Aretta melangkah memasuki ruang kelas, dan mendekati cowok tadi.

"Hai!" sapanya, sambil tersenyum canggung.

Cowok tadi menoleh, membulatkan matanya lalu membenarkan posisi duduknya. Dadanya cukup berdegup, bagaimana tidak jika yang sekarang ada dihadapannya adalah Aretta Ferreira. Seorang gadis periang yang terkenal disekolahnya.

Aretta menatapnya bingung sambil melambai-lambaikan tangannya. "Hello, i'm here?" ucapnya yang nampaknya menyandarkan cowok tadi.

"M-mm apa?" akhirnya dia bicara.

Aretta melirik sebuah jas lab yang terlipat rapi di meja cowok tadi. Mengambilnya lalu. "Gue pinjam jas lab lo, nanti istirahat gue balikin. Oke!" ucapnya cepat lalu berlari kembali ke-kelasnya. Karena jika dia ketahuan meminjam jas lab dari kelas lain, mungkin dia tidak akan diizinkan untuk mengikuti praktek hari ini.

Dan akhirnya Aretta bisa membuang nafasnya lega saat dia berhasil duduk di kursinya sebelum Pak Jun sampai dikelasnya.

"Dapet Ta?" tanya Kayla si cewek yang cara berfikirnya agak lamban, hanya dibalas anggukan dari Aretta.

Semua ikut membuang nafas lega ketika mendengarnya, kecuali Sonya dkk dibelakang sana yang malah menatap ke arah mereka sinis.

Sonya si cewek centil yang kerjaannya mencari masalah dengan Aretta, Adora si cewek yang bisa dibilang baik tapi tidak terlalu baik ya begitulah, dan satu lagi Lavina si cewek jutek yang sok cantik.

Sonya dkk yang nampaknya tak pernah bisa melihat Aretta dkk gembira.

Tak lama Pak Jun memasuki ruang kelas, berdiri di depan. Lalu memberikan instruksi tentang apa yang akan mereka kerjakan di dalam lab nanti.

"Oke penjelasan selesai, kelompok sudah dibagikan. Sekarang kita langsung saja ke lab. Dan bagi kalian yang tidak membawa jas lab, saya hanya akan memberi kalian hukuman ringan. Yaitu memenuhi 4 lembar buku kalian dengan tulisan nama saya," ocehnya tersenyum seram lalu menghadap papan tulis dan menuliskan 'Pak Junaedi Ganteng' membuat anak-anak yang membacanya jadi menaha tawa. Namanya juga Pak Jun. Sok kegantengan. Lalu setelah itu Pak Jun melangkah keluar kelas berjalan menuju lab.

Setelah sampai di lab semua berkumpul sesuai kelompok masing-masing, hampir 1 jam setengah berusaha menyelesaikan akhirnya pekerjaan Aretta dkk selesai. Teya tadinya ingin mengumpulkan hasil kerja mereka tapi saat melihat meja guru Pak Jun tidak ada, dan Vito si ketua kelas memberitahu bahwa tadi Pak Jun pergi keluar untuk ke toilet.

Lalu entah mengapa tiba-tiba Sonya mendekat dan menumpahkan pewarna ke jas lab yang Aretta gunakan. "Upss.. Nggak sengaja."

Aretta melebarkan mulutnya, lalu menatap Sonya dengan tatapan kesal.

"Maksud lo apa hah?!" bentak Aretta sambil mendorong pundak Sonya, membuat semua mata menatapnya dan suasana di dalam lab menjadi hening.

Beberapa orang mulai menaruh alat kerja yang sedang dipegang, ada juga beberapa yang kini mengambil ponsel dari saku untuk merekam Aretta dan Sonya. Menyebalkan.

"Kan gue udah bilang ga sengaja," sahut Sonya, menekan kata lalu bertolak pinggang.

Aretta terlihat semakin emosi.
"Lo bodoh atau gimana, jelas-jelas lo numpahin itu dengan sengaja ke jas lab gue!" ucapnya lalu menjambak rambut Sonya.

Suasana mulai riuh, Sonya membalas jambakan Aretta. "Lo tuh bener bener gila tau nggak!"

"Lo yang gila, kurang kerjaan lo!" balas Aretta.

Dan sekarang terdengar ada sebagian yang teriak membela Aretta dan sebagian teriak membela Sonya.

Teya yang berada di dekat Aretta, berusaha memisahkan tapi itu adalah hal yang susah. Hingga tiba...

ALVINOOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz