Prolog

2 2 0
                                    

Suara tangisan begitu mendominasi di tempat itu, melihat sebuah peti mati tengah dikebumikan dengan hati-hati. Para kerabat yang berada di tempat kejadian itu, tak kuasa menahan tangisnya melihat salah satu orang yang tersayang terpaksa meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. Begitu pula dengan seorang pria yang berdiri kaku diantara mereka.

Ekspresi pria itu tak terbaca, matanya menatap kosong ke depan. Tak ada setetes air mata pun yang mencuat keluar, karena semua air mata itu telah habis menangisi sang pujaan hatinya yang telah pergi meninggalkannya.

Perlahan, orang-orang berlalu meninggalkan tempat itu secara perlahan. Meninggalkan dirinya seorang diri yang masih berdiri dengan sebuket bunga di tangannya. Langkahnya mendekat, setengah membungkuk lalu menyentuh kuburan yang masih baru itu. 

Rasa sakit masih membekapnya hinggga kini. Rasa sakit itu sama sekali tak mau pergi, seolah-olah dirinya memang pantas menanggung sakit itu semua sebagai hukumannya. Hukuman karena tak bisa menjaga wanitanya dengan baik.

Tangannya terulur menaruh bunga tersebut di atasnya lalu berdo'a sebelum kemudian bangkit berdiri dan melangkah pergi meninggalkan pemakaman itu dengan berat hati.

Awakening HeartsWhere stories live. Discover now