Bagian Sepuluh - Outstanding Result

113 11 31
                                    

"Gelap sekali."

Komentar datar itu diabaikannya. Keith memusatkan perhatiannya pada langit siang hari, yang umumnya dilapisi oleh arak-arakan awan perak. Saat ini mereka berada di pantai Omval, pantai di garis selatan pulau Johisa, pada provinsi Korrecia. Secara kasat mata, pantai itu sama sekali tak berubah. Air laut jernih yang sedang tenang merupakan favorit ras lokal, Lopheram, membasahi pasir putih di pantai itu.

Tetapi, kelam telah menancapkan taringnya di tempat itu. Awan hitam bergulung-gulung di langit sembari memperdengarkan gemuruh. Keith menoleh ke arahe arah petugas Geklosima—Meteorologi dan Geofisika—serta Forrester Korrecia yang menemaninya. "Tolong ulangi informasi yang Anda miliki," ujar lelaki muda berkacamata itu dengan nada resmi.

Makhluk berbentuk menyerupai manusia dengan kulit kehijauan dan garis-garis insang di lehernya itu, menggelengkan kepala. Bet nama tersemat pada kemeja biru gelap bergaris putih yang dikenakannya. "Awan gelap ini pertama kali terbentuk di atas samudera Illiva pada tanggal 12 Oniv dan bertahan selama dua bulan sebelum bergerak menuju garis pantai Omval dengan kecepatan 2 eor per jam. Pada tanggal 3 Sulaw, penjaga pantai mencatat terjadi hujan lebat yang tidak diprediksikan oleh Geklosima dan berlangsung sepanjang hari hingga sepuluh menit setelah matahari terbenam, sebelum awan gelap ini muncul secara perlahan dari arah selatan dan menyelimuti pantai Omval hingga Korrecia selatan sampai sekarang. Dari analisis yang dilakukan terhadap awan gelap tersebut, sama sekali tidak ditemukannya tanda-tanda yang normal. Ini adalah peristiwa anomali alam yang pertama kali ditemukan oleh Geklosima selama berabad-abad," ujar Unvoremi yang bernama Ovi itu dengan suara halus. Khas ras Unvorem.

"Lalu, energi yang dikatakan itu?" Ravine, yang sedari tadi berdiam diri dengan sebatang rokok terselip di antara bibirnya, angkat suara. Keith dapat merasakan ketertarikan samar pada nada perempuan itu dan berusaha mengabaikan rasa jengkel yang mulai terbentuk di dalam dirinya.

Dia harus fokus.

"Energi tersebut terdeteksi oleh radar yang selalu menyala. Kekuatannya setara dengan kekuatan yang diperlukan untuk membuka gerbang dimensi, tetapi, energi itu sendiri tidak stabi. Terkadang, energinya begitu lemah hingga tak terdeteksi, dan melonjak tinggi di lain kesempatan."

"Berama lama hal ini sudah berlangsung?"

"Sekitar dua bulan yang lalu. Awalnya hanya berbentuk awan mendung biasa, tetapi seiring waktu mulai berkumpul dan menjadi awan gelap seperti sekarang."

Keith mengijinkan Ovi si Unvorem mengundurkan diri sembari berpesan agar data dan hasil analisis mereka dikirimkan ke Mabes Pertahanan secepatnya. Kini, hanya ada tiga manusia yang berdiri di bibir pantai sembari menatap langit penuh gumpalan awan gelap, dia, Ravine serta Forrester Korrecia berwajah masam. Di sebelahnya, dia dapat mendengar sang Penjaga Semesta menghela napas. "Sudah ada petunjuk?" tanyanya pada perempuan itu.

Ravine hanya mengendikkan bahu sembari membuang puntung rokoknya yang sudah mati. "Banyak ketidakpastian dalam kasus ini. Semuanya samar-samar. Semuanya aneh tapi memiliki sedikit efek fatal," perempuan itu menatap langit dengan wajah muram, "Firasatku tidak enak."

"Kenapa?" Keith bertanya. Tetapi, perempuan itu sudah membalikkan badan dan berjalan cepat menuju kereta yang menunggu mereka. Lelaki muda berkacamata itu mengembuskan napas panjang dan buru-buru menyusul atasannya setelah mengucapkan salam perpisahan pada Forrester Korrecia.

Sekilas, ditangkapnya ketidaksukaan pada wajah Forrester tampan itu, yang mana kembali membuatnya menghela napas. Forrester Korrecia adalah satu dari sebelas Forrester yang tidak menginginkan Ravine menjabat sebagai Ie Oufth. Sebagian besar dari Forrester memiliki ikatan kuat dengan keluarga Dullayah dan tersingkirnya Anette merupakan pukulan besar bagi mereka.

The Cursed's Tale #1: Keping Keabadian [Remake, Slow Update]Where stories live. Discover now