlutut dihadapannya, di balairungnya yang besar dan bercahaya, tiga pelayannya yang setia. Ketiga pemimpin yang setia dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung di tiga tempat yang sangat penting dalam kehidupan. Heaven, Inferno, dan Necropolis. Dia memandang pelayannya satu persatu. Sosoknya yang tinggi dan bercahaya serta memakai pakaian serba putih hanya mengangguk-angguk sat melihat pelayannya.

"Dia akan menghancurkan keseimbangan dunia dan seluruh umat manusia akan mengalami kekacauan. Chaos, lalu Masa Kegelapan akan menaungi dunia. Semuanya akan berada dalam cengkeramannya untuk selamanya jika hal ini terus berlanjut. Dia menebar dosa diseluruh dunia. Sonya, semua yang dilakukannya berhubungan denganmu dan ketujuh anak buahmu."

Semua hanya diam mendengarkan. Mereka tahu hari ini akan datang, Hari Pembalasan Dendam.

"Walaupun kau pemimpin Inferno dan kaulah yang mengatur kerja para Dosa Utama dan Dosa Kecil. Tetapi dia memiliki kekuatan melebihi dirimu. Tentu saja ini menentang apa yang sudah ditetapkan. Ini adalah tugasmu, bawa dia kembali ketempatnya. Di dasar Inferno. Terbakar oleh seluruh dosa-dosanya dan menghabiskan keabadian disana. Selamanya."

"Aku adalah Sonya Vestacelo istri dari Haines Vestacelo. Succubus pemimpin Inferno, pemimpin para Dosa, dan Spirit of Luxuria, aku akan melakukan tugasnya. Aku sudah bersumpah setia kepadaMu, dan sudah bersumpah untuk menjadi pemimpin Inferno untuk selamanya."

"Kalau begitu, kalian boleh pergi. Siapkan apa yang kalian perlukan untuk pergi ke Bumi. Waktu kalian sangat sedikit."

Lalu mereka pergi meninggalkan balairung itu, kecuali Val. Seraph pemimpin Heaven.

"Kau mengetahui segalanya. Tapi kenapa kau membiarkan hal ini terjadi?"

"Meragukan kekuasaanku?"

"Tidak. Tidak mungkin saya meragukan kekuasaanMu. Kaulah pencipta seluruh alam semesta. Tapi kenapa hal ini bisa terjadi?"

"Kau akan mengetahuinya. Ini adalah tugas kalian dalam menjaga keseimbangan dunia, ini adalah tugas kalian dalam mengawasi wilayah kalian, dan ini adalah tugas kalian dalam memimpin wilayah kalian. Aku mengetahui segalanya, dan percayalah kepadaKu," jawabnya, dan mungkin disertai senyuman.

"Baiklah, itu sudah cukup. Saya permisi dulu," jawab Val.

"Oh ya, sampaikan salamKu kepadanya, dan katakanlah bahwa dia sudah tidak berhak atas dunianya dan dia tidak pantas untuk mengambil alih Bumi. Bumi sudah memiliki pelindungnya sendiri."

Val yang mendengarnya sedikit terkejut, selama ini dia tidak pernah mengetahui bahwa Bumi memiliki pelindung. Tetapi dia tidak bertanya. Dia tahu pertanyaan itu tidak pantas untuk diajukan. Bahkan oleh Seraph manapun. Val hanya mengangguk dan pergi meninggalkan balairung itu, menyusul teman-temannya. Tanpa dia sadari ada sosok lain di balairung itu. Tersembunyi di balik bayangan pilar, memperhatikan mereka semua.

"Kalian berempat pasti bisa melewatinya. Nah sekarang, kembalilah ke Bumi. Sambut teman-temanmu. Ingat, jangan sampai Ortensio mengetahui bahwa kaulah pelindung Bumi. Kalau sampai dia tahu, Bumi, Necropolis, Inferno, dan Heaven tidak akan mempunyai pelindung lagi."

"Baiklah."

Lalu sosok itu menghilang.

"Hmmm.... Sekarang apa yang akan aku lakukan?" tanya sosok bercahaya itu.

"Mungkin lebih baik aku berjalan-jalan," katanya.

Lalu, dia menghilang dan balairungpun menjadi gelap.

~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Oct 22, 2023 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Virum Sanguinum RosaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora